ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Friday, July 13, 2007


Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Memelihara Perut
HAi orangorang yang beriman,makanlah diantara rezeki yang baik baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benara benar ahanya kepada-Nya kamu menyembah. ( QS al-Baqarah [2]:172)

Aktifitas makan aternyata bisa menjadi jalan seseorang untuk mengenal dan lebih akrab dengna Allah Azza Wa Jalla,namun bisa juga menjadi jalan baginya dekat pada hawa nafsu,BAgi amba Allah yang telah memahami hakikat makan ,tatkala makana telahmasuk kedalam perutnya ,ia akan memperleh dua keintungan yakniterpenuhinya hak tubuhnya sekaligus dapat melunakan hawa nafsunya. Dengan demikian maka baginya telah menjadi ladang amal shaleh.

Sebaliknya bagi siapa saja yang tidak mengerti arti hidup ini ,maka baginya makan tak lebih dari sekedar memuaskan hawa nafsu belaka dengan demikian,makan ,tidak bisa tidak telah menjadi virus yang tanpa disadari akan menggerogotinya sehingga menjada hancur sehancur hancurnya.Jelas bagi orang semacam ini aktifitas makan hanya akan semakin menjauhkan dirinya dari karunia Allah.

Barang siapa yang ingin memiliki hati yang sehat dan senantiasa memelihara kebeningannya,hendaknya senantiasa menjaga kehati-hatiannya ketika menghadapi suatu hidangan ,ia tahu persisi makna suatu perintah Allah Azza Wa Jalla"Hai orag orang yang beriman,makanlah diantara rizki yang baik baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benar benar hanya kepada-Nya kamu menyembah-Nya"( QS al-Baqarah[2]:172) Karenanya ia hanya mau makan bila hal itu bisa menjadi alat taqarrub kepada Allah .


Betapa ia menyadari ,bhawa aktifitas makan itu ternyata bukanlah sekedar untuk mengenyangkan perut ,lalu berdampak pulihnya kembali tenaga didalam tubuh .Makan pun bukan sekedar mengucap kenikmatan karena nikmatnya makan itu hanya "sepanjang telunjuk"

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirainya ( bukan memberi manfaat ),kecuali kata kata berupa amar ,a'ruf nahyi munkar (memerintahkan kebaikan,melarang kemungkaran ) dan dzikrullaah Azza Wa Jalla ( mengungat Allah Azza Wa Jalla )
" HR,Tirmidzi"

Mengapakah saat saat beribadah kepada Allah kita sering tidak merasakan kekhusyukan apalagi sampai dapat menitikan air mata,sehingga hampir tidak pernah terasakan lagi lezatnya dan nikmtanya menghadap Allah..? ternyata semua itu berpangkal dari hati yang kotor. Didalam hati yang demikian memang tak akan pernah akan bersemayam nuur ( cahaya ) iman yang sesungguhnya.

Akibat lain dari memiliki hati yang busuk,kusammkesat da kotor adalah tidak akan pernah mampunya kita melahirkan kalimat kalimat lisan yang bernas dan bermutu.tiap tiap kalimat yang keluar dari lisan,kata Syeikh Ubnu Atha'Illah pastilah membawa corak bentuk hati yang meangeluarkannya,betapa tidak ...?hati itu bisa didibaratkan dengan teko ,teko hanya mengeluarkan isinya bila ia berisi air kopi maka yang keluarpun pastilah air kopi begitupun bila yang keluarnya air bening maka yang keluarnyapun pastilah air bening.

Terjadinya lisan seseorang menghamburkan kata kata kasar menyakitkan jorok da sia sia,semua itu ,tidak bisa tidak bersumber dari hati yang tidak beres. Seseorang yang hatinya tidak selamat akan sangat sulit mengendalikan lisannya,apa saja yang terihat didepan matanya niscaya akan membuat lidahnya gatal untuk segera berkomentar,terlepas dari komentarnya itu bermut atau tidak ,bermanfaat bagi dirinya atau tidak ada yang mendeangarkan dirinya atau tidak.jelas tak akan pernah disadari bahwa perkataanya mungin bisa sia sia.

Bahkan tidak jarang pada akhirnya sang lisan jadi tergelincir kedalam perbuatan ghibah karena hanya gemar menyelisik kekurangan dan aib orang lain.Bilapun perkataanya didengar oleh orang yang dinilainya,maka jadilah ia perkataan yang menganiaya dan menyakit perasaanya..bahkam tidak jarang pula ia lebih meningkat lagi daripada itu,yakni fitnah...! padahal.sungguh pandangan manusia itu amat terbatas untuk menilai kebaikan atau keburukan seseorang.

Perkataan yang kurang bermutu dan hampa makna bisa juga keluar dari lisan seseorang yang ddasari oleh hati yang tidak ikhlas,ini bisa terjadi pada siapa saja,adakah ia seorang sahabat,guru,atasan bahkan mubaligh sekalipun,mengapa ada seseorang yang habis habisan yang dinasehati oleh orang tua atau gurunya,tetapi tetap saja berkelakuan buruk ..? jawabnya ,mungkin mereka tidak menasehatinya dengan ikhlas dengan hati yang benar benar tulus semata mata ingn membimbing sang anak kejalan yang benar,mungkin nasehat itu kaluar dari lisannya seraya hatinya penuh diselimuti nafsu amarah.

Mengapa pula seseoarang mubaligh telah habis habisan berceramah menyampaikan kebenaran ,tetapi toh tak membekas sama sekali dihati para jemaahnya...? Kemungkinan yang demukian itu dari engkau sendiri" kata Muhammad Bin Wasi seorang ulama ahli ma'rifat,sebab,kata Wasi.. bila nasehat itu berkata dari hati yang ikhlas,pastilah masuk kedalam hati,sebaliknya,nasehat yang hanya berupa gubahan lidah dan rekan rekaan belaka,ia akan masuk dari telinga kana dan keluar dari telinga kiri,Sebagus apapun kata kata yang terucap,bila keluar dari hati yang riya.sum'ah ( sekedar mencari popularitas ) ujub,atau takabur,maka ia tak akan pernah mampu menghujam kedalam libuk hati pendengarnya.

Lidah memang tak bertulang,mengeluarkan kata kata yang bagaimanapun dari llisan sungguh teramat mudahnya,akan tetapi apa dampaknya,,,? dan bagaimana dampaknya dan bagaimana akibatnya itulah yang sering tidak terpikirkan.Sepatah kata yang terucap sama sekali tidak akan membuat tubuh seseoarang terluka,namun siapa yang tah kalau justru hatinya yang tersayat sayat atau sebaliknya sepatah kata yang terucap ,justru malah menjadai penyebab si pengucapnya mendapat celaka ataupun selamat,baik ketika didunia ataupun di akhirat kelak,Rasulallah bersabda,"Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya ( bukan mewmberi manfaat ) kecualai kat akata berupa amar ma'ruf nahyi munkar dan dzikrullah'Azza Wa Jalla!' ( HR.Tirmidzi)

Karenanya,jangan heran kalau hanya disebabkan sepatah dua patah kata saja yang terlontar dari mulut bisa terjadi perkelahian,dua orang saudara bisa bermusuhan,bahkan membuat seseorang mendekam dibalik terali besi,atau sebaliknya tidak perlu heran pula bila berkat satu dua patah kata seseorang bisa selamat dari malap[etaka yang akan meanimpanya.

Apalagi balasan yang akan menimpa kita diakhirat kelak sebagai akibat terpelihara atau tidaknya lisan"Barang siapa yang memellihara apa yang ada diantara janggutnya ( yakni lisannya) dan apa yang ada diantara kedua pahanya ( yakni farjinya ) karena aku " sabda Rasulallah" maka akan kujamin dia masuk surga " ( HR. Bukhari).Sesungguhnyalah yang paling banyak memasukan manusia kedalam neraka adalah dua lubang yaitu mulut dan farji" HR tirmidzi.

Dengan demikian hendaknya kita selalu berhati hati dengan lisan .Setiap kata yang hendak diucapkan hendaknya terlebih dahulu dipikirkan masak masak.sekiranya kata kata yang akan terucap itu tidak ada manfaatnya sebaiknya kita memilih diam Rasulallah saw bersabda" Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir ,hendaklah in mengucapkan kata kata yang baik atau diam" HR Bukhari-Muslim.

Lidah ,tanpa tenaga dan tanpa biaya bisa kita gerfakan setiap[ saat,barang siapa diantara kita terlampau banyak bicara,akan sangat cepat mengeraskan hati.Orang yang paling beruntung didunia ini adalah" Fal yaqul khairan atau liyasmut"Orang yang sangat bisa memperhitungkan setiap kat katanya,barang siapa yang berpikirnya lebih banyak daripada bicaranya,insyaAllah ,kata katanya akan membersihkan hati.

Hati yang selamat,subhanallah siapapun pasti merindukannya,Hati yang selamat tidak hanya akan menyelamatkannya didunia,tetapi juga di yaumil hisab nanti , yakni Yauma laa yanfa'u maalun walaa banuun,illa man atallaaha bi qalbin salim" ( QS asy Syu'ara[26]:88-89 ) Pada hari keatika harta dan anak anak tidak lagi bermanfaat,kecuali hati yang selamat.***

myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

By ikhsan sanitomichie

ilmu adalah investasi tiada henti