ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Sunday, May 6, 2007

Puisi Cinta... Menanti DalamSepi

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

"Barangsiapa yang memegang kuasa tentang sesuatu urusan kaum muslimin, lalu dia memberikan suatu tugas kepada seseorang, sedangkan dia mengetahui bahwa ada orang yang lebih baik daripada orang itu, dia telah mengkhianati Allah, RasulNya dan kaum muslimin." (Hadis Riwayat Al-Hakim)

Menanti dalam sepi

::

Kemarin kulihat ia menangis

dalam hening
dalam diam
tanpa airmata
Namun kutahu ia menangis

Sekarang kulihat ia telah tertawa
walau masih ada luka di matanya
walau masih terasa lelah di hatinya
namun ia telah tertawa

Kutahu ia telah pasrah
Kutahu ia telah menyerah
tak berdaya pada kuasa hatinya
tak kuasa pada kehendak cintanya

Dan kini ia hanya diam
menanti
dalam rindu yang amat sangat
dalam sepi yang menyengat


Menanti sesuatu yang tak pasti
tapi ia tak peduli
ia hanya tahu
cinta yang ia miliki
pasti.


Aku, kau dan dia

::

Apa yang tersisa dari sepotong hati yang terluka?

Aku telah menemuinya. Menatapnya dalam diam.
Matanya teduh, lembut dan penuh sabar.
Tiada riak emosi. Yang kurasakan hanya kepasrahan yang mengalir.
Sebuah ketenangan yang luar biasa.

Aku telah menemuimu. Menatapmu dengan airmata.
Andai kau beri aku sebuah ruang untuk berpikir dan memilih.
Tapi kutahu kau takkan pernah berikan ruang itu.
Karena kau sangat mengenalku.

Lalu kini, semua membeku.
Cair lalu kembali membeku.
Membeku dalam heningku.
Membeku dalam ketidaktegasanmu.

Apakah kau pernah mencoba memahami hati wanita?
Apakah kau pernah tahu berkorban adalah jalan hidup wanita?
Wanita selalu memilih untuk berkorban,
mengorbankan dirinya, demi yang dicintainya.

Lalu kini, siapa yang kau inginkan untuk berkorban?
Ketika semua memilih untuk berkorban, lalu apa yang yang kau dapatkan?
Ketika semua memilih untuk membahagiakan yang lain,
lalu siapa yang sebenarnya akan bahagia?

Aku telah menemuinya. Memeluknya erat.
Aku tahu ia tak pernah membenciku.
Aku tahu aku tak pernah bisa menyakitinya.
Aku tahu kasih tlah hadir di ruang itu.

Namun aku tak pernah yakin, apakah aku sanggup melaluinya.
Aku tidak siap dengan kenyataan ini.
Aku tahu kau pun tak siap.
Dan juga dia.

Bagaimana semua ini bisa terjadi, tak pernah bisa kumengerti.
Mengapa kau bersikukuh mengejar awan di langit?
Mengapa kau bersikeras meredakan ombak?
Mengapa kau berkorban demikian besar tuk meruntuhkan hatiku?

Cinta ini tak pernah padam. Cinta ini selalu ada.
Cinta ini terus berharap. Harapan yang membuatnya selalu hidup.
Menanti seseorang yang pantas menerimanya.
Tuk selamanya.

Ku tak sanggup memadamkan api yang telah kau kobarkan.

Kuharap kau mengerti.

::

Tak bisakah kau menungguku

::
hatiku bimbang namun tetap pikirkanmu
selalu slalu dalam hatiku
ku melangkah sejauh apapun itu
selalu kau di dalam hatiku

ku berjalan berjalan memutar waktu
berharap temukan sisa hatimu
mengertilah kuingin engkau begitu
mengerti kau di dalam hatiku

tak bisakah kau menungguku
hingga nanti tetap menunggu
tak bisakah kau menuntunku
menemani dalam hidupku

tak ada kau mencari hidupku
kemana kau tahu isi hatiku
tunggu sejenak aku di situ
jalanku jalan menemukanmu





















No comments:

ilmu adalah investasi tiada henti