ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Wednesday, June 6, 2007

Cahaya Hati..........

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Cahaya Hati
Oleh K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR

SEMOGA Allah menganugerahkan kepada kita semua hati yang lapang dan sejuk. Apalah artinya rumah mewah dengan halaman yang luas jika hati kita sempit karena berbagai penyakit. Semoga Allah senantiasa mengaruniakan kekuatan kepada kita untuk memelihara hati ini.

Banyaknya permasalahan di negeri ini bukan karena kurang lapangnya tanah dan kekayaan negara, melainkan kurang lapangnya hati para pemimpin dan rakyatnya. Jika hati kita sempit, perkara kecil bisa menjadi besar.

Hidup ini bergantung "salah satunya" pada suasana hati. Suasana hati yang sedih akan berimplikasi pada hal yang lainnya. Tidak mungkin kita tertawa terbahak-bahak kalau hati kita sedih. Jika pada kenyataannya ternyata demikian, pasti ada sesuatu yang salah.

Semoga Allah yang menggenggam langit dan bumi, membuka pintu hati kita semua agar dapat memahami hikmah di balik kejadian apa pun yang menimpa; semoga Allah juga membimbing kita untuk bisa menyikapi kejadian apa pun dengan sikap terbaik.

Nurul yaqin atau cahaya keyakinan yang tersimpan di dalam hati hamba Allah yang arifin dan berkeyakinan teguh, ternyata datang dari khazanah kegaiban Allah Ta'ala. Alam semesta ini menjadi terang benderang karena cahaya benda-benda langit yang diciptakan Allah. Sedangkan cahaya yang menerangi hati manusia, adalah nur (cahaya) dari sifat-sifat Allah. Cahaya yang tampak adalah bekas cahaya yang diciptakan Allah, dan cahaya yang tidak tampak adalah cahaya dari sifat-sifat Allah SWT.

Syekh Athaillah dalam Kitab Al Hikam bertutur, "Nur yang tersimpan dalam hati, datang dari cahaya yang langsung dari khazanah-khazanah kegaiban. Nur yang memancar dari pancaindramu, adalah berasal dari ciptaan Allah, dan cahaya yang memancar dari hatimu adalah berasal dari sifat-sifat Allah."

Saudaraku, ada mata indra, ada pula mata hati. Mata indra bisa melihat apa yang diberikan cahaya oleh Allah, yaitu segala sesuatu yang bisa terlihat oleh mata. Sedangkan mata hati dapat melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh pandangan mata.

Allah SWT tidak bisa dilihat oleh mata, karena mata ini terlalu lemah. Melihat sesuatu yang sangat dekat saja tidak mampu. Begitu pula untuk melihat benda yang sangat jauh. Orang yang hatinya diberi cahaya oleh Allah ketika melihat sesuatu, hatinya pun ikut melihat keagungan Allah.

Kalau hati tertutup, dunia ini menakutkan. Melihat uang, akan takut tidak mendapatkan bagian. Sebaliknya, bagi orang-orang yang hatinya terbuka, insya Allah tidak ada kerisauan tentang rezeki. Mengapa? Rezeki kita sudah pasti. Allah-lah yang membagikan semuanya. Apa yang kita dapat, tidak akan pernah tertukar. Namun, begitulah, kalau manusia risau, itu karena hatinya belum yakin dan tidak beriman.

Lihatlah para koruptor yang mencuri uang rakyat. Kalau memang mempunyai iman, mengapa harus licik? Rezeki sudah ada sebelum kita dilahirkan. Akan tetapi, begitulah orang-orang yang takut, mereka memilih rezeki dengan cara yang tidak halal. Padahal, yang seharusnya ditakuti bukan takut tidak punya uang, tetapi takut tidak punya sikap jujur, takut tidak punya rasa syukur, dan takut tidak punya kesabaran yang tinggi.

Jika seseorang diberi ujian harus merasakan sakit, hikmahnya, tubuh merasakan sakit, kemudian hati mengenal dan mengingat dosa. Kita juga mengingat bahwa ada orang lain yang lebih menderita. Namun, ada juga yang terkena musibah sakit, tetapi ia tidak sampai pada kesadaran bahwa sakitnya adalah sebuah peringatan dari Allah SWT.

Oleh sebab itu, sejak saat ini marilah kita lebih memperbanyak zikir daripada banyak bicara yang tidak bermanfaat. Orang yang beruntung itu adalah orang yang selalu diingatkan di dunia ini. Justru, yang celaka adalah orang yang diberi kelancaran oleh Allah untuk berbuat maksiat.

Apa yang harus dilakukan untuk menjaga hati? Langkah-langkah untuk menjaga hati yaitu, pertama adalah dengan cara menghindari maksiat. Mengapa? Maksiat itu menutupi hati. Jika telanjur berbuat maksiat di masa lalu, bertobatlah dengan cara menyesalinya, memohon ampunan kepada Allah SWT, dan menjauhi apa yang menjadi jalan maksiat.

Kedua, perbanyaklah membaca Alquran karena akan menghidupkan hati.

Ketiga, perbanyaklah menuntut ilmu. Ilmu bisa membuat kita semakin tahu apa yang akan kita kerjakan. Ilmu juga akan memperkuat motivasi. Mengapa? Kalau kita tidak tahu ilmu untuk apa kita hidup, kita tidak akan mempunyai motivasi.

Terakhir, carilah lingkungan yang baik. Ibaratnya, bergaul dengan tukang minyak wangi akan terbawa harum; bergaul dengan pandai besi akan bau bakaran; bergaul dengan ahli mesum menjadi mesum; bergaul dengan ahli tahajud menjadi tahajud; bergaul dengan yang tidak merokok menjadi tidak merokok.

Marilah kita rasakan, apa pun yang kita raba dengan indra, membuat kita mengenal hikmah di balik setiap kejadian yang ada. Berhati-hatilah dalam menjaga diri. Bencana tidak akan pernah menimpa kita, kecuali karena hasil perbuatan sendiri. Wallahu'alam. ***

myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

Kesombongan Pernah Menghancurkan Negara-negara Arab

PERANG Enam Hari merupakan perang antara Arab melawan Israel, bulan Juni 1967. Disebut enam hari karena memang hanya berlangsung dari tanggal 3 sampai 8 Juni, ketika pesawat-pesawat tempur Israel menghancurkan seluruh skuadron udara Mesir langsung di landasannya sendiri. Diikuti gerakan pasukan infanteri menyerang Gurun Sinai, Dataran Tinggi Golan, dan Tepi Barat Sungai Yordan. Perbatasan konvensional Jerusalem, yang membelah kota tua itu menjadi barat (dikuasai Israel sejak perang pertama, Mei 1948), dan timur (dikuasai Yordania), jebol.

Para pengikut Zionis fanatik menganggap Perang Enam Hari (Milhemet Sheshet Ha-Yamim), sebagai kemenangan utama, karena berhasil mempersatukan kembali Jerusalem. Perluasan wilayah ke Sinai, Golan, dan Tepi Barat hanya sekadar dampak dari keharusan melindungi Jerusalem sebagai ibu kota abadi Eretz Yisrael (Israel Raya).

Tanggal 8 Juni, perang dianggap selesai. Negara-negara Arab peserta perang mengibarkan bendera putih. Sedangkan Israel mendongakkan kepala ke langit. Menunjukkan suatu bentuk keangkuhan untuk membuktikan diri sebagai Bangsa Terpilih di muka bumi.

Hanya enam hari! Sungguh sangat mengejutkan. Para pemimpin dan seluruh bangsa Arab termangu bingung. Bagi mereka, Harbul Ayyamus sitta, perang yang cuma berlangsung enam hari dengan kerugian berlipat ganda, mulai dari kehilangan wilayah seluas 400 km persegi di kawasan-kawasan strategis Mesir (Sinai), Suriah (Golan), dan Yordania (Tepi Barat), pasukan dan alat-alat tempur, serta yang terpenting harga diri.

Bertahan

Para pengamat Timur Tengah mempertanyakan, mengapa tahun 1948, untuk menggagalkan proklamasi Israel, pasukan Liga Arab mampu menyerang dan bertahan 6 bulan melawan Israel yang dibantu para veteran Perang Dunia II, tahun 1956 ketika menghadapi krisis Suez, mampu bertahan 6 pekan. Akan tetapi, pada perang Juni 1967, dengan persenjataan lengkap serta modern, hanya mampu bertahan 6 hari?

Ternyata, menurut para tokoh kritis, baik di Mesir maupun Arab Saudi, kekalahan itu bersumber dari ketidaksiapan mental bangsa Arab sendiri. Mereka yang terbiasa berperang menggunakan senjata-senjata tradisional, tidak dapat beradaptasi dengan peralatan modern serbacanggih dan serbaotomatis. Terjadilah gagap teknologi.

Militer Arab, mulai dari panglima hingga prajurit, sangat memercayai keampuhan senjata-senjata perang mutakhir buatan Uni Soviet. Sehingga mereka berkeyakinan, tanpa disentuh dan dikendalikan manusia, senjata-senjata itu akan beroperasi sendiri melawan musuh. "Maka jangan heran, jika satu jam sebelum serangan udara Israel, masih ada pilot pesawat tempur Mesir terlelap tidur. Ketika bangun, ia melihat pesawat yang dibangga-banggakannya telah hancur berkeping-keping," tulis Muhammad al Ghazali dalam bukunya Li Madza Filistiniya? (1974).

Muhammad al Gazhali, dan rekan-rekannya, seperti Muhammad Qutub, Yusuf al Qardhawi, adalah oposisi Mesir. Mereka ditangkapi oleh rezim Presiden Gamal Abdul Nasher, beberapa saat menjelang perang, karena dianggap mengganggu konsentrasi pemerintah. Padahal kritik-kritik mereka justru diharapkan menyadarkan rakyat dan pemerintah Mesir agar jangan terlalu percaya diri, serta terlalu percaya kepada para penasihat militer Uni Soviet.

Bagaimanapun, demikian ungkap al Ghazali dan kawan-kawan, orang-orang Uni Soviet itu secara ideologis lebih dekat kepada Zionis Israel daripada kepada bangsa Arab yang notabene Muslim. Buktinya, 450 pesawat tempur AU Mesir yang semuanya buatan Uni Soviet MIG 21 dan Tu-16 ditempatkan di kawasan terbuka, tanpa penyamaran dan tanpa perlindungan. Tidak heran, jika pesawat-pesawat tempur Israel, yang dibantu foto satelit pesawat mata-mata Amerika Serikat, sangat mudah menjadikannya sebagai sasaran tembak.

Kesombongan

Terlalu percaya diri yang membuahkan kesombongan itu, tampak dari siaran-siaran propaganda radio Timur Tengah. Muhammad Natsir, tokoh Islam Indonesia yang menjadi anggota Rabithah Alam Islami, dalam bukunya Masalah Palestina (1970) mengungkapkan, betapa orang Arab telah kehilangan nalar sehat. Mereka merasa jadi makhluk paling digdaya, dan menganggap Israel hanya seekor serangga. Natsir mengutip isi siaran propaganda Radio As Shautul Arab (Suara Arab), 2 Juni 1967: "Kita ini pasukan malaikat langit yang tidak mungkin dikalahkan pasukan mana pun di muka bumi. Jumlahnya banyak, persenjataannya lengkap. Bahkan malaikatulmaut pun tidak akan mampu mengganggu kita. Apalagi Zionis Israel yang tidak lebih dari sekumpulan nyamuk. Mereka akan musnah hanya sekali tepuk!"

Kekalahan Perang Enam Hari sempat sedikit terobati pada Oktober 1973. Perang Ramadan yang dikobarkan Presiden Mesir Anwar Sadat, berhasil merebut benteng Bar Lev di Gurun Sinai dan membuat Israel kocar-kacir dan frustrasi. Akan tetapi, Israel segera bangkit. Melakukan serangan balik mematikan. Gejala Perang Enam Hari mulai tampak setelah infanteri Israel merebut Kota Iskandariah (Alexandria) dan memotong jalur distribusi logistik ke Sinai. Juga merebut kembali beberapa posisi pertahanan di dataran tinggi Golan.

Di tengah keadaan amat gawat, Raja Saudi Arabia, Faizal bin Abdul Aziz mengambil tindakan tegas. Embargo minyak bumi untuk Amerika Serikat dan Eropa, yang terang-terangan membantu Israel.

Padahal, sesungguhnya Arab menderita kerugian besar. Pertama-tama, Raja Faisal yang heroik dan patriotik dibunuh oleh keponakannya sendiri yang diperalat Mossad (1975). Kedua, Mesir dikucilkan oleh negara-negara Arab yang tidak mau mengakui kedaulatan Israel. Bahkan kemudian, Anwar Sadat, pahlawan Perang Ramadan tewas ditembak oleh anggota pasukan kehormatan Republik Mesir, ketika sedang memperingati 10 tahun kemenangan perang itu.

Mengenang 40 tahun kekalahan Arab di medan Perang Enam Hari, sekelompok generasi muda Muslim dari berbagai negara, melakukan renungan singkat di pelataran Masjidilharam, Mekah, awal Juni kemarin. Semacam muhasabah (koreksi diri). (H. Usep Romli H.M., dari berbagai sumber)***

Myspace Online Now Icons
Myspace Online Now Icons
Myspace Codes
"Orang mukmin itu pemimpin atas dirinya. Sesungguhnya ringanlah hisab atas suatu kaum yang menghisab dirinya di dunia.Dan sesungguhnya sukarlah hisab pada hari kiamat atas suatu kaum yang mengambil persoalan ini tanpa hisab" (Hasan Al Bashri)

khenshin....samurai x

The image “http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/3b/Kenshin_Apothecary.JPG” cannot be displayed, because it contains errors.

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Puisi Cinta Suka Dan Duka

Di gelapnya malam
Kuciptakan satu bintang untukmu
Berharap dalam gelap
Kau lihat sinarku

Di sejuknya pagi
Kuteteskan embun di daunmu
Berharap terbangun
Kau rasakan tulusku

Dalam teriknya panas
Ku coba menjadi hitam bayanganmu
Berharap tersadar
Kau rasakan setiaku

Sebuah Pilihan Hati

Takkan pernah kusesali
Semua cinta yang kuberi
Untukmu, kasih suci
hanya memberi, mengerti

Meski kau takkan kembali
Hatiku takkan berhenti
Untukmu cinta abadi
Takkan kucoba menduakan diri

Ku tahu kau bukan dewi
Juga bukan seorang putri
Namun Ku tetap mencintai
Tetap kau paling berarti


Kenangan Itu

Kenangan itu
Adalah awal sebuah kita
Begitu indah
Namun kini berakhir sudah
Kenangan itu
Mencipta semua arti kita
Terasa indah
Dan kini tak berarti sudah
Kenangan itu
Selamanya ada di hidupku
Tak peduli kini kau m’lupakanku
Kau tetap terindah dihidup ini

Melangsungkan Harap

Kutuliskan semua kata yang terlintas
Dalam bait-bait puisi kerinduan
Meski seperti tanpa arti
Asa ini tak boleh mati…

Cinta di hati…kala sendiri
Baru kumengerti satu yang kuingini
Kuat kuyakini takkan terganti
Menanti…walau mungkin s’lamanya sepi

Cinta…bukan yang kupuja
Memang tak sempurna, tapi toh terasa
Takkan kulupakan semua
Setiap detiknya…ku kan bertahan


Menanti

Sebentuk cinta yang ada di hati
Teruntukmu pasangan jiwa
Sebentuk kasih tulus nan suci
Teruntukmu selamanya
Janji yang terucap
Bukan tuk sesaat kala teringat
Hati yang t’lah terpatri
Dapat terlepas namun berbekas
Kuhanya mencoba mengertimu
Menahan inginku, endapkan rindu
Setitik asa kutitipkan dalam egomu


The image “http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/98/Rurouni_Kenshin_manga.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.
ilmu adalah investasi tiada henti