ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Saturday, June 9, 2007

Syair Lagu Cerminan Masa Hidup

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.


"Demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya seseorang telah datang pada hari kiamat dengan amal-amal saleh yang bila diletakkan di atas gunung maka ia akan memberatinya. Lalu bangkitlah salah satu nikmat dari nikmat-nikmat Allah, maka nikmat itu hampir saja menghabiskan semua amal saleh orang tadi, kalau saja Allah tidak mengaruniakan kepadanya rahmat-Nya."(HR. al-Mundziry)




Putus Tali Tempat Bergantung

DISANGKA panas sampai petang, hujan turun di tengah hari. Sampiran untuk peruntungan manusia yang tidak bisa diduga sebelumnya, serta serba tidak pasti.

**

BAGI kaum wanita umumnya, kebaikan suami adalah sumber sebuah kebahagiaan. Apalah artinya harta yang menumpuk, bila batin disakiti. Cinta dan perhatian seorang suami yang bertanggung jawab adalah segala-galanya. Itulah yang dirasakan Nyonya Retni Wulandari ( 43 tahun). Walaupun hidupnya tidak kaya, ia merasa aman dan damai di tengah keluarganya. Hidup mereka terjamin dari hasil kerjanya sebagai buruh pabrik .

"Walaupun belum punya rumah sendiri, saya merasa bahagia bersama anak-anak yang sehat dan lucu-lucu. Begitu bertemu, kami sudah merasa cocok satu sama lain. Oleh karenanya kami tidak berpacaran lama-lama, segera menikah saja. Kelahiran anak-anak yang berjarak dua tahun sekali, rasanya melengkapi kebahagiaan kami. Untuk mencoba peruntungan, kami pindah ke Kota kembang, meninggalkan kampung halaman yang telah membesarkan kami. Kebutuhan hidup yang semakin banyak sudah tidak mungkin terpenuhi oleh gaji kami sebagai pegawai pabrik," katanya memulai curahan hatinya.

Kedua suami istri itu lalu usaha berjualan makanan di pinggir jalan. Ternyata usaha mereka laris manis. Dagangan yang dijajakan selalu habis dan mendatangkan uang. Satu-satu perabotan yang diperlukan bisa terbeli. Bahkan mereka bisa menabung. Dari hasil tabungan itu mereka bisa membeli sebuah motor bekas, untuk berbagai keperluan. Namun begitulah hidup manusia, tak pernah ada yang abadi. Begitu juga nasib Retni.

"Suatu hari suami saya mengeluh pusing kepala, sakit perut dan mual-mual. Saya mengira ia masuk angin, karena kami berjualan di pinggir jalan. Ia membeli obat warung untuk menyembuhkannya. Tetapi, sampai sore sakitnya tak juga hilang, bahkan pusingnya semakin menjadi-jadi. Saya sarankan agar ia ke dokter. Tetapi suami saya tidak mau. Saya minta ia beristirahat saja, berbaring di rumah, tak usah ikut berjualan. Namun, kondisi suami saya ternyata malah semakin memburuk. Padahal ia sudah seminggu tidak ikut berjualan. Akhirnya ia mau juga memeriksakan dirinya ke dokter. Hasilnya sungguh membuat kami kaget. Ia dinyatakan gagal ginjal. Ia harus cuci darah, dua kali seminggu. Biayanya sangat mahal, hampir Rp. 400.000,00 sekali datang. Saya waktu itu tak berpikir apa-apa, yang penting suami bisa sembuh kembali.

Karena suami sakit dan anak-anak tak ada yang menjaga, saya memutuskan berhenti dulu berjualan. Akibatnya tak ada uang yang masuk. Mulailah saya menjual barang yang bisa diuangkan demi kesembuhan suami. Bahkan motor pun akhirnya kami jual. Setelah semua barang yang bisa diuangkan tak tersisa lagi, mulailah saya memakai uang modal. Hanya beberapa bulan saja, semuanya habis tak tersisa. Tetapi saya tetap ingin melihat suami sembuh lagi. Mulailah saya memberanikan diri meminjam uang. Didorong rasa cinta kepada suami, saya tidak berpikir panjang, berapa pun bunga yang dikenakan peminjam, saya ambil, asal suami sembuh. Tetapi akhirnya saya tak bisa lagi mendapatkan uang pinjaman untuknya cuci darah. Tadinya saya mau menjual salah satu organ tubuh. Tetapi bila melepas salah satu organ tubuh ini, apakah saya mungkin akan sehat ? Padahal saya harus berjuang keras demi kelangsungan hidup anak-anak. Akhirnya saya menyerah, dan ia semakin lemah, semakin lemah, terbaring tanpa berobat. Allah Swt memanggilnya, ia meninggal dunia, pertengahan tahun lalu."

Wulandari terus berusaha tegar, demi buah hatinya. Seseorang memberinya pinjaman modal untuk berdagang lagi. Untuk keperluan hidup anak-anak yatim saja, nyaris tak tercukupi bila mengandalkan hasil berjualan itu. Apalagi untuk membayar utang-utangnya. Kadang ia terpaksa meminjam dari orang lain, untuk membayar bunga. Jadilah gali lubang tutup lubang. Akibatnya, utangnya jadi bunga berbunga, hingga semakin menumpuk. Ia tak bisa apa-apa lagi.

"Ya Allah, tolonglah saya, segera lepaskan dari kemelut ini. Saya sering dirasuki perasaan takut. Bila tidur malam hari saya takut tak bangun lagi. Bagaimana nasib anak-anak saya? Bagaimana sekolah mereka, haruskah terputus? Kepada siapa mereka akan meminta tolong? Siapa yang akan menghidupi mereka? Perasaan takut itu, mungkin karena siangnya saya sering dimarahi penagih utang. Mereka tidak bisa disalahkan, karena meminta kembali uangnya. Semua salah saya. Saya hanya bisa menyisakan beberapa ratus ribu saja untuk membayar, sedangkan utang saya sudah mencapai jutaan rupiah. Andaikan ada Dermawan yang mau menalangi utang saya tanpa bunga, dan bersedia dibayar sebulan Rp 300.000, terlepaslah saya dari beban ketakutan ini. Artinya utang saya hanya kepada satu lubang, mungkin bisa tenang mencicilnya.

Saya masih berkabung, kehilangan suami yang begitu baik dan penuh tanggung jawab. Namun, saya hanya bisa menangisi kepergiannya setiap malam tiba. Siangnya saya sibuk harus membanting tulang. Ditambah lagi perasaan saya terus dihantui ketakutan dan ketegangan. Rasa malu dan takut bercampur menjadi satu, karena saya belum bisa melunasi utang saya kepada beberapa orang. Sepertinya saya ini orang tak tahu membalas guna. Sudah dipinjami uang, tak mau membayar. Padahal saya memang tak mampu.

Sejak suami meninggal, rasanya terputuslah tali tempat kami bergantung di dunia ini. Hanya kepada-Mu lah hamba memohon pertolongan, ya Allah. Saya kasihan pada anak-anak, batinnya sangat tertekan dengan keadaan ini. Kepergian ayah masih menyisakan kepedihan pada mereka, ditambah keadaan yang semakin sulit. Saya mohon kekuatan dari-Mu ya Allah, tolonglah hamba-Mu ini," katanya mengakhiri curahan hatinya. ***.

Dari Pengasuh.

*NONA Irena ( 27 tahun) gadis manis, mencoba mencari jodoh lewat rubrik ini. Sudah beberapa kali karyawati sebuah perusahaan swasta ini menjalin cinta, tetapi belum ada yang mulus sampai jenjang pernikahan. Dengan berbagai sebab, ia menerima kegagalan dalam bercinta dengan hati pasrah.

"Saya berharap seorang jejaka atau duda mati satu anak akan mendampingi saya. Saya inginkan pria yang sabar, baik, seagama, taat beribadah, bertanggung jawab, dan sudah mempunyai penghasilan tetap," ujarnya.

* PEMBACA yang ingin mencurahkan isi hati, melepaskan unek-unek atau memohon bantuan pada Pembaca, bisa langsung mengirimkannya kepada Pengasuh melalui surat. Isi surat di-tik, atau ditulis dengan jelas, mudah dibaca, tidak bolak balik, maksimal enam halaman tik folio. Lampiri curahan hati Anda dengan fotocopy KTP, Kartu Keluarga atau surat identitas lain yang masih berlaku. Tulis juga nama samaran yang Anda inginkan, lengkap dengan foto ukuran bebas dan nomor telepon atau HP yang bisa dihubungi. Khusus untuk yang memohon bantuan harus disertai bukti tertulis dan surat keterangan tidak mampu dari RT setempat. Kepada yang telah mengirimkan surat keluhannya tetapi belum dimuat, harap bersabar. Terima kasih.***


myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com




Syair Lagu Cerminan Makna Hidup

Grup band asal Yogyakarta, Letto, merupakan salah satu band pendatang baru yang mengupayakan munculnya pemaknaan hidup yang lebih baik melalui lagu.

Simak saja lagu "Sandaran Hati" yang bila ditelisik lebih jauh menyiratkan hubungan antara manusia dan Tuhannya. Ada pula "Sampai Nanti", "Sampai Mati" yang memberi semangat bagi mereka yang depresi untuk bangkit lagi karena semua manusia toh pernah merasakan kejatuhan..

Letto mungkin bukan yang pertama. Lirik-lirik puitis yang mencerahkan pikiran sudah pernah kita dengar melalui karya grup sebelumnya, bahkan musisi folk sejak generasi 70-an. Namun, di saat banyak band muda yang kini menonjolkan lirik-lirik cinta dalam hubungan antarkekasih, Letto hadir cukup menyejukkan dengan lirik yang menyentuh hubungan horizontal maupun vertikal dalam kehidupan manusia.

Itu pun telah menjadi kekuatan tersendiri pada grup band itu sehingga lagu-lagunya banyak dipakai untuk theme song sinetron. Dan, pada album kedua yang rencananya dirilis Juli mendatang, Arian, Patub, Dedy, dan Noe akan tetap mempertahankan ciri itu.

"Cinta hanya menjadi salah satu wajah kita karena lagu-lagu kita juga ngomong masalah sosial, ketuhanan. Itu selalu kita jaga meski ada yang tersamar," kata Noe (vokal) yang lengkapnya Sabrang Mowo Damar Panuluh, saat acara "Indosat Community Festival" di Apartemen Majesty Ciumbuleuit Bandung, Sabtu (2/6).

Laki-laki yang 10 Juni ini berulang tahun ke -28 menambahkan, keragaman tema kehidupan itu dipertahankan pada album kedua.

Cord dasarnya pun dikatakannya masih sama dengan album pertama karena menganggap hal-hal itu menjadi kekuatan positif yang harus dipertahankan dan dikembangkan.

Noe memang masih berperan besar dalam penggarapan liriknya. Namun, musik tetap dibuat secara bersama sehingga mereka dengan tegas menyatakan kerja sama dalam pembuatan lagu telah dilakukan dengan demokratis. Orang-orang di sekitar mereka pun memberikan kontribusi dalam proses berkaryanya.

Dengan ciri khas yang menjadi kekuatan Letto, salah satu lagu dari album kedua itu pun sudah dipesan untuk menjadi theme song sebuah sinetron. Mengenai hal itu, Noe menyatakan bahwa kerja sama itu berbentuk simbiosis mutualisme seperti yang sudah terjadi sebelumnya.

"Ada yang bilang lagu mengangkat popularitas sinetron, ada juga yang mengatakan sinetron memopulerkan lagunya. Sama-sama menguntungkan," ucap lulusan Mathematics and Physics University of Alberta, Kanada itu.

Menjelang perilisan album kedua itu, Patub (gitar) yang bernama lengkap Agus Riyono menyatakan, mereka tidak merasa terbebani atau takut album kedua tidak sesukses album pertamanya.

Untuk jangka panjang pun mereka tidak terlalu memusingkannya. "Ya, kami nggak bisa jawab. Sekarang hanya sebaik-baiknya bekerja. Kalau (popularitas) naik, kami terima, kalau (popularitas) turun pun kami terima," ucap Noe . (Vebertina Manihuruk/"PR")***


myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

Meletakkan perhatian pada kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan diri sendiri sama seperti berpegang erat pada tangkai berduri.




ilmu adalah investasi tiada henti