Letihku karena mencintaimu
::
Petir,
Kini ku sadar apa sebab sakitku berhari-hari,
berminggu-minggu, berbulan-bulan ...
Kelelahan yang amat sangat membuat tubuh ini tak mampu lagi melawan
penyakit apa pun.
Mencintaimu telah membuatku kehabisan energi
Mencintaimu telah membuatku mengeluarkan semua harapan yang kupunya
Mencintaimu membuat setiap hari buatku adalah tangisan keletihan
Letih ... sebab aku sangat mencintaimu
sangat mengharapkanmu
Tapi harapan itu selalu dihantam badai
sehingga kini karam di dasar lautan
Dan tubuh yang telah banyak berharap ini, kehilangan penopangnya
karena hati terus memaksa untuk tetap mencintaimu
walau tak tentu apa yang harus dituju
Aku mencintaimu, sayang
Walau kumencintai tanpa boleh punya harapan.
Dan setiap harapan itu muncul, selalu kutikam dalam-dalam
Agar sakit yang meretas-retas bisa kunikmati perlahan.
Sehingga sakit pun tak lagi terasa sakit
Karena semua cara kulakukan agar ku bisa menikmati sakit
agar cinta ini tak pernah lelah ...
Dan itu yang kini membuat ku kehabisan darah.
Sebuah jiwa yang bening (TB)
::
Sebuah jiwa yang bening, selalu ku ungkap ketika mengenangmu
Jiwa yang jujur, luluh dalam tautan benang kasih
Irama yang mengalun merdu selalu mengiring bayangmu
Kemana pun mimpi ini berjalan
Kasih,
Lengkap sudah kebahagiaan memilikimu
Ketulusan hatimu yang sejuk seperti tetesan embun pagi
Menghilangkan dahaga prasangkaku.
Prasangka yang telah lama mencengkeram hati
Hingga menjadi panas membara
Kini tlah dingin
Menjadi debu yang tertiup angin
Tlah kulihat jiwamu yang tulus mencintaiku,
Kebeningan kasihmu memeluk kelelahan hatiku
Yang tlah lama mengharap
Kasih,
Seandainya kau tahu prasangka yang mencengkeramku
Akankah kau tetap mencintaiku?
Akankah cinta yang kau beri tetap mengalir seperti saat ini?
Kasih,
Kebeningan hatimu tlah luluhkan hatiku
Ketegaranmu mencintaiku telah memelukku
Hingga ku tak ingin mengembara lagi
Kasih,
Cintamu seperti rumah bagiku,
Rumah yang nyaman untuk kutinggali
Rumah yang akan kuhias
Kurawat dengan ribuan kasih yang tertumpuk di dada ini,
Yang belum pernah terungkap selama hidupku
Kasih,
Biarlah masa lalu menjadi masa lalu,
Seiring dengan prasangka yang hilang terbang tertiup angin
Biarlah rumah yang dulu lenyap dari anganku
dan anganmu
Biarkan rumah kita sekarang tumbuh menjadi rumah yang baru
Sebuah rumah cinta tempat kebeningan hati saling berbagi
Biarlah yang dulu tetap menjadi dulu
dan kekinian cinta kita menjadi penguasa
Cinta,
dalam hati ini, hanya ada anganmu selalu
sebuah jiwa yang bening
dan sebuah rumah cinta yang baru.
No comments:
Post a Comment