ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Saturday, July 14, 2007


Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Memilih Pergaulan

Tidakkah kamu perhatikan orang orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman...? Orang orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan( pula ) dari golongan mereka.Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan,sedang mereka mengetahui.Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang keras.Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan ( QS al-Mujaadilah[58]:14-15)

Allah Azza Wa Jalla telah tegas tegas melarang hamba hamba-Nya berteman denagn syetan.karena " Barang siapa yang mengambil syetan menjadai temannya,maka syetan itu adalah teman yang seburuk buruknya" ( QS an-nisaa'[4]:38). Seseorang bisa tergelincir bergaul atau berteman dengan syetan dalam arti sesungguhnya.Ia dengan sadar menjadikan syetan sebagai pelindung dan penolongnya serta menjadikannya sebagai pendamping dan pemberi kekuatan saat menolong orang lain yang datang membutuhkan pertolongan.

Selain itu,berteman dengan syetan bisa juga dalam wujud lain,yakni bergaul dengan mereka yang tenggelam memperturutkan hawa nafsunya,gemar berbuat maksiat,dan selama hidupnya hanya sibuk dengan urusan dunia semata.Mereka tidak tahu arti hidup dan ,tentu saja termasuk orang-orang yang paling merugi baik didunia maupun akhirat,Mereka sangata jauh dari karunia pertolongan Allah dan sangat dekat dengan murka-Nya.

Tidakkah kamu perhatikan orang orang yang menjadikan sutu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman..? Orang orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan ( pula) dari golongan mereka.Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan,sedang mereka mengetahui,Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang keras.Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka telah kerjakan"( QS al- Mujaadilah[58]:14-15).

Dengan demikian ketidak hati hatian dalam memilih teman ,tidak bisa tidak,akan menimbulkan hal yang tidak sepele,betapa tidak~! seseorang itu ,demikian sabda Rasulallah saw,akan mengikuti pendirian( perilaku)sahabat karibnya,oleh karena itu hendaknya seseorvang memperhatikan siapakah yang harus dipergaulinya.Teman yang tidak baik adalah:Virus keempat" setelah kelalaian menjaga pandangan .lisan dan perut yang bisa metusakan hati,bahkan merusakan segalanya.

Barang siapa yang slingkungan pergaulannya orang orang yang tidak mengenal Allah ,maka hampir dapat dipastikan cita citanya,pembicaraanya,gerak geriknya,dan hobinya pasti tidak akan jauh berkisar dari hanya urusan duniawi saja dan urusan memuaskan hawa nafsu belaka.Ia akan senantiasa diliputi oleh ketamakan dan kedengkian terhadap apa yang dimiliki orang lain.kitapun memahami betul bahwa ahli dunia itu selalu dekat dengan segala sesuatu yang dapat membuat kerusakan.naik itu kerusakan akhlak,maupun-tentu semuanya ini intinya adalah-kerusakan hati.

Pembicaraan mereka hanya akan berkisar pada ujian,penghargaan,pangkat ataupun kedudukan,semua itu pasti akan membuat letih karena pembicaraan seperti itu tidak akan pernah terpuaskan,kecuali haus dan semakin haus. Lain halnya jika kita bertema dengan orang orang yang mengenal Allah denngan baik.Pembicaraan mengenai urusan duniawi sama sekali tidak akan mengotori hatinya,betapa tidak,Dunia bagi hamba Allah ini,terlamapau kecil dibandingkan dengan segala kebesaran dan keagungan Allah Azza Wa Jalla.walhasil apapun yang ada di dunia ini sekali kali tdak akan pernah membuat kotor hati,tamak ,dan rakus,karena orang orang yang mengenal Allah sangat yakij bahwa Dia yang Maha Kaya tidak akan pernah lalai mencukupi dan menjamin hamba-hamba-Nya.

Justru kalau berbicara tentang urusan dunia,mereka akan memperbincangkannya dengan lebih dalam lagi,yakni tentang seluk beluk hakikat dunia itu sendiri,Bagaimana agar dunia ini bisa menjadi ladang amal saleh dan ladang ilmu.Bagaimana agar dunia ini bisa menjadi alat untuk mengangkat kedudukan disisi Allah,disamping itu bagaimana pula agar dunia ini bisa dipakai berbekal sebanyak banyaknya untuk bertemu dengan-Nya.

Klaupun diberi aneka asesoris dunia oleh Allah,maka mereka justru akan sibuk membicarakan bagaimana mempertanggungjawabkannya dihadapan Allah,Bagaimana hisabnya diakhirat nanti.Tentu saja perkara duniawi itu tidak akan menjadi buah kekotoran hati,tetapi justru sebaliknya akan menambah kebersihan hati.Ternyata kunci dari semua iyu adalah bahwa orang orang yang membicarakannya merupakan orang orang yang mengenal Allah dan mengenal rahasia dunia.

Bergaul dengan orang orang yang mengenal Allah ,akan senantgiasa Tawashau bil haqqi wa tawashau bishshabr,Mereka akan senantiasa saling tolong menolong serta berkeinginan agar teman temannya menjadi baik da semakin baik. Mereka tidak saling memposisikan diri menjadi beban satu sama lain,tetapi justru ingin saling meringankan.Mereka akan selalu berusaha agar sahabatnya semakin mulia da semakin selamat disisi Allah .Berlainan halnya dengan para ahli dunia yang selalu ingin memanfaatkan dan menjadi beban bagi teman temannya.

Kesulitan demi kesulitan akan menjadi jalan penambaha keakraban dan dinikmati karea semua itu,tidak bisa tidak akan membuahkan pahala sabar,Hasil dari pergaulan yang benar benar diselimuti dengan kecintaan kepada allah dan ketaatan terhadap al-Islam akan tampak sangat indah dan sinergis,saling menguatkan dalam amal,ketaatan,dan juga kesucian dirinya masing masing.

Oleh karena itu berhati hatilah terhadap lingkungan pergaulan,Jika saaat ini telah berada dalam lingkungan pergaulan yang sangat kotor dan buruk,maka kita harus mempunyai keberanian untuk segera hijrah,bukan untuk meninggalkan segala galanya,melainkan karena kita harus mempunyai lingkungan yang terus menerus dapat membuahkan tenaga dan energi baru untuk menghadapi hidup ini denga baik,walhasil,bila kita bertemu dengan orang orang yang lalai,bukannya diri kita yang terbawa lalai,melainkan kitalah yang akan mengingatkan dan membantu mereka menjadi jalan keselamatan bagi dunia dan akhirat.

Berhati hatilah dalam memilih pergaulan,barang siapa bergaul dengan pandai besi maka niscaya akan ikut bau bakaran,bahkan bukan tidak mungkin ikut terbakar sekalian.Akan tetapi ,barang siapa bergaul dengan penjual minyak wangi,maka tidak bisa tidak ia akan terciprat oleh bau bauah yang harum,salah memilih pergaulan berarti kita siap menyiksa dan membinasakan diri .Adapun keuntungan bergaul dengan orang orang taat ,saleh berakhlak mulia dan jernih hatinya mau tidak mau akan membuat kita terbawa menjadi orang yang bersih hati,taat dan mulia dunia akhirat.

Semoga Allah Azza Wa Jalla senantiasa meitipkan sahabat sahabat dan lingkungan yang akan memelihara iman dan amal amal kita.***


myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com


By Ikhsan sanitomichie
Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Rasul Panutan Umat
Salam sejahtera kepada penghulu segenap makhluk yang paling mulia, rakhmat bagi semesta alam, manusia paling sempurna, paling suci, dan penyempurna revolusi zaman, dialah Muhammad SAW. Dialah nabi paling pemurah, paling peramah, penuh kharisma dan kewibawaan, kesantunan, serta bergelar khatamul anbiya. Dialah jalan terang bagi gelapnya kehidupan dengan kesemarakan akhlaknya yang mulia, itulah puncak dari kebesaran dan kesempurnaannya sehingga beroleh gelar Al Amin (yang dipercaya).

Berkaitan dengan keagungan nabi ini, Sayyid Hussein Nasr seorang cendekiawan muslim terkemuka menulis, "Makhluk yang paling mulai ini (Muhammad SAW) juga dinamakan Ahmad, Musthafa, Abdullah, Abul-Qasim, dan juga bergelar Al Amin—yang terpercaya. Setiap nama dan gelar yang dimilikinya mengungkapkan suatu aspek wujud yang penuh berkah. Ia adalah, sebagaimana makna etimologis yang dikandung dalam kata Muhammad dan Ahmad, yang diagungkan dan dipuji; ia adalah musthafa (yang terpilih), abdullah (hamba ALLOH yang sempurna) dan terakhir, sebagai ayah Qasim. Ia bukan hanya Nabi dan utusan (rasul) ALLOH, tetapi juga kekasih ALLOH dan rahmat yang dikirimkan ke muka bumi, sebagaimana disebutkan di dalam Al Quran, "Dan tidaklah kami utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam." (Q.S. Al Anbia [21]:107).

Ungkapan keagungan ini tidaklah berlebihan karena ALLOH Azza wa Jalla pun memuji beliau, bahkan senantiasa bershalawat kepadanya, firman-Nya, "Sesungguhnya ALLOH dan para malaikat-Nya melimpahkan shalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, sampaikanlah shalawat dan salam kepadanya." (Q.S. Al Ahzab [33]:56). Demikianlah ALLOH dan para malaikat bershalawat kepadanya, seharusnya apatah lagi kita sebagai makhluk kecil yang tiada berdaya ini.

Disamping bershalawat ternyata penghormatan kepada Rasulullah SAW memiliki etika tersendiri. Tidak cukup hanya bershalawat saja, karena yang terpenting adalah kita harus yakin benar bahwa Rasulullah adalah suri tauladan sepanjang zaman. Jikalau kita ikut dalam tuntunan beliau insya ALLOH akan selamat dunia dan akhirat.

ALLOH SWT menjelaskan dalam firman-Nya, "Dan sesungguhnya Rasul ALLOH itu menjadi ikutan (tauladan) yang baik untuk kamu dan untuk orang yang mengharapkan menemui ALLOH di hari kemudian dan yang mengingati ALLOH sebanyak-banyaknya." (Q.S. Al Ahzab [33]: 21). Seakan ayat ini menyatakan bahwa tidak usah kita melakukan apapun kecuali ada contohnya dari Rasulullah.

Ketika misalnya, rumah tangga keluarga kita berantakan, maka solusi terbaiknya adalah dengan mencontoh Rasul dalam mengemudikan bahtera rumah tangganya. Subhanallah, siapapun yang mampunyai referensi Rasulullah dalam perilaku sehari-harinya, maka hidupnya seperti seorang yang punya katalog yang sangat mudah di akses, segalanya serba tertuntun.

Begitu pentingnya tauladan ini. Itulah sebabnya mengapa P4 gagal di Indonesia? Padahal dimana-mana dilakukan penataran, berbagai metode dan pola digunakan, biaya pun keluar miliaran rupiah, tapi mengapa tidak berhasil merubah pola pikir masyarakat? Jawabannya mudah saja, menurut yang saya pahami dari Dr. Ruslan Abdul Ghani yang menyatakan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah karena tidak ada contohnya. Siapa sekarang orang Indonesia yang paling Pancasilais sehingga layak ditauladani perilakunya? Belum ada!

Karenanya berbahagialah umat Islam yang mempunyai tauladan Rasulullah SAW, dalam dirinya semua aspek kehidupan telah ada reperensinya. Mau duduk, bertemu dengan kawan, bertemu dengan orang kaya, bercakap dengan orang papa, berhubungan dengan pejabat, semua telah ada contohnya, termasuk bagaimana teknik menghadapi penjahat. Semuanya sudah jelas, bahkan sampai hal yang paling sederhana seperti di kamar kecil yang paling tersembunyi sekalipun, semua ada tuntunannya.

Sayangnya kita jarang menyempatkan diri untuk mempelajari bagaimana perilaku Rasulullah SAW yang sebenarnya. Karenanya jikalau Pesantren Daarut Tauhiid saat ini dianggap sedang "naik daun", maka sama sekali bukan karena ide cemerlang seseorang, hakikatnya karena pertolongan ALLOH Azza wa Jalla dengan syariat mengamalkan sebagian dari tuntunan Rasulullah SAW yang diaktualisasikan dan dikemas sedemikian rupa. Jadi, apatah lagi bagi orang-orang yang mampu mengaplikasikan semua yang telah Rasul tuntunkan, hasilnya tentu akan jauh lebih luar biasa lagi.

Oleh karena itu, bagi sahabat yang dikaruniai kesempatan menjadi guru dan mengharapkan dicintai dan dihormati muridnya, tidak membosankan murid ketika mengajar dikelas, proses belajar-mengajar menjadi efektif, serta para muridnya menjadi cerdas dan berpikiran maju, maka contohlah Rasul dalam mengajar. Bagaimana cara Rasul mengajar? Ternyata Rasulullah mengajar dengan penuh kelembutan, kasih-sayang, dan sangat ingin para sahabatnya menjadi maju.

Jikalau anda seorang manager perusahaan atau pejabat di sebuah instansi pemerintahan, maka yang harus dipikirkan adalah bagaimana agar bisa sukses dengan tetap mengikuti tuntunan Rasulullah? Ternyata Rasulullah SAW dalam berorganisasi itu rendah hati, lembut perangainya, senang bertukar pikiran, selalu meminta ide, saran, dan koreksi dalam bermusyawarah.

Adapun bagi pemuda yang ingin dicintai, disukai, penuh pesona, melimpah kharismanya, maka pelajari bagaimana pribadi Rasul. Para sahabat seperti halnya Imam Ali ternyata juga meneladani Rasulullah SAW. Nampaknya jikalau kita berat menghadapi hidup ini, maka pertanyaannya adalah sampai sejauh mana kita mampu meluangkan waktu untuk mempelajari pribadi Rasulullah SAW?

Demikian penting arti sebuah tauladan atau penuntun bagi kehidupan seseorang. Karenanya siapapun akan sengsara atau bahkan tersesat jikalau tidak pernah meluangkan waktu untuk mempelajari pribadi Rasulullah SAW. Dialah penuntun kita dari kesesatan dan gelapnya kehidupan.

Seperti halnya sebuah kejadian yang semoga dengan diungkapkannya di forum ini ada hikmah yang bisa diambil. Kejadiannya adalah dari penuturan seorang mubaligh asal Bandung. Ketika itu ia diundang bertabligh di suatu tempat di Tasikmalaya. Berangkatlah ia naik mobil bersama penjemputnya. Penjemput sebagai penunjuk arah di depan satu mobil dan sang mubaligh mengikuti di belakang dengan mobil lain.

Beberapa jam perjalanan lancar-lancar saja, sayangnya setelah beberapa saat sampai di wilayah Tasik, penunjuk arah memacu kendaraannya lebih cepat sehingga mobil sang mubaligh tertinggal jauh di belakang. Cerita selanjutnya mudah ditebak, sang mubaligh pun tersesat. Belok kiri tidak ketemu, belok kanan masuk pasar, waktu pun berlalu sia-sia, hatinya bahkan sudah mulai gelisah tidak menentu.

Nampaklah betapa sengsaranya orang yang tersesat, waktu dan tenaganya terbuang percuma, tujuan tidak menentu, perasaan pun tidak enak, bahkan sebentar-sebentar harus tanya sana-tanya sini, sungguh merepotkan. Demikianlah kegelisahan akan makin akrab dengan orang-orang yang kehilangan penuntun dalam hidupnya.

Bayangkan saja andaikata kita tidak punya penuntun, tidak punya penunjuk arah, lalu kita berjalan menuju suatu tempat yang belum diketahui sebelumnya, pastilah tidak akan menentramkan perjalanan tersebut. Tapi jikalau penuntun, arah, dan tujuannnya jelas, maka langkah kita akan mantap dan hati pun senantiasa disaputi ketentraman. Dan Rasulullah SAW adalah penuntun dan panutan kita sepanjang zaman.***
"Aa Gym"

myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com


By Ikhsan sanitomichie
ilmu adalah investasi tiada henti