ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Thursday, July 19, 2007

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Indahnya Cinta

Tak ada teman yang abadi untuk dibahas selain masalah cinta,tengok saja mulai dari lagu,prosa puisi,novel bahkan film semuanya didominasi dengan tema cinta ,wajar karena cinta adalah perasaan universal,dimana mana diseluruh dunia,orang membutuhkan dan menginginkan cinta.Bagi remaja ,masalah cinta itu ibarat nasi yang membuat orang mati lemas kelau tidak menyantapnya ,sayangnya cinta justru sering ternoda justru oleh mereka yang sedang jatuh cinta. Tidak jarang jatuh cinta malah menjadi ajang pelampiasan hawa nafsu cinta tidak lagi menjadi sesuatu yang suci dan indah,cinta sudah menjadi kubangan, lumpur kemaksiatan,lalu sebenarnya apa hakikat cinta itu...? The Power Of Love........Cinta tak terbatas feeling,tetapi memiliki kekuatan untuk mengubah dan menggugah. Orang yang merasakan cinta bisa mengubah dirinya demi orang yang dicintainya cinta bisa mengubah yang buruk menjadi baik,yang urakan menjadi sopan yang pendiam bisa menjadi periang,cinta juga bisa membuat orang menjadi kreatif,banyak pujangga dan musisi menghasilkan masterpiece,karya karya hebat karena dorongan cinta yang dirasakannya.
Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam bukunya RaudahAl-muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin memberika komentar mengenai pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang."Cinta itu bisa menyucikan akal,mengenyahkan kekawatiran,mendorong untuk berpakaian yang rapih,makan yang baik baik memellihara akhlak yang mulia,membangkitkan semangat,mengenakan wewangian ,memperhatikan pergaulan yang baik,serta memelihara adab dan kepribadian ,Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang orang yang shaleh dan cobaan bagi ahli ibadah."ujarnya.
Subhanallah ! Cinta memiliki kekuatan yang luar biasa pantaslah kalua cinta membutuhkan aturan. Tidak lain dan tidak bukan,agar cinta itu tidak berubah menjadi cinta yang membabi buta dapat menjerumuskan manusia pada keidupan hewani dan penuh kenistaan, Bila cinta dijaga kesuciannya,manusia akan selamat.Para pasangan yang saling mencintai tidak hanya akan dapat bertemu dengan kekasih yang dapat memupus kerinduan,tetapi mendapat juga ketenangan ,kasih sayang, cinta dan juga keridhaan dari zat yang menciptakan cinta yaitu Allah SWT.
Allah SWT berfirman,"Dan diantara tanda tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk istri isatri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya ,dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang .Sesungguhnya yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanada bagi kaum yang berpikir."( QS ar-Ruum[30]:21)
Antara Cinta Dan Pacaran.
Bagi sebagian besar orang ,cinta sangat identik dengan pacaran,orang orang yang pacaran pasti saling mencintai.dan orang yang saling mencintai pasti pacaran.sebenarnya apakah pacaran itu ..? benarkah pacaran itu wujud atau penjelmaan dari cinta...?
Dalam kamus islam,pasti kita tidak akan menemukan satupun rujukan tentang pacaran,sebab istilah pacaran tidak ada dalam sejarah dan tradisi islam pacaran bukan jalan untuk menuju pernikahan .salah satu cara untuk mengenal adalah khitbah,lalu kepada siapa cinta itu diberikan...?
  • Cintailah Allah SWT......Allah SWT sungguh sangat pencemburu Dia tidak mau cinta hambanya dibagi dengan cinta yang lain.kita sebagai hamba Allah harus benar benar mencintai Allah ,sebagaimana firman-Nya"Da diantara manusia ada orang orang yang menyembah tandingan tandingan selain Allah, mereka mencintainya seakan mencintai Allah,adapun orang orang yang beriman sangat mencintai Allah..."( QS al-Baqarah[2]:165),dalama ayat ini janganlah Allah tidak dicintai,yang mencintai Allah sama denga ,mahluknyapun Allah tidak suka,maka prioritaskan cinta kita yaang pertama dan utama hanya kepada Allah SWT.
  • Mencintai Rasullallah.......Sabda Rasul bagi yang ingin merasakan manisnya iman ( cinta) maka hendaklahia mencintai Allah Rasulallah"ada tiga golongan yang akan merasakan manisnya iman :
  1. mereka yang mencintai Allah dan Rasulnya lebih dari selain kepada keduanya
  2. orang yang saling cinta karena Allah dan Rasul
  3. seorang yang membenci kepada kekafiran sebagaimana dia benci dilemparkankedalam api neraka"( al-hadits)
  • Cinta kepada orang tua.......setelah Allah dan Rasul-Nya prioritas cinta kita kepada kedua orang tua kita karena merekalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Kasih sayang kedua orang tua tidak pernah akan lekang oleh jaman,tidak akan hambar oleh waktu,teramat durhaka orang yang mengabaikan cinta kepada kedua orang tua padahala kasih sayang mereka sepanjang masa .firman Allah ( al-Isra 23-24)
  • Cintailah sesama.......manusia memang tidak bisa hidup sendiri ia memang mahluk sosial yang membutuhka orang lain bahkan Rasul menyampaikan bagi mereka yang berharap keridhaan Allah hendaklah ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri( al hadits). Suatu saat Rasulallah didatangi oleh sahabat yang menempatkan." : " Ya Rasulallah saya mencintainya karena Allah ,apakah engkau telah mengabarinya tanya Rasul. belum ya Rasulullah.maka Rasul berkata temuilah dan katakan padanya engkau mencintainya."
  • Cinta alam sekitar.......Kita hidup sebagai manusia memiliki tugas mengemban amanah khalifah( sebagai pemimpi dimuka bumi ) baik atau rusaknya alam ini disebabkan oleh tangan manusia,maka jika ia ingn hidupnya sejahtera,aman dan nyaman harus mencintai lingkungan sekitarnya,sehingga tidak terjadi bencana,polusi dan kerusakan kerusakan lainnya.wallahu a'lam bishshawab,.....

myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

By Sanitomichie

email-AbuBa_8@yahoo.co.id

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Modal Visi & Harapan
Oleh ARY GINANJAR AGUSTIAN

ANGKA bunuh diri di Indonesia makin memprihatinkan. Hanya gara-gara sepele misalnya alasan ekonomi seseorang nekat bunuh diri seperti alasan seorang ibu rumah tangga yang bunuh diri dengan anak-anaknya.
Padahal, sebagai umat yang diberi akal seharusnya memiliki pikiran dan rancangan jauh ke depan. Harus bersikap visioner, memandang jauh ke depan. Bukankah Allah SWT. memiliki sifat "Al-Akhir" yang menuntut kita untuk berpikir visioner?
Covey, dalam bukunya yang paling anyar pun mengakui bahkan menguatkan keberadaan visi sebagai wujud kecerdasan mental. Sedangkan disiplin dianggap Covey sebagai bentuk kecerdasan fisik, gairah sebagai pengejawantahan dari aspek EQ (Emotional Quotient), dan nurani atau suara hati sebagai hal konkret dari kecerdasan spiritual. Kita akan dibuat terenyak dan seketika menganggukkan kepala (anggukan universal) bahwa ungkapan Covey sebagai cerdas secara spiritual baik nurani maupun suara hati selaras dengan suara Illahiah.
Suara hati sejatinya telah memberi energi pendorong bagi fisik, mental, dan emosional untuk menjalani kehidupan dan menghadapi masa depan. Berpikir dan bertindak dengan menggunakan kerangka Vision Principle, secara otomatis akan mengarahkan jiwa-raga kita untuk terus-menerus memperkokoh diri sebagai abdi Yang Mahakuasa.
Laa ilaaha illallah sebagai kekuatan spiritual yang menjadi motor penggerak setiap jejak langkah kita. Ketika kekuatan "God Spot" mampu mengalir untuk menguatkan suara hati lewat Asmaul Husna, ia akan memberikan arus listriknya pada akal lewat visi, sang tubuh dengan perilaku disiplin, dan sang hati dengan kehangatan semangat penuh kegairahan. Energi positif tersebut akan mengubahnya menjadi tujuh kekuatan gerak yaitu perilaku jujur, tanggung jawab, disiplin, kerja sama, adil, visioner, dan peduli.
Modal inilah yang akan membimbing pribadi-pribadi penggenggamnya untuk menggebrak dunia. Dengan semangat kejujuran dan keadilan, ia hadapi kompetitor dengan fair, berkompetisi secara "menang-menang". Dengan semangat tanggung jawab dan kepedulian, terus-menerus menyadari kompetisi harus dihadapi, dan bukannya melarikan diri. Ia pun berdisiplin untuk mengejar ketinggalan serta terus-menerus kaizen dengan inovasi termasuk dengan bentuk "kerja sama" yang strategis.
Terakhir, ia mampu menjadi sosok pribadi visioner, yang selalu memulai aktivitas diri dan bisnisnya dengan visi dan harapan.
Modal inilah yang dibutuhkan oleh para manusia digital, ia tak sekadar bertindak defensif menghadapi masa depan.
Tak juga pasif takluk pada mata rantai sebab-akibat. Namun sejatinya ia selalu merujuk pada keberanian untuk menyodorkan jawaban yang sophisticated, solusi canggih yang positif.
Kemampuan melihat hambatan permasalahan sebagai challenge bagi terciptanya tataran nilai yang lebih baik itulah solusi yang sesungguhnya. Dengan bermodalkan suara hati, visi, komitmen, dan kerja keras yang penuh kedisiplinan serta semangat kepedulian dan tanggung jawab, ia akan selalu mampu seize the future, menghadapi kemajuan teknologi dunia dengan kemungkinan-kemungkinan bagi diri dan korporasinya untuk melakukan open-sourcing, out-sourcing, supply-chaining, in-sourcing, in-forming, dll.
Kebutuhan "kecepatan" di era 2000, di mana setiap negara telah Using IT to transform a business, tak menjadi kendala bagi pribadi-korporasi bermental unshakable. Selalu memulai aktivitas dengan sebuah doa, memiliki integritas makna yang teramat dalam. Sebab, memulai sesuatu dengan doa, berarti memulai sesuatu dengan otak kanan, yaitu visi dan harapan. Inilah syarat menuju tantangan dan kompetisi menuju Indonesia Emas 2020.***
Yanto SupriadiMerintis Korda ESQ Purwakarta
MEMULAI suatu yang baru terasa berat apalagi dilaksanakan seorang diri. Ini pula yang dialami Ketua Koordinator Daerah (Korda) Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Kab. Purwakarta, Yanto Supriadi, yang ditemui di sela-sela ESQ Peduli Pendidikan, baru-baru ini.
"Saya ikut training ESQ Profesional angkatan 10 pada Agustus 2005. Karena saya berasal dari Purwakarta, setahun kemudian mendapat amanah merintis Korda ESQ," katanya memulai kisahnya.
Tanpa dibekali dengan nama-nama alumni ESQ asal Purwakarta, membuat Yanto harus bergerilya ke tiap-tiap instansi pemerintah maupun swasta guna mendata alumni ESQ. "Di ESQ Leadership Centre (LC) Bandung memang ada data alumni ESQ, tapi tidak boleh diakses karena takut disalahgunakan untuk kepentingan pemasaran berantai (MLM/multi level marketing)," katanya.
Ketika meminta data alumni ESQ di tiap instansi, Yanto mendapatkan pengalaman menarik karena tidak semua pejabat mau menerimanya. "Ada yang bersikap terbuka sehingga formulir alumni ESQ bisa terisi, tapi ada juga yang belum apa-apa sudah buang muka," katanya.
Selama sebulan bergerilya mencari data, akhirnya pada September 2006 mendapatkan 60 orang alumni ESQ. "Setelah kami membentuk Korda lalu mengadakan training ESQ yang dimulai pada Desember 2006 sebanyak 123 orang. Biaya training di daerah seperti Purwakarta hanya Rp 770.000,00 dan tak bisa dinaikkan karena daya belinya masih rendah," katanya. (Sarnapi/"PR")***
Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Karakter Baik dan Kuat
Oleh K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR

MASALAH karakter adalah masalah inti yang menyebabkan umat Islam banyak tertinggal dalam menjalankan kewajibannya sebagai khalifah di muka bumi.
Karakter yang lemah, seperti sikap minder, kurang percaya diri, tidak mandiri, dan malas, biasanya menyebabkan potensi yang ada tidak tergali dan tidak berkembang. Padahal, itu semua merupakan suatu kekuatan nyata yang akan mengharumkan umat Islam. Begitupun karakter yang buruk, seperti sikap egois, serakah, licik, dan materialistis, akan membuat kekuatan dan kemampuan yang telah ada tidak membawa dampak dan manfaat yang luas bagi kepentingan maupun kemajuan umat.
Sekali lagi, inti dalam persoalan karakter adalah qalbu atau hati nurani. Oleh karena itu, kita perlu manajemen qalbu karena dengan upaya mengelola hati terbukti efektif dapat memenuhi dahaga kesejukan dan ketenteraman hati yang sangat langka dan mahal, menyehatkan dan membersihkan hati-hati yang kotor dan berpenyakit, menerangi hati yang gelap dan bersamaan dengan itu membakar semangat dan menggelorakan hati yang lemah dan lesu. Pada akhirnya perubahan suasana qalbu ini akan sangat berdampak pada perubahan perilaku seseorang.
Karakter itu terdiri dari empat hal. Pertama, ada karakter lemah; misalnya penakut, tidak berani mengambil risiko, pemalas, cepat kalah, belum apa-apa sudah menyerah, dan sebagainya. Kedua, karakter kuat; contohnya tangguh, ulet, mempunyai daya juang yang tinggi, atau pantang menyerah. Ketiga, karakter jelek; misalnya licik, egois, serakah, sombong, pamer, dan sebagainya. Keempat, karakter baik; seperti jujur, terpercaya, rendah hati, dan sebagainya.
Hari ini, yang kita rindukan adalah --meskipun secara lambat laun-- negeri ini akan bangkit kembali. Ini bisa terjadi bila dua karakter, yaitu karakter yang kuat dan baik bersinergi. Misalkan dia tangguh, ulet, tapi tetap rendah hati dan merupakan pekerja keras yang sangat gigih. Dia berprestasi gemilang tapi ikhlas. Inilah yang diharapkan dari setiap pertemuan kita. Yakni, mewujudkan manusia-manusia tangguh, berani, gigih, ulet, jujur, rendah hati, dapat dipercaya, dan sebagainya. Allahu Akbar!
Satu hal yang patut kita sayangkan kemudian adalah, karakter manusia Indonesia khususnya kaum Muslim, tidak terlalu sesuai dengan karakter yang diinginkan di atas. Ternyata, banyak manusia di Indonesia yang mempunyai kebiasaan korupsi, dari yang raksasa sampai yang kecil-kecilan. Hal ini disebabkan kita mempunyai jiwa miskin.
Pernah suatu ketika di Mekah, tepatnya di Masjid Al Haram, di saat buka saum ada beberapa orang pengemis membawa kain yang tampaknya penuh dan isinya terlihat berat. Mereka meminta-minta sampai kain bawaannya semakin banyak. Ternyata, dia melakukan itu karena merasa bahwa belum tentu besok hari akan mendapatkan kesempatan yang sama.
Orang yang miskin jiwa seperti itu terus tumbuh. Orang-orang yang licik, koruptor, yang mengambil harta orang lain tanpa hak, sebetulnya mereka adalah orang-orang miskin. Walaupun jabatannya tinggi, kedudukan, dan hartanya berlimpah, tetapi jiwanya tetap miskin. Dia akan terus mengambil apa saja yang ada di hadapannya meski itu bukan miliknya.
Saat pembagian beras untuk orang miskin (raskin), mereka menjadi orang pertama yang mengambil beras itu. Sebelum sampai kepada yang berhak sudah dimakan lebih dulu oleh oknum-oknum yang miskin jiwa tersebut. Atau kalau tidak, beras itu mereka timbun untuk kemudian dijual.
Orang yang miskin jiwa, bila naik jabatan akan sibuk mencari rampasan. Akibatnya, kewajibannya menjadi terbengkalai. Miskin jiwa, meski kaya harta; dia akan merusak. Oleh karena itu, jangan mencari pasangan yang kaya secara lahiriah. Carilah manusia yang kaya batin dengan penuh kemuliaan.
Kekayaan lahir itu hanyalah topeng. Orang yang hanya mempertontonkan topeng adalah kekanak-kanakan. Harta yang didapat dengan tidak halal tidak akan membuat bahagia. Bahkan akan jadi racun untuk keluarga. Di sinilah kiranya kita perlu melakukan pemetaan karakter agar kita dapat mengetahui tentang aspek positif dan negatif dari karakter-karakter yang cenderung ada dalam diri manusia. Dari kuadran karakter tersebut ada beberapa hal yang dapat kita perhatikan.
a. Karakter buruk bertemu dengan karakter lemah, ini tidak berbahaya. Karena orang yang berniat jahat, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya.
b. Karakter baik bertemu dengan karakter lemah, ini yang banyak ada pada diri kita. Kebanyakan dari kita mempunyai sifat-sifat yang baik, tetapi tidak mempunyai etos yang tinggi untuk mengembangkan diri.
c. Karakter buruk bertemu dengan karakter kuat. Karakter ini yang sangat berbahaya karena dia mempunyai sifat yang buruk dan gigih serta ulet di dalam melakukan kejahatannya.
d. Karakter baik bertemu dengan karakter kuat, ini yang diharapkan akan mengubah negeri kita. Karena karakter ini yang mempunyai sifat baik dan etos yang tinggi untuk berkembang dan mengubah ke arah yang lebih baik.
Sebenarnya membangun karakter pribadi seorang Muslim ini dimulai sejak dini. Dalam hal ini pembangunan karakter pribadi Muslim membutuhkan dukungan berbagai pihak, berbagai aspek. Di atas semua itu adalah apa yang disebut oleh buku ini "sistem yang kondusif". Ini bisa saja bermula dari keluarga, entah itu dari orang tua sendiri, bapak dan ibu, paman dan bibi, dan kakak-kakak atau adik-adik; semuanya secara tidak langsung memberikan kontribusi tersendiri yang berpengaruh terhadap pertumbuhan karakter. Di lingkungan lainnya, yaitu lingkungan luar keluarga, seperti pergaulan teman sebaya, hubungan antartetangga, bahkan organisasi sekalipun pada dasarnya turut menumbuhkembangkan karakter pribadi seorang Muslim.
Oleh karena itu, tepat kiranya riwayat yang mengatakan, "Bergaul dengan tukang minyak wangi akan terciprat bau harumnya. Sementara bergaul dengan tukang pandai besi akan tersengat hawa panasnya." Riwayat ini jelas memperlihatkan kepada kita sejumlah pengaruh yang bisa muncul apabila kita ingin menumbuhkan karakter pribadi kita. Kalau kita ingin karakter pribadi kita tumbuh makin baik, makin sempurna, minimal kita perlu memilih pergaulan yang akan membuat kita terjaga, tentu saja terjaga dari pergaulan yang justru menumbuhkan kepribadian negatif.
Kita berdoa semoga generasi umat ini senantiasa tumbuh menjadi karakter pribadi Muslim yang positif. Positif tidak saja memahami makna-makna ajaran Islam, tetapi juga positif dalam memperlihatkan bagaimana ajaran Islam itu sebenarnya rahmatan lil 'alamin melalui diri kita tentu saja. Wallahualam.***
ilmu adalah investasi tiada henti