ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Friday, July 6, 2007

Hidup Proporsional

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Hidup Proporsional
Oleh K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR

SAUDARAKU, salah satu hal yang harus kita waspadai saat ini adalah kegemaran sebagian orang terhadap kemewahan dan menggejalanya pola hidup konsumtif. Memang, tantangan untuk tampil lebih (konsumtif) sangat terbuka di sekitar kita. Tayangan televisi sering membuat standar hidup melampaui kemampuan yang kita miliki. Iklan-iklan tidak semuanya memberikan keinginan primer, tapi juga yang sekunder dan tertier yang tidak terlalu penting.

Lalu, apa kerugian hidup bermewah-mewah? Di zaman sekarang kemewahan bisa membawa bencana. Minimal dicurigai orang lain. Siksaan pertama dari kemewahan adalah ingin pamer, ingin diketahui orang lain. Siksaan kedua dari kemewahan adalah takut ada saingan. Pemuja kemewahan akan mudah iri dengkinya kepada yang punya lebih. Penyakit ketiga cemas, takut rusak, takut dicuri. Makin mahal barang yang dimiliki, kita akan semakin takut kehilangan.

Hidup mewah juga sesungguhnya membuat biaya hidup menjadi tinggi, apalagi orang yang hobi kepada merek karena kita bisa jadi seperti etalase. Bukan tidak boleh memakai barang bermerek, tetapi apa artinya merek bagus jika diri kita murahan. Apalah artinya memakai jam tangan mahal, tetapi untuk sedekah pelitnya luar biasa.

Bukan tidak boleh memakai yang bermerek, tetapi jangan sampai kualitas diri kita malah lebih buruk dari merek yang kita pakai. Apalagi, orang yang korban mode, maka dia akan lelah mengikuti mode karena mode itu tidak pernah berhenti. Persoalan sebenarnya adalah dia kehilangan jati dirinya. Apalagi, barang-barang mewah itu membutuhkan biaya perawatan yang tinggi dan harus dijaga dengan baik sehingga biaya pengamanannya juga tinggi.

Orang yang melihat kita pun bisa menjadi iri dan dengki atau mungkin juga menjadi curiga, terutama bila barang yang kita pakai harganya jauh melampaui penghasilan kita. Jadi hati-hati, karena sikap kita yang ingin kelihatan keren, malah bisa-bisa membuat orang menjadi curiga. Ditambah lagi dengan hisabnya yang amat berat di akhirat karena setiap barang yang kita miliki harus dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.

Oleh karena itu, sejak sekarang mulailah merujuk kepada teladan kita Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad adalah puncak kemuliaan, puncaknya prestasi yang bagi kita umat Islam sudah tidak ada keraguan lagi ihwal kemuliaannya. Beliau adalah pemimpin sebuah negara, tetapi beliau tetap dikenal sebagai orang yang bersahaja, bahkan sampai sekarang tidak kurang kemuliaannya.

Kalau mau jujur, sebenarnya orang-orang yang bersahaja itu selalu mencuri hati kita. Kalau ada pejabat tinggi yang bersahaja, hati kita akan tercuri. Kalau ada artis kaya dan terkenal, tetapi bersahaja, kita kagum kepadanya.

Memang bersahaja itu membuat seseorang lebih berharga dari apa yang dimilikinya. Mungkin dia mempunyai mobil bagus, tetapi dirinya jauh lebih berharga daripada mobilnya. Hidup bersahaja itu hemat sebab kita tidak perlu merek-merek yang mahal. Orang yang hidup bersahaja tidak pusing dengan mode, yang penting dia berusaha berpenampilan yang disukai oleh Allah dan tidak menyusahkan orang lain sehingga memakai merek apa saja tidak masalah karena yang penting manfaatnya.

Orang yang bersahaja itu hidup tenteram dan tidak jadi bahan iri orang lain. Karena tidak ada yang membuat orang lain jadi iri, tidak membuat orang lain kotor hati, dan juga tidak membuat dirinya kotor hati.

Karena tabiatnya, kalau seseorang mempunyai barang yang bagus, biasanya dia ingin memperlihatkan atau memamerkan barang tersebut. Misalnya, ketika hendak memarkir mobil, dia selalu mencari tempat terdepan dan tempat strategis agar mobilnya terlihat orang lain.

Nah, bagi orang yang hidupnya bersahaja dia akan tenang-tenang saja karena dia tidak merasa perlu diistimewakan, tidak ingin dispesialkan, sehingga melangkah ke mana pun baginya teramat ringan tanpa beban. Seperti halnya Rasulullah SAW naik unta atau naik keledai, bagi beliau sama saja. Bahkan, rumah beliau juga begitu sederhana dan tidak dilengkapi perabotan yang mahal-mahal.

Oleh karena itu, hidup ini harus proporsional.

Lalu, apakah kita harus hidup miskin? Tidak! Namun, setidaknya kalau kita hidup bersahaja, selain hemat dan terhormat, insya Allah juga akan menjadi ladang ibadah bagi kita karena mengikuti sunah Rasulullah SAW dan kita tidak membuat orang lain sakit hati. Dari sana, kita juga bisa bergaul secara nyaman dengan siapa pun. Tidak apa-apa kita berpakaian bagus, yang penting proporsional. Misalnya, ketika pergi ke sebuah resepsi, tampaknya tidak layak jika kita berpakaian kumuh dan lusuh karena ingin dianggap bersahaja. Justru malah sebaliknya, orang akan mual melihat kita. Demikian halnya jika kita berangkat ke resepsi dengan memakai segala macam aksesori, tentu itu juga akan menjadikan kita bahan tontonan.

Di pihak lain, kita juga harus mendefinisikan dulu pengertian mewah agar kita tidak mudah menilai orang lain hidup mewah, sementara kita sendiri tidak mengerti maksudnya. Mewah itu adalah sesuatu yang melampaui keperluan dan melampaui kemampuan. Kalau kita di rumah punya sandal jepit sepuluh pasang, bisa jadi kita termasuk orang yang mewah karena kita tidak memerlukan sandal sebanyak itu.

Rumah besar juga belum tentu tergolong mewah kalau pemiliknya memang meniatkan untuk hal-hal positif, seperti menampung anak yatim atau karena keluarganya memang banyak sehingga memerlukan tempat yang luas. Jadi, dalam menilai sesuatu itu mewah atau tidak adalah dengan melihat apakah sesuai dengan keperluan dan kemampuan atau tidak. Yang paling penting adalah niat di dalam hati. Kalau kita terbiasa hidup bersahaja, hidup kita juga akan tenang dan tidak ada beban. Jadi, mulai sekarang latihlah untuk tidak rindu pujian orang dan tidak tamak dengan penilaian orang lain. Bersyukurlah apabila setiap barang yang kita miliki halal dan sesuai kemampuan. Terserah orang mau menganggap kita miskin, tidak apa-apa, karena kita tidak bisa hidup dengan penilaian orang lain terus-menerus.

Apa artinya kita dipuji orang lain, tetapi kita hidup tertekan. Apa artinya bila kita dipuji orang lain, tetapi kita menderita. Apakah seperti itu hidup yang kita inginkan? Mulai sekarang marilah kita evaluasi diri jika masih berminat untuk hidup bermewah-mewah, bersiaplah dengan segudang penderitaan. Akan tetapi, kalau kita hidup bersahaja, itulah yang akan selalu membuat orang menjadi terhormat.

Tampaknya, pola hidup sederhana harus dibudayakan kembali di masyarakat. Tak terkecuali di keluarga kita. Kalau orang tua memberikan contoh pada anak-anaknya tentang kesederhanaan, anak akan terjaga dari merasa diri lebih dari orang lain, tidak senang dengan kemewahan, dan mampu mengendalikan diri dari hidup bermewah-mewah.

Dalam Islam, kaya itu bukan hal yang hina, bahkan dianjurkan. Perintah zakat bisa dipenuhi kalau kita punya harta, demikian pula perintah haji. Yang dilarang itu adalah berlebih-lebihan. Dalam Q.S At-Takaatsur, Allah SWT dengan tegas mencela orang yang berlebih-lebihan. Memang kita harus kaya, tapi tidak harus bermegah-megah. Beli apa saja asal perlu, bukan karena ingin. Keinginan itu biasanya tidak ada ujungnya.

Semoga dengan hidup sederhana dan proporsional; tidak berlebihan, kita memiliki anggaran berlebih untuk ibadah untuk meningkatkan kemampuan kita, dan untuk beramal saleh menolong sesama. Amin. Wallahu 'alam bishshawab.***

myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

By.ikhsan

Selalu Menata Hati....

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Dan Jangan lah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya,Sesungguhnya pendengaran,penglihatan,dan hati semuanay itu akan diminta pertanggungjawabannya.


Betapa indahnya sekiranyakita memiliki kolbu yang senantiasa tertata,terpelihara dan terawat dengan sebaik-bauknya.Ibarat taman bunga yang pemiliknya mampu merawatnya dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.Alur alur tanamannya tertata rapih.pengelompokan dan jenis bunganya terkombinasi secara artistic.Yang ditanam hanya tanama bunga yang memiliki warna warni yang indah atau bahkan yang menyemerbakkan keharuman yang menyegarkan.

Rerumputan liar yang tumbuh dibawahnya senantiasa disiangi.parasit ataupun hama yang akan merusak batang dan daunnya dimusnahkan,tak lupa setiap hari disiraminya dengan merata dengan air yang bersih tak akan dibiarkan ada dahan yang patah atau ranting yang mengering.

Walhasil.tanahnya senantiasa gembur tanaman bungapun tumbuh subur,dedaunannya sehat menghijau.Subhanallah bila pagi tiba,manakala sang matahari naik sepenggalan,dan saat titik embun yang bergelayutan diujung dedauna menangkap kilatan cahayanya ,bunga bunga itu,dengan aneka warananya,mekar merekah,Wewangian harumnya semerbak keseantero taman,tak hanya tercium oleh pemiliknya,tetapi oleh siapapun juga yang kebetulan berlalu dekat taman.Sungguh alangkah indahnya dan mengesankan.

Begitupun kalbu yang senantiasa tertata rapih ,terpelihara serta terawat dengan sebaik baiknya
.Pemiliknya akan senantiasa merasakan lapang ,tenang ,tenteram,sejuk dan indahnya hidup didunia ini,Semua ini akan tersemburat pula dalam setap gerak geriknya,perilakunya,tutur katanya,sunggingan senyumnya,tatapan matanya,riak air mukanya,bahkan diamnya sekalipun.

Orang orang yang hatinya tertata rapih dengan baik tak pernah merasa resah gelisah,yak pernah bermuram durja,tak pernah gundah gulana.Kemanapun pergi dan dimanapun berada,ia senantiasa mampu mengeandalikan hatinya.dirinya senantiasa berada dalam kondis damai dan mendamaikan ,teang dan memnenangkan,tenteram dan menentramkan.Hatinya sebagai embun yang menggelayut didedaunan dipagi hari,jernih bersinar,sejuk dan menyegarkan.hatinya tertambat bukan pada barang barang yang fana melainkan selain ingat dan merindukan Dzat yang Maha Memberi ketentraman Allah Azza wa Jalla.

Ia yakin dengan keyakinan yang amat sangat bahwa hanya dengan mengingat dan merindukan Allah,hanya dengan menyebut nama nama-Nya setiap saat,meyakini dan mengamalkan ayat ayat-Nya,maka hatinya menjadi tenteram.Tantangan apapun yang dihadapinya,seberat apapun diterimanya dengan ikhlas.Dihadapinya dengan sunggingan senyum dan lapang dada.Baginya tak ada masalah yang tak dapat terselasaikan.Baginya tak ada masalah hanyalah caranya yang salah dalam menyikapi masalah.***

Adalah kebalikannya dengan orang yang brhati semrawut dan kusut masai ia bagaikan kamar mandi yang kumuh dan tak terpelihara,lantainya penuh dengan kotoran.lubang WCnya masih belepotan sisa kotoran,Dindingnya kotor dan kusam.gayungnya bocor kotor dan berlendir pintunya tak berselot,kerannya susah diputardan air un sulit mengalir.Tak ada gantungan .Baunya membuat setiap orang yang menghampirinya menutup hidung.Sudah pasti setiap orang enggan memasukinya,pastilah tak ada pilihan lain dan dalam keadaan yang sangat terdesak.itupun seraya menutup hidungnya dan menghindarkan pandangan sebisa bisanya.

Begitupun keadaanya yang berhati kusam,Ia tampak resah da gelisah,hatinya dikotori dengan buruk sangka dendam kesumat,licik tak mau kompromi,mudah tersinggung,tak senang melihat orang lain berbahagia,kikir dan lain lain,penyakit hati yang terus menerus menumpuk hingga sulit untuk dihilangkan.

sungguh orsang yang berhati busuk seperti itu akan mendapatkan kerugian yang berlipat lipat tidak saja hatinya yang selalu gelisah,namun juga rang lain yang melihatnya pun akan menaruh hormat sedikitpun jua,Ia akan diciibir dan dilecehkan orang,Ia akan tidak disukai,sehingga sangat mungkin akan tersisih dari pergaulan.terlepas siapa orangnya ,adakah ia orang berilmu ,berharta banyak pejabat atau siapapun .kalau berhati busuk,niscaya akan mendapat celaan dari masyarakat yan mengenalnya.Derajatnyapun mungkin akan sama atau bahkan lebih hina daripada apa yang dikeluarkan dari perutnya.

Bagi orang yang demikian,selain derajat kemuliaanya selain jatuh dihadapan manusia,juga dihadapan Allah.ini dikarenakan hari harinya selalu diwarnai dengan aneka perbuatan yang mengundang dosa.Allah tidak akan pernah berlaku aniaya terhadap mahluk mahluknya.Sesungguhnyalah apa yang didapatkan seseorang itu,tidak bisa tidak,merupakan buah dari apa yang diusahakannya.

"Dan bahwasannya manusia tidak akan memperoleh(sesuatu),selain dari apa yang telah diusahakannya.dan bahwasanya kelak akan diperlihatkan(kepadanya),keudian akan diberikan balasan yang paling sempurna"demikian firman Allah Azza wa Jalla dalam quran surat an Najm[53]:39-41

Kebaikan yang ditunaikan da kejahatan yang diperbuatseseorang pastilah akan kembali kepada pelakunya.Jika berbuat kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala sesuai takaran yang telah dijanjikan-Nya.Sebaliknya jika berbuat kejahatan ,niscaya ia akan mendapatkan balasan siksa sesuai dengan kadar kejahatan yang dilakukannya.sedangkan kebaikan dan kejahatan tidaklah bisa berhimpun dalam satu kesatuan.

Orang yang hatinya tertata rapih adalah orang yag telah berhasil merintis jalan kearah kebaikan,Ia tidak akan tergoyahkan dengan aneka rayuan duniawi yang tampak menggiurkan.Ia akan melangkah dalam jalan yang lurus dititinya tahapan jalan kebaikan itu hingga mencapai titk puncak.Sementara itu ia akan berusaha sekuat kuatnya untuk memelihara dirinya darisukap riya,ujub,dan perilaku reandah lainnya.

Oleh karenanya,surga sebagai sebaik baik tempat kembali,tentulah telah disediakan bagi kepulangannya ke yaumil akhir kelak,bahkan ketika hidup didunia yang sangat inipun ia akan menikmati buah dari segala amal baiknya.

Denagn demikian ,sungguh betapa beruntungnya orang yang senantiasa bersungguh sungguh manata hatinya karena berarti ia telah menabung aneka kebaikan yang aka segera dapat dipetik hasilnyadunia akhirat.Sebaliknya,alangkah malang orang yang selama hidupnya lalai da membiarkan hatinya kusut masai dan kotor jangan kan diakhirat kelak,bahkan ketika hidup diduniapun nyaris tidak akan pernah merasakan nikmtnya hidup tenteram,nyaman dan lapang.

Marilah kita senantiasa melatih diri untuk menyingkirkan segala penyebab yang potensial bisa menimbulkan ketidaknyamanan didalam hati.Dengan hati yang nyaman,indah dan lapang niscaya akan membuat hidup ini terasa damai karea keseliwerannya aneka masalah sama sekali tidak akan pernah membuat dirinya terjebak dalam kesulitan hidup karena selalu mampu menemukan jalan keluar terbaiknya.dengan ijin Allah.Insya Allah.***


myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

Ikhtiar Merawat Hati

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Seorang ibu yang tengah mengandung ternyata mampu menjalani hari harinya dengan tabah,padahal jelas secara duniawi tidak menguntungkan apapun,yang ada malah berat melangkah,sakit,lelah,mual....walaupun demikian,semua itu toh tidak membuat sang ibu berbuat aniaya terfhadap jabang bayi yang dikandungnya.

Demikianpun ketika sang jabang bayi yangyang terflahir kedunia,bahkan hingga ia tumbuh dewasa.apa yang dapat dirasakan sang ibu.selain beban berat dan tak jarang penderitaan lahir batin...?begitu panjangnya rentang waktu yang harus dijalaninya dalam menanggung segala beban,namun toh tidak membuat ia menagih upah pada anaknya,,,mengapa....? ini dikarenakan sang ibu memiliki hati nurani yang cemerlang,siapapun yang merindukannya,hendaknya senantiasa merawatnya dari debu debu iri,dengki ,riya,takabur dan sebagainya.

myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

by ican tea

Bila Hati Bercahaya

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Dialah yang telah menurunkan ketenangan kedalam hati orang orang mikmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka.( QS al Fath [48]:4)

Adakah diantara kita yang merasa mencapai sukses hidup karena telah berhasil meraih segalanya : harta ,gelar,pangkat ,jabatan,dan kedudukan tinggi dan terhormat,atau bahkan telah menggenggam seluruh isi dunia ini?Marilah kita kaji ulang,seberapa besar sebenarnya nilai dari apa apa yang telah kita raih selama ini.

Disebuah harian ibu kota pernah diberitakan tentang penemuan baru berupa teropong yang diberi nama telescope Hubble,dengan teropong ini ternyata berhasil ditemukan sebanyak lima milyar gugusan galaksi,padahal yang telah kita ketahui selama ini adalah suatu gugusan bernama galaksi Bimasakti,yang didalamnya terdapat planet planet yang membuat takjub siapapun yang mencoba bersungguh sungguh mempelajarinya.Matahari saja merupakan salah satu planet yang sangat kecil yang berada dalam gugusan galaksi didalam tatasurya kita,Nah apalagi planet bumi ini yang besarnya hanya satu noktah,sungguh tidak ada apa apanya dibandingkan dengan lima milyar gugusan galaksi tersebut,Alangkah dahsyatnya,,,,,!

Sayangnya ,sering kali orang yang merasa telah merasa berhasil meraih segala apapun yang dirindukannya dibumi ini-dan dengan demikian merasa telah sukses-suka tergelincir hanya mempergauli perkara duniawinya saja.Akibatnya,keberadaanya membuat ia bangga dan pongah,tetapi ketiadaaanya serta merta membuata lahir batinnya sengsara dan tersiksa.Manakala berhasil mencapai apa yang diinginkannya,ia merasa semua itu hasil usaha dan kerja kerasnya semata ,sedangkan ketika gagal mendapatkannya,iapun merasa serta merta merasa diri sial,bahkan tidak jarang kesialannya itu ditimakan atau dicarikan kambing hitamnya pada orang lain.

Orang semacan itu tentu telah lupa bahwa apapun yang diinginkan dan diusahakan oleh manusia sangat tergantung pada izin Allah Azza wa Jalla,mati matian ia mengejar apa apa yang diinginkannya,pasti tidak akan dapat dicapai tanpa ijin-Nya Laa haula walaa quwwata illa billah! begitulah kalau orang hanya bergaul dengan segala asesories duniawi,yang ternyata tidak ada apa apanya ini.

Padahal seharusnya kita bergaul hanya dengan Allah Azza wa Jalla Dzat Yang Maha menguasai jagat raya,sehingga hati kita tidak galau oleh dunia yang kecil mungil ini.La khaufun'alaihim walaa hum yahzanuun!sama sekali tidak ada kecemasan dalam menghadapi urusan apapun didunia ini.Semua itu tidak lain karena hatinya selalu sibuk dengan Dia,Dzat pemilik alam semesta yang begitu hebat dan dahsyat.

Sikap inilah sesungguhnya yang harus senantiasa kita latih dalam mempergauli kehidupan didunia.Tubuh lekat dengan dunia ,tetapi jangan biarkan hati turut lekat dengannya.Ada dan tiadanya sebuah perkara duniawi disisi kita jangan sekali kali membuat hati goyah karena toh sama pahalanya disisi Allah SWT.sekali hati ini lekat dengan perkara duniawi maka adanya akan membuat bangga sedangkan tiadanya akan membuat terluka,ini berarti akan membuat kita sengsara karenanya lantaran ada dan tiada itu akan terus menerus terjadi.

Betapa tidak,tabiat itu senantiasa,dipergilirkan.datang ,tertahan,diambil,mudah,susah,sehat,sakit,dipuji,dicaci,dihormati,direndahkan,semuanya terus terjadi silih berganti .Nah,kalau hati kita hanya akrfab dengan kejadian kejadian seperti itutanpa akrab dengan Dzat penilik kejadiannya,maka akan letih terasa hidup kita,ini karena perubahan perubahan tabiat dunia tersebut akan membuat batin resah dan gelisah.

Lain halnya kalu hati kita selalu bersama Allah.Perubahan apa saja dalam episode kehidupan duniatidak akan ada satupun yang merugikan kita.Artinya kita harus terus menerus meningkatkan mutu pengenalan kita kepada Allah Azza wa Jalla.

Diantara yang penting diperhatikan sekiranya ingin dicintai Allah adalah bahwa kita harus zuhud terfhadap dunia ini,Rasulallah SAW pernah bersabda"barang siapa yang zuhud terhada dunia,niscaya Allah mncintainya,dan barang siapa yang zuhud terhadap apa yang ada ditangan manusia,niscaya nmanusia mencintainya".

Zuhud terfhadap dunia bukan berarti tidak mempunyai hal hal yang bersifat duniawi,melainkan kita lebiih yakin dengan apa yang ada disisi Allah daripada apa yang ada ditangan kita,bagi orang orang yang zuhud terhadap dunia sebanyak apapun yang dimiliki sama sekali tidak akan membuat hati merasa tenteram karena ketentraman itu hanyalah apa-apa yang ada disisiAllah.

Rasulallah SAW bersabda"melakukan zuhud dalam kehidupan didunia bukanlah dengan mengharamkan yang halal dan bukann pula memboroskan kekayaan.Zuhud terhadap kehidupan dunia itu ialah tidak menganggap apa yang ada didirimu lebih past dari apa yang ada pada Allah.Dan hendaknya engkau bergembira memperoleh bahaya musibah yang sedang menimpamu walaupun musibah itu akan tetap menimpamu"( HR Ahmad,Mauqufan).

Andai kata merasa lebih tenteram dengan sejumlah tabungan dibank,maka ini berarti kita belum zuhud,seberapa besar pun uang tabungan itu seharusnya kita lebih merasa tenteram dengan jaminan Allah.Ini dikarenakan apapun yang kita miliki belum tentu menjadi rezeki kita kalau tidak ada izin dari Allah.

Sekiranya kita memiliki orang tua ataupun sahabat yang memiliki kedudukan tertentu,hendaknya tidak sampai merasa tenteram dengan jaminan mereka atau siapapun,semua itu tidak akan datang kepada kita kecuali dengan ijin Allah.

Orang yang zuhud terhadap dunia melihat apapu yang dimilikinya tidak menjadi jaminan. Ia lebih suka dengan jaminan Allah karena walaupun tidak tampak dan tidak tertulis tetapi Dia maha tahu akan segala kebutuhan kita.

Ada dan tiadanya segala asesories duniawi disisi kita hendaknya jangan sampai menggoyahkan qolbu,milailah melihat apapun perkara duniawi ini dengan sangat biasa biasa saja,adanya jangan membuat bangga tiadanya jangan meambuat sengsara.

Janga ukur kemuliaan seseorang dengan adanya aneka asesories duniawi didalam genggamannya.Sebaliknya ,jangan pula meremehkan seseorang karena ia tidak memiliki apa apa.Kalau kita menghormati seseorang karena kekayaan dan kedudukannya,lalu meremehkan seseorang karena ia papa dan jelata,maka ini kita sudah mulai cinta dunia,akibatnya akan susah hati ini bercahaya disisi Allah.

Mengapa demikian...? alasannya tiada lain bahwa hati kita akan dihinggapi sifat sombong dan takabur dengan selalu mudah membeda-bedakan teman atau seseorang yang datang kepada kita.padahal siapa tahu Allah mendatangkan seseoarang yang sederhana itu sebaga isyarata bahwa Dia akan menurunkan pertolongan-Nya kepada kita.

Hendaknya dari sekarang mulai diubah sistem kalkulasi kita atas keuntungan keuntunga.Kita hendak membeli suatu barang,misalnya kita tahu harga barang tersebut disupermarket lebih murah ketimbang meambelinya pada seorang ibu tua yang berjualan dengan bakul sederhananya.karenanya kita pun lalu merasa perlu untuk menawarnya dengan harga serendahn mungkin,seja saat itu hendaknya dijauhkan tindakan seperti itu daari diri kita.Mulailah merasa beruntung kalau kita menguntungkan ibu tua itu ketimbangmendapatkan keuntungan darinya,artinya pilihan membeli tentu akan lebih baik jatuh padanya dan dengan haarga yang ditawarkannya daripada membelinya disupermarket.walhasil keuntungan bagi kita justru ketika bisa memberi sesuatukepada orang lain.

Lain halnya dengan keuntungan duniawi.Keuntungan semacan itu baru terasa ketika mendapatkan sesuatu dari oranglain.sedangkan arti keuntungan bagi kita adalah ketika kita bisa memberi lebih daripada yang diberikan orang lain .jelas akan sangat lain nilai kepuasan batinnya juga.

Bagi orang orang yang cinta dunia,tampak sekali bahwa keuntungan bagi dirinya adalah ketika ia dihormati,disegani,dipuji,,dan dimuliakan.Lain halnya bagi orang orang yang sangat merindukan disisi Allah.justru kelezatan menikmati keuntungan itu ketika berhasil dengan ikhlas menhargainya,memuliaka dan menolong orang lain.cukupini saja ,perkara berterima kasih atau tidak,membalas kebaikan atau tidak itu sama sekali bukan urusan kita.dapatnya kita menghargai ,memuliakan dan menolong oarnga lainpun sudah merupakan keberuntungan yang sangat luar biasa.

Sungguh sangat lain bagi ahli dunia,yang segalanya serba kalkulasi,balas membalas serta ada imbalan atau tidak ada imbalan.tidak usah heran kalau para ahli dunia itu akan banyak letih karena hari harinya penuh dengan tumtutan penghargaan,penghormatan ,pujian dan lain sebagainya,dari orang lain,Terkadang untuk mendapatkan itu ia merekayasa perkataan,penampilan dan banyak hal demi untuk meraih penghargaan.

Bagi ahli zuhud tidaklah denikian,yang penting kita buat tatanan kehidupan ini seproporsional mungkin,dengan menghargai,memuliakan,dan membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun .inilah keuntungan-keuntungan bagi ahli ahli zuhud.lebih merasa aman dan menyukai apa apa yang terbaik disisi Allah dri pada apa yang didapatkan dari selain Dia.

Walhasil ,siapapun yang merindukan hatinya bercahaya karena senantiasa dicahayai oleh nuur dari sisi Allah.hendaknya dia berjuang sekuat kuatnya untuk mengubah diri,mengubah sikap hidup,menjadi orang yang tidak cinta dunia sehingga jadilah ia ahli zuhud.

Ada kalanya nuur Illahi itu uturuun kepadamu"tulis Syeikh Ibnu Atha'illah dalam kitabnya Al Hikam"tetapi ternyata hatimu penuh dengan keduniaan,sehingga kembalillah nuur itu ketempatnya semula.oleh sebab itu kosongkanlah hatimu dari segala sesuatu selain Allah,niscaya Allah akan memenuhinya dengan ma'rifat dan rahasia rahasia."

Subhanallah,sungguh akan merasakan hakikat kelezatan dunia ini yang sangat luar biasa,siapapun yang hatinya telah dipenuhi denga cahaya dari sisi Allah Azza wa Jalla."Cahaya diatas Cahaya,Allah membimbing (seorang hamba) kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki.........( QS an Nuur [24]:35 ) ***

ilmu adalah investasi tiada henti