ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Sunday, May 6, 2007

clip


Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Ada Yang Salah

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

<>Ada yang salah

::
Ada yang salah dan aku yang salah.
Tidak seperti itu sebuah persahabatan, harap berlebih darimu akhirnya.
Tiada penyelesaian, kutinggal di awang-awang
pedih buatmu, maaf, batinku, kutak punya pilihan…

Perih kau rasa sejuk kubawa
itu bermula… Ada yang salah dan aku yang salah
Cela kau ungkapkan, mulia kutampilkan
itu berlanjut…

embun pagi mentari punahkan
harap di hati aku musnahkan
lambai putih beralun sunyi menanti hening
semua harus usai, juga kita…

Tidak seperti ini sebuah persahabatan
Laku berlebih, dariku
sebab awal sebuah kekeliruan
Maafku, …
kutak punya pilihan.

Rindu Indahmu,..Enggan Berpaling

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Rindu Indahmu

::
sayang,
sungguh kasihku padamu
tak berujungtak bertepi

walau harus kususuri lorong gelap tanpa akhir
ku takkan berbalik dan mencari terang yang lain

terangku ada di sini
di dadamu
di pelukmu yang erat

::
kasih,
betapa lelah dan luka jiwa ini mencarimu
betapa salah telah mengukiri sluruh hidupku
hanya karena ku ingin bertemu denganmu

kasih,
hati yang tlah lelah ini
kerap berteriak nyalang
dan ia tak pernah henti menjeritkan
kerinduannya padamu

seduku tertahan
bila teringat betapa airmata tlah melumuri jiwaku
yang selalu berlinang
dan terus berlinang
mengapa tak kunjung berakhir perjalanan ini

ketika kutemu dirimu
tetes bahagia membasah di sudut mataku
apakah kaki yang renta ini
tlah menemukan perhentiannya?

kurasakan cintamu
yang sangat dalam
menjelajahi relung hatiku
memberi kesejukan dalam dahaga yang kering

cinta,
siapa yang berani berkata telah menemukan cinta,
bila ia tak pernah diuji
dengan hati yang pedih menahan perih
dengan mata yang sembab membasah
dengan tubuh yang lunglai
dan kelemahan yang terus berderai-derai
dihantam dera

dan cinta pun hadir,
mengusap wajah penuh airmata
membelai tubuh ringkih meringkuk
menenangkan hati yang meratap lirih

dan cinta,
hanya cinta yang mampu merubuhkan gunung
yang mampu menenggelamkan gurun
yang mampu memberi hidup diantara mati

dalam matiku
kutemukan lagi hidupku
dalam rinai pelangi cintamu
menuntunku menyusuri alur yang pernah hilang

cinta,
kumohon,
jangan pernah lagi hilang
walau sekejap

cinta,
kumohon,
izinkan dirimu menjadi perhentian akhirku
karena tak pernah lagi kuingin
memulai perjalanan penuh luka

cinta,
kumohon,
jangan pernah lagi meneteskan airmataku

cinta,
aku membutuhkanmu
karena aku mencintaimu,

cinta,
aku mencintaimu
karena aku mencintaimu ...

Enggan Berpaling

Mungkin dia tidak tahu ada yang terluka di sisinya
Mereka bahagia tampaknya, penuh kasih, penuh mesra
masih menghangat raga baru empat bulan lamanya.

Tidak ingin, hanya pilu
kemana milikku yang selalu terbawa angin.
Aku juga punya tapi aku tak punya.

Wujud hanya desir lembut
Laku hanya tergores di angan
desah hanya bisik perlahan
memang tiada

Aku punya, tapi mana dirinya ?
Ku tlah enggan berpaling, hanya punya satu.
Tidak berbanding dengan dirinya
aku tersenyum, selalu ada yang ingin merebutnya dariku.

Kupandang dengan sudut mata
aku harus bersabar.
Hanya penantian,
Ku tak ingin berpaling, dramaku tlah berakhir.




































Andai Kau Tahu Lelahku,..

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Andai kau tahu lelahku ...

::

Kukira langkahku telah berakhir disini
Di persimpangan jalan yang sunyi
Menanti kereta usang menjemputku
Membawaku ke tempat menyepi

Kereta usang urung menjemputku
Seekor kuda yang gagah menghampiri dan merundukkan punggungnya
Memintaku untuk naik dan mengikutinya pergi
Ku terpana dan tiada kusadar kakiku menapak di sadelnya

Kuda gagah membawaku ke tempat yang indah
Lembah yang penuh warna ceria dan tawa
Hingga ku lupa luka dan duka yang hendak kubawa pergi
Hingga ku lupa bahagia tiada mungkin seindah ini

Kuda gagah telah berhenti di tepian sungai
Melepas lelah dan menatapku lemah
Seketika ku tersadar
Bahagia tiada mungkin seindah ini

Tiada cinta tanpa luka
Tiada rindu tanpa duka

Pekikku pada diri
mengapa ku tak belajar dari lukaku
mengapa lagi-lagi kubiarkan cinta menghajarku
tanpa ampun

Di sudut lembah penuh warna ceria dan tawa
Ada sepi disini
Ada ngilu yang merambati seluruh pembuluh darahku
Getir

Tiada pernah kumemilih suka diatas luka
Tiada pernah kuingin tawa diatas duka
Angin berhembus mengelus pelan pipiku
Bulir bening mengalir cepat dan memecah di udara

Cukup!
Takkan kubiarkan pipi ini menghangat lagi
Takkan kubiarkan mata ini memerah lagi
Takkan ...

Bunga untuk istriku Anita erni Purwati

I Miss U Forever

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

I miss you forever! (TB)

::
Hari hari yang sempurna
Ketika selalu melihat rembulan tersenyum
Ketika selalu berada di naungan sinar senja yang hangat
Ketika dua tangan terpaut erat tak ingin melepaskan nafasnya

Hari-hari yang sempurna
Ketika hangatnya mentari mampu mengeringkan luka yang menganga
Ketika gelap merapat dipeluk hangat senyum manis bidadari
Ketika kebersamaan membuat jiwa ini dapat bertahan

Hari-hari yang sempurna
Ketika bersamamu

Hari-hari yang sempurna
Ketika selalu kau bantu jiwa ini bertahan

Bertahan sampai sejauh ini ...
Bertahan sampai hari ini ...

Hari-hari yang sempura
Ketika rasanya semua masalah sirna
Ketika semua penuh tawa dan keceriaan

Hari-hari yang sempurna
Ketika kau membuatku lupa dimana seharusnya ku berpijak
Ketika kau bantu untuk melupakan siapa diriku
Ketika kau bantu aku untuk menjadi manusia baru
Walau masih merangkak, tertatih, mencari jati diri baru
Walau masih banyak tabir yang harus disingkap satu demi satu

Kau telah memperoleh apa yang kau inginkan
Kau telah memperoleh apa yang kau mau

Kegetiran dalam jiwa yang hancur bergantung padamu
Gelap yang menggelayut resah,
Tergulung ombak... lepas terhempas dibatu karang yang menyayat tubuh

Hari-hari sempurna telah berlalu
Kesendirian dan kehampaan yang tinggal
Merengas di tanah kering kerontang

Menggelepar...
Berdebu...
Menanti kematian yang tidak kunjung tiba...
The image “http://arnita.blogsome.com/images/P1070226.jpg” cannot be displayed, because it contains errors. True love,by san

Seorang Lelaki Sederhana,Kau Tlah Bersama Yang BAru

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Seorang lelaki sederhana

Seorang lelaki sederhana
dengan keinginan yang sederhana
…dan mimpi yang sederhana
menegurku halus,
……ah, ternyata
aku mencinta kesederhanaan.

Kau tlah bersama yang baru

::
Rinai hujan telah reda
Lantunan tetes bersentuh batu tlah lama usai
Di balik tirai dia masih menekuri kaca
bening menembus kehidupan di luar sana.

Ada yang kau nanti, Manis ?
Pangeran tampan dengan kreta kudanya,
atau pemuda gagah dengan bajaknya,
Sendu pias wajahnya menyerut kalbu.

Mengapa kau masih menantinya, Manis ?
Dia tlah pergi dengan gadisnya,
Dia tlah tinggalkan engkau,
Mengapa kau masih percaya padanya, Manis?
Setelah semua kebohongannya,
setelah semua dusta rayunya.

Muram di telaga hitamnya
mengalir alir melewati halus kulitnya
membasah,...
Terlalu lembut untuk disakiti
Parasnya menyorot duka, apakah ini upah setia ?

Manisku, lupakan dirinya
yang tlah berubah muka
yang tlah menjilat ludahnya
yang tlah membuatmu tersia-sia
Manisku, jangan salah duga
Ku tak sodorkan diri
Ku hanya ingin unjuk hati
Bahwa ku punya rasa

Manisku, ku tak mampu lupakanmu
wajah sendumu
mata lukamu
pipi basahmu
Andai ku mampu balaskan dendammu...
Manisku, itu crita lama
Karena kini ku tahu
Kau tlah bersama yang baru



Puisi Cinta Mengapa seperti Ini,..

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Mengapa Seperti Ini?

::
Apa rencanaMu, ya Cintaku ?
Kuterjerembab dalam lubang
Yang kugali sendiri
Bermain rasa dan biarkan meraja

Tidak mengerti makna,
Apakah ini akhir penderitaan
Atau awal kehancuran
Sungguh tidak kumengerti

Masih terasa sembilu menusuk di dada
Masih membekas airmata
Masih terkoyak
Masih kerap tersedu

Aku hilang rasa
Hilang raga
Hilang rupa
Hilang melayang

Bintang tertutup awan
Tak tentu arahkan kemudi
Mana yang dituju
Mana yang diharap

Walau harus menjadi puing
Kalau memang harus dilewati
Aku tak perduli
Pasti kan kujalani

Puisi Ada Yang Tertinggal Disana,..

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Ada yang tertinggal di sana

::
Kasih, telah kususuri jejak alur yang berliku.
Penuh rencah berduri, belukar hitam berderak, lumpur menutupi setiap tapak yang melekat.
Tak pernah kutolehkan pandangku ke belakang,
karena aku tak ingin menjadi ragu dan berbalik arah.

Jejak tlah tak terlihat. Alur tak berbekas. Semua jalanku menujumu tertutup rapat.
Tlah kumusnahkan semua tentangmu. Tentangmu, tentu, semua yang bisa terlihat di mataku.
Bertahun kucari hidupku, bertahun kutipu diriku, bertahun kuingkari hatiku, bertahun kujalani apa yang kusebut menebus dosaku padamu…

Tak pernah kumengerti jalan yang kini ada di hadapanku.
Mengapa semua berbalik arah menatapku?
Mengapa semua mengulurkan tangan meraihku ke dalam derainya?
Mengapa aku tak diizinkan menghilangkanmu?
Seperti aku telah menghilangkan yang lain.

Mungkin kau sudah memahami semua yang telah terjadi.
Mungkin kau sudah mendapat kebijaksanaan dan kerendah hatian untuk menerima semua yang telah terjadi.
Mungkin kau sudah bisa melangkah menuju hidupmu yang baru.
Mungkin, …

Tapi aku masih tetap di sana.
Kakiku berlari, sementara belenggu masa lalu masih terjuntai di dadaku.
Harapan, sejujurnya, aku sudah tak punya.
Ku sadar salahku padamu, ku sadar lukaku padamu, ku sadar perihku padamu, ku sadar ku tak pantas punya harapan.

Bertahun kumimpikan yang sama. Kebahagiaan, yang telah kutinggalkan tanpa hati. Dan sekarang, tiada hakku untuk bermimpi.

Ku terjerat di simpang masa laluku.
Tak pernah benar-benar hilang. Tak pernah ada yang hilang.
Ku tetap hidup dengan masa laluku.
Setiap sudut yang bercerita tentang kita, selalu terngiang.
Setiap lagu yang kita nyanyikan bersama, selalu membuatku berlinang.

Dan kini, tak tentu arahku kemana.
Menyadari apa yang sudah tak patut kumiliki.
Hanya langkah-langkah hati yang membawaku, entah kemana.





Puisi Cinta Maafku Padamu,...

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Maafku, padamu

::
Laut,
perasaanmu setajam pedang
kala kau meradang, menatapku curiga
tak pernah kau percaya hatiku sudah milikmu

Langit,
ku biarkan awan menyaput kelabu
sehingga ku bisa berlindung dibaliknya
sehingga ku bisa berlari darimu

Laut,
gelombang tinggi menghajar seluruh relung
perahu sobek terombang-ambing
mulai karam

Langit,
ku tatap dirimu
ku sadar
kau terlalu jauh, sekarang

Laut,
dalammu bisa merasakan
hatiku tak pernah kembali untukmu

Langit,
apa yang bisa kuperbuat sekarang
tak satupun,
karena apapun takkan membuatmu kembali padaku
Kau sudah terlalu jauh

Laut,
takkan kuulangi kesalahan yang lalu
segala kesemuan
kusudahi

Langit,
rintikmu membasahiku
dengan tubuh basah berpeluh pedih
ku melangkah menerima takdirku

Puisi Cinta Hati Wanita

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Hati Wanita

::
Cinta itu indah sekaligus menyakitkan


Dulu pernah kau katakan
Indahnya dicintai oleh orang yang kita cintai
Lalu mengapa indahnya kau hapus
Hanya karena ratap tangisku
Hanya karena lemahnya hati yang kubiarkan lemah
Hanya karena aku ingin merasa menjadi seorang wanita?

Salahkah bila saat ku menjadi wanita
Kutangisi hubungan panjang tak jelas kapan berakhir?
Salahkah bila saat ku menjadi wanita
Kuinginkan diriku menjadi segalanya untukmu?
Salahkah bila saat ku menjadi wanita
Kuinginkan dirimu hanya untukku seorang?

Bila itu salah
Maka menjadi wanita adalah salah
Mungkin
Memiliki hati seperti wanita adalah hal yang paling salah
Karena pernah kukatakan dulu
Kehadiranmu membuatku menjadi seorang wanita yang sempurna

Dan mungkin itu kini menjadi salah ...

Puisi Cinta Letihku Mencintaimu,..

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Letihku karena mencintaimu

::
Petir,

Kini ku sadar apa sebab sakitku berhari-hari,
berminggu-minggu, berbulan-bulan ...

Kelelahan yang amat sangat membuat tubuh ini tak mampu lagi melawan
penyakit apa pun.

Mencintaimu telah membuatku kehabisan energi
Mencintaimu telah membuatku mengeluarkan semua harapan yang kupunya
Mencintaimu membuat setiap hari buatku adalah tangisan keletihan

Letih ... sebab aku sangat mencintaimu
sangat mengharapkanmu

Tapi harapan itu selalu dihantam badai
sehingga kini karam di dasar lautan

Dan tubuh yang telah banyak berharap ini, kehilangan penopangnya
karena hati terus memaksa untuk tetap mencintaimu
walau tak tentu apa yang harus dituju

Aku mencintaimu, sayang
Walau kumencintai tanpa boleh punya harapan.
Dan setiap harapan itu muncul, selalu kutikam dalam-dalam
Agar sakit yang meretas-retas bisa kunikmati perlahan.

Sehingga sakit pun tak lagi terasa sakit
Karena semua cara kulakukan agar ku bisa menikmati sakit
agar cinta ini tak pernah lelah ...

Dan itu yang kini membuat ku kehabisan darah.


Sebuah jiwa yang bening (TB)

::
Sebuah jiwa yang bening, selalu ku ungkap ketika mengenangmu
Jiwa yang jujur, luluh dalam tautan benang kasih
Irama yang mengalun merdu selalu mengiring bayangmu
Kemana pun mimpi ini berjalan

Kasih,
Lengkap sudah kebahagiaan memilikimu
Ketulusan hatimu yang sejuk seperti tetesan embun pagi
Menghilangkan dahaga prasangkaku.
Prasangka yang telah lama mencengkeram hati
Hingga menjadi panas membara
Kini tlah dingin
Menjadi debu yang tertiup angin

Tlah kulihat jiwamu yang tulus mencintaiku,
Kebeningan kasihmu memeluk kelelahan hatiku
Yang tlah lama mengharap

Kasih,
Seandainya kau tahu prasangka yang mencengkeramku
Akankah kau tetap mencintaiku?
Akankah cinta yang kau beri tetap mengalir seperti saat ini?

Kasih,
Kebeningan hatimu tlah luluhkan hatiku
Ketegaranmu mencintaiku telah memelukku
Hingga ku tak ingin mengembara lagi

Kasih,

Cintamu seperti rumah bagiku,
Rumah yang nyaman untuk kutinggali
Rumah yang akan kuhias
Kurawat dengan ribuan kasih yang tertumpuk di dada ini,
Yang belum pernah terungkap selama hidupku

Kasih,
Biarlah masa lalu menjadi masa lalu,
Seiring dengan prasangka yang hilang terbang tertiup angin
Biarlah rumah yang dulu lenyap dari anganku
dan anganmu

Biarkan rumah kita sekarang tumbuh menjadi rumah yang baru
Sebuah rumah cinta tempat kebeningan hati saling berbagi

Biarlah yang dulu tetap menjadi dulu
dan kekinian cinta kita menjadi penguasa

Cinta,

dalam hati ini, hanya ada anganmu selalu
sebuah jiwa yang bening
dan sebuah rumah cinta yang baru.

Puisi Cinta ...Dan Iapun Berlalu

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Dan ia pun berlalu ...

::
Akhirnya kau ciptakan
Jarak yang tak terlihat

Ada hati yang perlahan menjauh
Ada rindu yang perlahan melemah
Ada cinta yang perlahan mengigaukan lolongan panjangnya

Langit tlah meredup
Harap di hati tlah pudar
Mimpi pun tlah terbunuh

Bukan dirimu yang patut kau cemaskan, kawan
Kau tak pernah tahu pahitnya diperdaya cinta
Kau tak pernah tahu indahnya cinta
Sebelum kau mati karenanya

Tlah kulihat pias pucat di wajahnya
Tlah kulihat airmata yang mengering di pipinya
Tlah kulihat binar itu yang kini tlah padam

Ia hanya menggeleng lemah
Tak ingin bicara

Ia masih seperti gadisku sepuluh tahun yang lalu
Gadis yang sama
Dengan paras yang sama
Ketika ia memilih untuk meninggalkanku


Tiada seorang pun yang dapat meredakan ombak
Tiada seorang pun yang dapat menenangkan angin

Hanya ia
Yang mampu membuatku bersimpuh
Memohon hatinya kembali untukku
Ia, sang pemetik badai

Tak pernah kulupa tatap matanya
Menghunjam ke jiwaku
Dan ia pun berlalu

Tak mudah memahami hatinya
keras bagai pualam, lembut laksana sutra
Tiada hati yang abu-abu
Hitam dan putih
Tegas dan tegar
Tak ragu berkeputusan
walau harus menangisi jejak sepanjang jalan


Dan aku tahu,
ia tlah melakukan hal yang sama padamu
Seperti sepuluh tahun yang lalu

Tiada sedu,
Parasnya beku menatapku.
Akhirnya ia bersuara,
“Tlah kusudahi sebuah perjalanan
perjalanan sia-sia sebuah harap dan mimpi.
Kini kuyakin harap dan mimpi tak pernah ada.
Yang ada hanyalah kenyataan yang harus dihadapi.
Dan aku akan melaluinya, lagi.
Tanpa airmata.”

Suara datar itu serasa mencabik-cabikku,
Kesedihannya tak terbias di paras bekunya

Paras yang sama
Sepuluh tahun yang lalu
ketika ia memilih untuk meninggalkanku

Bertahun kubiarkan kenangan mengisi anganku
Gadis ceria penuh semangat
Matanya yang slalu berbinar
Kerinduannya yang membuncah saat bertemu
Hangat peluknya masih terasa di tubuhku
Dan akhirnya semua lenyap karena kesalahanku

Setiap detik kujeritkan sesalku
Betapa permata indah
tlah terlepas dari genggamanku
Seorang gadis
Yang mampu meredakan ombak
Menenangkan angin
Setia menantiku dalam harap
Yang kukandaskan dalam kebodohanku

Paras beku itu
Sepuluh tahun yang lalu
Hanya menatapku
dan ia pun berlalu
Kini
Paras beku itu tercenung
Di sini, di sebuah tempat yang sunyi

Ku rasakan keletihannya
Kesendiriannya
Tiada pernah bisa dibagi

“Mungkin aku memang tak boleh memiliki.
Sebuah hidup hanya berdua.
Mungkin aku harus dimiliki oleh semua,
sehingga tiada yang terluka.”

Suara yang tetap datar,
kurasakan kebencian yang amat sangat
telah melelehkan hatinya yang lembut
berganti dengan dendam panjang tak berkesudahan

Dan aku hanya bisa tertunduk
kecewa
mengapa kau tiada berbeda denganku
mengeringkan airmatanya
lalu memohon ampun padanya

Sungguh
ia hanya akan menatapmu
dan berlalu.

:: Maafkan aku


Puisi Cinta... Menanti DalamSepi

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

"Barangsiapa yang memegang kuasa tentang sesuatu urusan kaum muslimin, lalu dia memberikan suatu tugas kepada seseorang, sedangkan dia mengetahui bahwa ada orang yang lebih baik daripada orang itu, dia telah mengkhianati Allah, RasulNya dan kaum muslimin." (Hadis Riwayat Al-Hakim)

Menanti dalam sepi

::

Kemarin kulihat ia menangis

dalam hening
dalam diam
tanpa airmata
Namun kutahu ia menangis

Sekarang kulihat ia telah tertawa
walau masih ada luka di matanya
walau masih terasa lelah di hatinya
namun ia telah tertawa

Kutahu ia telah pasrah
Kutahu ia telah menyerah
tak berdaya pada kuasa hatinya
tak kuasa pada kehendak cintanya

Dan kini ia hanya diam
menanti
dalam rindu yang amat sangat
dalam sepi yang menyengat


Menanti sesuatu yang tak pasti
tapi ia tak peduli
ia hanya tahu
cinta yang ia miliki
pasti.


Aku, kau dan dia

::

Apa yang tersisa dari sepotong hati yang terluka?

Aku telah menemuinya. Menatapnya dalam diam.
Matanya teduh, lembut dan penuh sabar.
Tiada riak emosi. Yang kurasakan hanya kepasrahan yang mengalir.
Sebuah ketenangan yang luar biasa.

Aku telah menemuimu. Menatapmu dengan airmata.
Andai kau beri aku sebuah ruang untuk berpikir dan memilih.
Tapi kutahu kau takkan pernah berikan ruang itu.
Karena kau sangat mengenalku.

Lalu kini, semua membeku.
Cair lalu kembali membeku.
Membeku dalam heningku.
Membeku dalam ketidaktegasanmu.

Apakah kau pernah mencoba memahami hati wanita?
Apakah kau pernah tahu berkorban adalah jalan hidup wanita?
Wanita selalu memilih untuk berkorban,
mengorbankan dirinya, demi yang dicintainya.

Lalu kini, siapa yang kau inginkan untuk berkorban?
Ketika semua memilih untuk berkorban, lalu apa yang yang kau dapatkan?
Ketika semua memilih untuk membahagiakan yang lain,
lalu siapa yang sebenarnya akan bahagia?

Aku telah menemuinya. Memeluknya erat.
Aku tahu ia tak pernah membenciku.
Aku tahu aku tak pernah bisa menyakitinya.
Aku tahu kasih tlah hadir di ruang itu.

Namun aku tak pernah yakin, apakah aku sanggup melaluinya.
Aku tidak siap dengan kenyataan ini.
Aku tahu kau pun tak siap.
Dan juga dia.

Bagaimana semua ini bisa terjadi, tak pernah bisa kumengerti.
Mengapa kau bersikukuh mengejar awan di langit?
Mengapa kau bersikeras meredakan ombak?
Mengapa kau berkorban demikian besar tuk meruntuhkan hatiku?

Cinta ini tak pernah padam. Cinta ini selalu ada.
Cinta ini terus berharap. Harapan yang membuatnya selalu hidup.
Menanti seseorang yang pantas menerimanya.
Tuk selamanya.

Ku tak sanggup memadamkan api yang telah kau kobarkan.

Kuharap kau mengerti.

::

Tak bisakah kau menungguku

::
hatiku bimbang namun tetap pikirkanmu
selalu slalu dalam hatiku
ku melangkah sejauh apapun itu
selalu kau di dalam hatiku

ku berjalan berjalan memutar waktu
berharap temukan sisa hatimu
mengertilah kuingin engkau begitu
mengerti kau di dalam hatiku

tak bisakah kau menungguku
hingga nanti tetap menunggu
tak bisakah kau menuntunku
menemani dalam hidupku

tak ada kau mencari hidupku
kemana kau tahu isi hatiku
tunggu sejenak aku di situ
jalanku jalan menemukanmu





















Ikhlas,....

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Meletakkan perhatian pada kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan diri sendiri sama seperti berpegang erat pada tangkai berduri.

Ikhlas

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun. Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai!

Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.

Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.

Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah. Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.

Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.

Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang hamba yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa.

Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di dalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang datang justru malah cibiran.

Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah berkurang pahalanya.

Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas? Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang hamba Allah dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya. Kita akan merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas. Kita tidak curiga akan ditipu, kita tidak curiga akan dikecoh olehnya. Dia benar-benar bening dari berbuat rekayasa. Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi. Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya, yang ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuk siapapun.

Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas. Setiap kata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati. Perilakunya pun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran jikalau orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.

Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :

Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"

Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).

Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?"

Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api" (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).

Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"

Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air" (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).

"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikta.

Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?"

Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya."

Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.

Nah, sahabat. Orang yang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan, ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan. Allaahuakbar.***

Masih ku tak berdaya…
melupakan mu…
dihatiku berkata…
apakah sebenarnya cinta…
di hati ini…
hanya mainan semata…

namun kau tak mengerti…
apa sebenarnya yang telah terjadi…
di diri ini…

kau yang masih di hati…
tidak terdaya untuk mengundur diri…
dari mu…

Setelah engkau pergi…
tiada apa yang ada di diri ini…
kuharapkan kau berubah hati…
semoga kau akan kembali di diri ini…




Hakikat Cinta,...

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.


"Sebaik-baik pemimpinmu ialah mereka yang kamu kasihi dan mereka mengasihimu. Kamu mendoakan mereka dan mereka mendoakanmu. Dan sejahat-jahat pemimpinmu ialah kamu membenci mereka dan mereka membencimu. Kamu mengutuk mereka dan mereka mengutuk mu. Sahabat-sahabat berkata: "Bolehkah kami menentang mereka?" Jawab Nabi: "Tidak, selama mereka tetap menegakkan sembahyang." (HR. Muslim)

Cinta adalah bagian dari fitrah, orang yang kehilangan cinta dia tidak normal tetapi banyak juga orang yang menderita karena cinta. Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan tepat.

Hikam:
"Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik." (Al-Qur`an: Al-Imron ayat 14)

Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Cinta memang sudah ada didalam diri kita, diantaranya terhadap lawan jenis. Tapi kalau tidak hati-hati cinta bisa menulikan dan membutakan kita.

Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya. Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung kepada maksiat. Cinta yang semakin bergelora hawa nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan, inilah yang paling
berbahaya dari cinta yang tidak terkendali.

Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada rel yang menjaga martabat kehormatan, baik wanita maupun laki-laki. Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin diminum semakin haus. Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah, selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja.

Cara untuk bisa mengendalikan rasa cinta adalah jaga pandangan, jangan berkhalwat berdua-duaan, jangan dekati zina dalam bentuk apapun dan jangan saling bersentuhan.

Bagi orang tua yang membolehkan anaknya berpacaran, harus siap-siap menanggung resiko. Marilah kita mengalihkan rasa cinta kita kepada Allah dengan memperbanyak sholawat, dzikir, istighfar dan sholat sehingga kita tidak diperdaya oleh nafsu, karena nafsu yang akan memperdayakan kita. Sepertinya cinta padahal nafsu belaka.



Getaran Allah Di Padang Araffah

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Etika Berwira Usaha
Hikam:
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya." (QS. Al-Maidah: 2)

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT suka kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barang siapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid fisabilillah." (HR.Imam Ahmad)

Rasul Adalah seorang entrepreunership atau wirausahawan. Mulai usia 8 tahun 2 bulan sudah mulai menggembalakan kambing. Pada usia 12 tahun berdagang sebagai kafilah ke negeri Syiria dan pada usia 25 tahun Rasul menikahi Khadijah dengan mahar 20 ekor unta muda. Ini menunjukan bahwa Rasul merupakan seorang wirausahawan yang sukses.

Jiwa wirausaha harus benar-benar ditanamkan dari kecil, karena kalau tidak maka potensi apapun tidak bisa dibuat menjadi manfaat. Prinsip dari wirausahawan adalah memanfaatkan segala macam benda menjadi bermanfaat. Tidak ada kegagalan dalam berusaha, yang gagal yaitu yang tidak pernah mencoba berusaha.

Gagal merupakan informasi menuju sukses, keuntungan bukan hanya untung untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Kredibilitas diri kita adalah modal utama dalam berwira usaha, dengan menahan diri untuk tidak menikmati kebahagiaan orang lain sebagai keberuntungan kita. Jual beli bukan hanya transaksi uang dan barang, tapi jual beli harus dijadikan amal soleh yaitu dengan niat dan cara yang benar.

Uang yang tidak barokah tidak akan dapat memberi ketenangan, walau sebanyak apapun akan tetap kekurangan dan akan membuat kita hina. Berjualan dengan akhlak yang mulia, pembeli tidak hanya mendapat fasilitas dan tidak hanya mendapatkan barang tapi juga melihat kemuliaan akhlak seorang penjual.

Getaran Allah Dipadang Araffah
Saudaraku para tamu Allah dan juga saudaraku di Tanah Air yang kali ini atas izin Allah bisa merasakan getaran orang-orang yang bersyukur di tanah Arafah. Inilah saat yang paling dirindukan oleh orang-orang yang beriman, saat diundang ke tanah di mana Allah menghadapkan hamba-hamba-Nya kepada para malaikat di hari Arafah. Pada saat inilah Allah menjanjikan pembebasan dari api jahanam sebanyak-banyak hamba-hamba-Nya. Dan pada hari ini Allah juga menjanjikan diampuni lumuran dosa-dosa, dihapus aib-aib yang menyelimuti, kerak-kerak kenistaan disingkirkan, dibukanya lembaran-lembaran baru yang putih bersih.

Saudaraku para tamu Allah. Begitu banyak orang yang bertawakal dan bersimpuh di hadapan Allah. Diseluruh pelosok negeri. Mungkin di pedesaan, di lereng-lereng, maupun dipersawahan. Mereka ini mungkin siang malam bersandar kepada Allah. Mereka tiada henti memuja Allah. Bahkan mungkin bisa jadi kedudukan mereka lebih tinggi di sisi Allah dibanding kita yang sehari-hari melumuri diri dengan dosa, lebih banyak dipakai memuaskan diri kita dibanding memuaskan perintah Allah. Tapi sampai sekarang mereka belum pernah merasakan nikmatnya jamuan Allah di Arafah ini. Inilah saatnya kita harus merasa malu. Karena, lebih banyak orang yang berhak wukuf di Arafah ini dibanding kita.

Kita lihat orang di keningnya berbekas dengan bekas sujud hanya bisa menangis sepanjang hayatnya untuk bisa dijamu oleh Allah di Padang Arafah ini. Tapi, kapan kita melakukan seperti itu? Karena itu, saudaraku yang hadir di bumi Arafah ini, hari ini adalah hari buat kita untuk bersyukur. Bisa jadi kita hadir di tempat ini bukan karena kesalehan kita. Kehadiran kita di sini mungkin karena ridlo Allah atas orang-orang yang kita sakiti yang mereka balas sakit hatinya dengan doa kemuliaan bagi kita. Mungkin kita berada di tempat ini berkat doa fakir miskin yang kita lempar dengan uang seratus rupiah tapi mereka menerimanya dengan ridlo dan memohon kepada Allah agar mengampuni kita.

Mungkin kita berada di tempat ini berkat doa para pembantu yang tidak pernah kita hargai jasa baiknya tetapi mereka sabar bangun malam dan meminta kita diberi hidayah. Mungkin kita berada ditempat ini karena doa orang tua kita yang tiada henti-hentinya agar memilik ianak yang saleh dan salehah, padahal begitu sering kita melukai hatinya. Atau, mungkin kita berada di tempat ini karena doa anak-anak kita yang sering dikecewakan contoh buruk yang kita lakukan sehingga mereka meminta kepada Allah agar memiliki orang tua yang saleh dan salehah. Tentunya tiada kebaikan yang mengantar kita ke tempat ini selain kemurahan Allah yang Maha Agung. Kita berutang banyak saudara-saudaraku sekalian.

Baiklah saudara-saudaraku sekalian. Tidak ada jalan bagi kita untuk menjadi sombong dan takabur dengan jamuan Allah di Arafah ini kecuali kita harus malu dan jujur kepada diri sendiri. Harta yang Allah titipkan kepada kita, tak jarang kita nafkahkan sekadar sisa dari uang jajan kita. Zakat enggan kita bayarkan. Sedekah bagi orang yang paling lusuh dengan cara yang paling memalukan. Bahkan, kita lebih suka membelikan barang-barang yang mahal untuk kita pamerkan kepada makhluk dari pada menafkahkan harta di jalan Allah untuk bekal kepulangan kita.

Lalu lihatlah bagaimana kita bersujud kepada Allah. Dari 24 jam satu hari Allah memberikan waktu kepada kita, sujud sering kita percepat. Bahkan, kalau perlu hampir kita tidak pernah ingat kepada Allah yang Maha Agung. Di manakah letak amal baik kita? Nikmat dari Allah tiada henti dan tiada putus. Sedangkan pengkhianatan kita tiada henti dan tiada terputus. Entah mengapa Allah memberi kesempatan kita berada di tanah Arafah ini? Rasanya lebih banyak orang yang lebih layak untuk dimuliakan Allah saat ini.

Saudara-saudaraku sekalian. Hari ini Allah menurunkan para malaikat di sekitar tenda. Sebagian para malaikat sudah menyaksikan aib-aib yang ada pada diri kita. Sebagian malaikat yang lain tahu secara persis siapa diri kita, ada yang mencatat kata-kata kita yang begitu jarang menyebut nama Allah. Lalu mereka tahu betapa banyaknya orang yang terluka hatinya, tercabik-cabik perasaannya. Allah maha tahu fitnah yang tersebar karena lisan kita selama ini, berapa banyak orang yang terjerumus ke dalam maksiat karena kita yangmenunjukkannya. Di antara malaikat yang hadir saat ini ada yang menyaksikan kita mendekati zina dengan mata kita, dengan lisan kita, karena tiada yang tersembunyi bagi Allah.

Sesungguhnya hari ini adalah hari yang paling malu bagi kita. Orang busuk seperti kita ini diberi kesempatan berada di tempat mulia, bahkan amal-amal yang paling tidak disukai Allah kita pun sering melakukannya. Kesombongan, ketakaburan adalah amal yang membuat iblis dilaknat oleh Allah selamanya. Tidak akan pernah selamat masuk surga orang yang di dalam hatinya ada takabur walau sebesar biji zarah. Lihatlah apa yang Allah titipkan bagi jalan kesombongan bagi kita. Otak kita dicerdaskan sedikit oleh Allah. Kita diberi kesempatan sekolah, kesempatan kuliah. Namun malah membuat kita jadi petentang-petenteng menganggap rendah orang tua kita yang pendidikannya tidak setinggi kita. Menganggap rendah pembantu kita yang pendidikannya tidak setinggi kita. Menganggap rendah orang lain yang tidak pernah mengenyam pendidikan setinggi kita. Padahal, demi Allah, saudara-saudaraku, otak ini adalah milik Allah. Jikalau Allah mengambil beberapa bagian saja, niscaya kita tidak bisa mengingat apa pun.

Sungguh! Gelar, pangkat adalah lambang kebodohan bagi orang-orang yang takabur. Malu kita ini mengapa diberi otak yang sulit mengenal Allah. Padahal, otak kita ini tunduk mengejar keagungan Allah. Kita diberikan harta yang cukup. Tapi kita sering tidak mempedulikan dari mana harta itu kita dapatkan. Yang haram kita ambil, hak orang lain kita tahan. Zakat lupa kita bayarkan. Kita lumuri diri kita dengan kenistaan. Naudzubilah min dzalik. Tapi kita bangga dengan kendaraan yang mewah, dengan rumah yang megah, dengan perhiasan. Padahal, sungguh, semua itu adalah sekadar titipan Allah, yang Allah juga berikan kepada makhluk-makhluk nista lainnya. Para penjahat, para pelacur, penzina, orang-orang yang durjana diberi dunia oleh Allah. Karena dunia ini bukan tanda kemuliaan bagi seseorang. Dunia adalah fitnah, cobaan bagi manusia. Sungguh malang bagi orang yang takabu dengan tempelan duniawi padahal Allah menghinakan seseorang dengan duniawi itu sendiri.

Saudaraku-saudaraku sekalian.Waspadalah sepulang dari tempat ini. Haji yang mabrur adalah haji yang merasa malu kepada Allah. Allah memberikan nikmat tiada henti. Kita jarang mensyukurinya bahkan kita mengkhianatinya. Allah yang Maha Agung, Allah yang Maha Perkasa, memberikan kesempatan kali ini kepada kita untuk mengubah sisa umur kita. Mungkin, mungkin kali ini adalah yang terakhir kali kita berada di tanah Arafah ini. Tidak ada jaminan kita tahun depan bertemu kembali ditempat ini. Tanah yang kita duduki ini akan menjadi saksi di akhirat nanti, Kita berangkat mengeluarkan harta, waktu, dan tenaga. Kita lalui jalan berjam-jam sampai tempat ini, tapi nikmat sekali. Itulah nikmat yang datang dari Allah. Nikmat adalah pengorbanan. Rasululah SAW mulia bukan karena apa yang dimilikinya, tapi karena pengorbanannya untuk umat. Harta yang dikorbankan, tenaga yang dikorbankan, waktu yang dikorbankan, perhatian yang dikorbankan, demi kemaslahatan umat. Sepulang dari sini tidak pernah akan bahagia kecuali orang yang paling menikmati berkurban untuk orang lain. Yakinkanlah bahwa apa pun yang kita miliki agar bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi hamba Allah. Sebaik-baik manusia adalah orang yang banyak manfaatnya.

Saudaraku, percayalah bahwa kita tidak akan bahagia dengan mengumpulkan uang. Justru kebahagiaan datang dengan menafkahkan uang. Kita tidak bahagia dengan ingin ditolong orang lain. Kita bahagia justru dengan menolong orang lain. Kita tidak akan bahagia dengan dihormati orang lain, kebahagiaan hati kita dengan menghargai orang lain. Jadikanlah diri kita menjadi orang yang tidak pernah berharap apa pun selain dari Allah. Itulah kebahagiaan yang awal dari pelajaran kita. Yang kedua, ingatlah baik-baik. Kain ihram yang kita pakai ini, ternyata inilah yang menemani kita saat pulang nanti. Tidaklah harta, tidak pangkat, dan juga tidak jabatan. Semua itu adalah topeng sejenak saja yang tidak berharga sama sekali, kecuali penyandangnya memiliki rasa syukur dan takwa kepada Allah.

Saudaraku, sepulang dari tempat ini pastikan jangan sembunyi di balik jabatan. Jangan bersembunyi di balik penampilan yang bagus, jangan bersembunyi di balik rumah yang megah, jangan bersembunyi di balik gelar yang bertenteng. Tapi bersembunyilah di balik Allah. Harta, pangkat, dan jabatan tidaklah berharga kecuali orang yang bertakwa kepada-Nya. Sekuat-kuatnya jangan ubah yang Allah titipkan ini menjadi jalan kesombongan kita. Tiada yang dimuliakan oleh Allah, tiada satu pun yang diangkat derajatnya oleh Allah kecuali orang-orang yang tawadhu. Tiada seorang pun yang tawadhu di antara kamu semata-mata karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya. Oleh karena itu, sepulang dari sini pastikanlah menjadi orang yang paling rendah hati, yang tidak akan memamerkan topeng seperti ini. Kecuali, insya Allah, kemuliaan akhlak yang menjadi andalan bekal kepulangan dan kemuliaannya.

Dan yang ketiga, saudaraku sekalian, sepulang dari haji ini ingatlah baik-baik bahwa ternyata Allah menciptakan haji dengan pertemuan dari segala bangsa. Kulit hitam, mata sipit, yang tinggi, yang buruk, yang cacat; mereka semua adalah saudara kita. Terkadang kita merasa saudara karena darah, persaudaraan karena tempat, persaudaraan karena bangsa. Tapi kita lihat disini, saudara kita begitu banyak. Pepatah mengatakan satu musuh sudah mempersempit kehidupan kita, tapi memperbanyak teman tidak akan pernah cukup. Sebab, memperbanyak teman adalah memperbanyak saudara. Sesungguhnya orang yang beriman itu bersaudara. Orang-orang yang merasakan banyak saudara hidupnya akan lebih ringan. Kita berbelanja dengan harga yang mahal, kita bersyukur karena bisa menafkahi pedagang yang masih saudara kita sendiri. Kita naik kendaraan umum denganmembayar kelebihan, kita bahagia karena sudah memberikan bekal bagi keluarga keturunan para sopir saudara kita sendiri. Kita mendidik orang lain sehingga maju namun tidak berterima kasih tidak apa-apa karena mereka adalah saudara kita sendiri. Semakin banyak yang bisa kita bantu, Insya Allah semakin berbahagia dan ringan hidup kita ini.

Dan yang terakhir ingatlah baik-baik. Hari ini adalah penutup lembaran lama kita. Sudah terlalu lama hidup kita gunakan untuk mengkhianati Allah. Sudah terlalu banyak napas kita diisi lalai pada Allah. Sudah terlalu banyak keringat kita terkuras untuk menzalimi kebenaran, sudah terlalu banyak harta yang kita nafkahkan tidak dijalan Allah. Saudaraku sekalian, mau ke mana lagi. Hidup hanya sekali dan sebentar. Esok lusa mungkin malaikat maut sudah ada di hadapan kita.

Pastikan mulai saat ini, tekadkan dalam hati kita, ya Allah tiada tujuan dalam hidup kami selain Engkau. Tiada yang kami tuju selain pulang kepada-Mu, ya Allah. Dunia pasti kami tinggalkan, harta kami tinggalkan, keluarga kami tinggalkan. Kami ingin bisa berjumpa dengan-Mu, ya Allah. Tuntun dengan amal yang bisa membuat berjumpa dengan-Mu, ya Allah. Tingkatkan kepada kami segala bekal yang bisa membuat kami berjumpa dengan-Mu, ya Allah. Karuniakan segala nikmat yang bisa membuat kami bisa mensyukuri agar kami bisa berjumpa dengan-Mu. Bebaskan kami dari setiap harta dan kesibukan apa pun yang tidak bisa membuat kami berjumpa dengan-Mu. Barang siapa yang merindukan berjumpa dengan Allah, niscaya hari-hari yang dinanti adalah hari-hari pertemuan dengan Allah. Hari-hari yang diisi dengan bekal untuk pulang. Hidup di dunia adalah kesenangan yang menipu sejenak saja.




Tentang Memuji Pasangan,.....

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

"Rasulullah menjelaskan, tatkala ditanya oleh seorang sahabat, 'Wahai Rasulullah, apakah itu ghibah?' Lalu jawab Baginda, 'Menyebut sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu di belakangnya!' Kemudian Baginda ditanya lagi, 'Bagaimana sekiranya apa yang disebutkan ltu benar?' jawab Baginda, 'Kalau sekiranya apa yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah, tetapi jika sekiranya perkara itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan (pembohongan besar)'." (Hadis riwayat Muslim, Abu Daud dan At-Tarmizi)



"Tahanlah diri jika seseorang menceritakan dirinya sendiri, tak perlu ikut sibuk menceritakan diri kita sendiri agar tampak lebih dari dia. Biarlah dia bahagia dengan ceritanya."

Tentang Memuji Pasangan

Suatu saat saya berbincang dengan seorang ibu rumah tangga tentang memuji pasangan. Dia terkejut ketika tahu bahwa saya dan suami sering saling memuji, karena dia berpikir itu bukanlah hal penting dan bisa membuat pasangan GR. Saya tersenyum, mengingat betapa seringnya kami saling memuji hingga kadang pipi memerah karena senangnya. Tadinya saya pikir kebiasaan saling memuji ini hanya bertahan selama awal pernikahan saja, tetapi ternyata setelah sekian lama, kami masih sering melakukan hal itu. Ada perasaan berbunga bunga ketika suami memuji kecantikan saya saat saya berdandan rapi atau ekspresinya ketika memakan kue buatan saya, hmmm..uenak banget dek...padahal saya tahu kuenya tidak terlalu enak karena saya baru mulai belajar memasak ketika menikah. Saya juga pernah melihat suami saya tersenyum senyum bangga saat saya bilang..mas ganteng banget deh kalo pakai baju ini.....meskipun setelahnya dia jadi sering memakai baju itu sampai warnanya memudar dan bahannya menjadi rusak.

Memuji pasangan, mungkin bukan perbuatan yang mudah tetapi juga tidak terlalu sulit,. Untuk sebagian pasangan, memuji mungkin bukan hal yang penting tetapi bisa jadi penting untuk suatu kondisi tertentu. Terkadang manusia butuh penghargaan untuk memotivasi dirinya. Seperti halnya ketika suami memuji masakan saya, meskipun saya tahu rasanya tidak jelas, tetapi itu justru membuat saya bersemangat untuk membuat masakan dengan rasa yang lebih enak lagi, saya tidak bisa membayangkan bagaimana sedihnya saya kalau suami mencela masakan saya.

Seperti yang dikatakan teman saya tadi, bisa jadi pasangan GR setelah dipuji, tetapi saya yakin tidak ada orang yang tidak senang ketika dipuji, dan bukankah Islam pun menganjurkan dalam rumah tangga untuk saling menyenangkan satu sama lain. Bahkan Rasulullah pun sering menghargai dan menyenangkan hati istri-istrinya dengan pujian. Begitu banyak pahala yang bertaburan dalam suatu rumah tangga, dan memuji pasangan merupakan salah satu pahala yang bertaburan itu, tinggal bagaimana kita apakah mau meraihnya atau tidak. So...kenapa masih pelit memuji pasangan?



Hanifa Syahida
160606


ilmu adalah investasi tiada henti