ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Saturday, June 16, 2007

icon itom

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.



Terbukalah Tabir Cinta Pertama

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.


Terbukalah Tabir Cinta Pertama

CINTA itu buta, tetapi jangan sampai dibutakan cinta, ujar sebuah moto. Jadi, sebagai makhluk berakal, dalam menghadapi cinta upayakanlah emosi dan rasio bisa seimbang.

**

CINTA sudah setua dunia. Banyak ragam kisah nyata dan cerita fiksi tentangnya. Tema cinta selalu menjadi objek menarik untuk disimak. Kisah cinta banyak mengilhami para pujangga dan perupa untuk berkarya. Ketika menghadapi cinta kadang akal menjadi tak berdaya. Dan, emosi menjadi raja saat bercinta. Ini yang menjadi kebingungan Nyonya Celinda Fitra (29). Ketika sudah menjadi ibu dari putra putrinya, ia masih berkutat dalam masalah cinta pertamanya.

"Saya lahir dari keluarga berkecukupan. Meskipun tidak kaya raya, kami jauh dari kemiskinan. Apalagi karena kami hanya keluarga kecil. Ayah dan ibu yang sama-sama bekerja, mampu menyekolahkan saya dan adik sampai menjadi sarjana. Bahkan ketika kami sudah berumah tangga, uluran tangan beliau berdua masih kami terima. Tetapi begitulah, yang namanya manusia selalu tak sempurna. Ada saja kurangnya," katanya memulai curahan hatinya kepada Pengasuh.

Wanita berambut ikal ini pernah saling mencinta dengan temannya semasa SMA. Kisah kasih sepasang remaja memang paling indah. Rasanya dunia milik mereka berdua, padahal hidup pun baru akan dimulai. Ia merasa cintanya sudah tercurah untuk kekasih seorang. Seperti kata sebuah syair, kucurahkan seluruh hidupku, hanya untukmu.

"Saya benar-benar mencintainya. Rasanya ia akan menjadi suami saya kelak, bahkan jadi teman selama hidup. Namun tidak demikian baginya. Ia memang sangat mencintai saya. Tetapi ketika kami lulus dari SMA dan kuliah di perguruan tinggi berbeda, pindah pula cintanya. Padahal saya masih tetap mengharapkan kedatangannya. Ia malah menganggap itu sebagai cinta monyet. Perasaan remaja yang tak perlu diartikan sebagai sesuatu yang terlalu serius. Ia menemukan cinta di kampusnya. Sedangkan saya masih tetap mencintai dan memujanya. Kata "putus" tidak pernah diucapkannya, sampai saat kami bertemu terakhir usai perkenalan mahasiswa baru di kampus masing-masing."

Ketika suatu hari wanita berparas cantik ini berpapasan dengan mantan kekasih yang menggandeng pacar barunya, hatinya bergolak. Panas, marah, dan cemburu galau menjadi satu. Ia sendiri menertawakan kelakuannya itu. Mengapa harus marah? Tak ada undang-undang yang mengharuskan cinta pertama berakhir di pelaminan.

"Saya sampai jatuh sakit memikirkan dia. Mungkin ayah dan ibu kasihan melihat saya. Beliau menyuruh saya istirahat setahun. Menjelang semester empat, saya cuti kuliah. Sakit batin ini merembet ke fisik. Tubuh saya lemah dan daya berpikir saya pun menumpul. Akhirnya saya tetirah di rumah Tanteu. Malu rasanya saya kepada mereka, bahkan kepada diri sendiri. Bagaimana mungkin seorang calon intelektual bisa berpikir sedangkal itu. Saya diajak untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Saya melanjutkan kuliah sampai selesai. Tapi, namanya tetap melekat di hati saya. Sudah saya coba mencintai beberapa pria yang naksir, di hati ini tetap melekat namanya. Kisah manis selama tiga tahun di SMA terus membayang dalam ingatan. Ia memang cakep, keren, dan jangkung. Terutama matanya yang indah terus melekat di ingatan. Saya berpikir mungkin kalau sudah menikah, hal itu akan pupus dengan sendirinya," ujarnya pula.

Tetapi ternyata tidak. Ketika seorang jejaka, kakak sekampus dengannya datang melamar, langsung diterimanya. Selama hampir setahun ia sudah mencoba menerima cinta pria itu. Walaupun di hatinya tak pernah ada cinta sebesar yang ia berikan kepada si dia, namun ia mencoba memupuknya.

"Pilihan ibu tidak meleset. Suami saya selain ganteng, jangkung, berkarier bagus, juga sangat baik hati dan setia. Semua penghasilannya ia berikan kepada saya. Karena kami sama-sama bekerja, ditambah bantuan dari ayah dan ibu, belum setahun kami sudah punya rumah sendiri walaupun mencicil. Sengaja kami memilih lokasi tak jauh dari rumah ibu. Kami sadar secara psikis belum berani mandiri.

Suatu ketika ibu mengabarkan bahwa sepupu ibu sekaligus sahabatnya semasa kecil akan menikahkan putrinya. Kami "diwajibkan" ikut. Kata ibu, mereka sudah lama tak jumpa, tentu ingin melihat keadaan keluarga masing-masing. Saya sendiri ingat-ingat lupa kepada beliau. Akhirnya kami putuskan untuk ikut walaupun tanpa suami. Ia harus menghadiri meeting di kantornya. Alangkah kaget waktu saya melihat pengantin pria. Ternyata dia bekas pacar saya. Ia juga tampak terkejut. Kambuh lagi "penyakit" saya. Kata adik saya, penyakit "malarindu tropikangen" itu datang lagi.

Keadaan bertambah parah, ketika setahun kemudian ia bersama ibunya menengok kelahiran anak kedua Celinda. Dalam sebuah kesempatan berbicara empat mata, mantan pacarnya menanyakan mengapa dulu ia memutuskan hubungan. Bahkan lima suratnya tak satu pun dibalas oleh Celinda. Setelah itu mantan pacar dan keluarganya pindah ke luar Jawa, hingga mereka tak pernah bertemu lagi.

"Saya kaget. Kapan saya memutuskan hubungan? Kapan surat itu ia berikan, satu pun tak pernah saya terima. Waktu ia menyebutkan surat itu ia titipkan kepada sahabat, saya makin kaget. Katanya ia patah hati, lalu memacari beberapa teman kuliahnya tanpa cinta. Nama perempuan yang dititipi surat itu tak asing bagi saya. Ia sahabat baik, seiring sejalan ke tempat kuliah. Teungteuingeun, sahabat. Ah, konyol rasanya seorang wanita karier yang memegang ijazah sarjana masih berkutat masalah cinta yang gagal. Malu saya. Tetapi ini nyata. Di hati ini selalu tersemat namanya. Semakin jauh ia pergi, menghindari saya, semakin lekat namanya di hati. Saya merasa berdosa kepada suami yang begitu baik. Bahkan ketika akhirnya saya berterus terang kepadanya, ia hanya tersenyum. Dengan lirih ia berkata, berdoalah kepada pemilik cinta, Tuhan yang menggerakkan hati kita semua. Mintalah Dia untuk memadamkan cinta itu. Nanti saya bantu berdoa, katanya. Saya menangis di pangkuannya. Ya Tuhan, suami macam apa lagi yang lebih baik dari dia. Mengapa di hati masih tetap tersemat namanya? Namun, atas bantuan dan kesalehan suami, lambat laun nama itu terkikis dari hati saya," ujarnya mengakhiri kisahnya. ***

Dari Pengasuh

ANANDA Al (11) lulus dari SD dengan nilai rata-rata delapan. Ia diterima di sebuah SMP negeri. Namun, ternyata uang masuknya sangat mahal bagi kantong mereka. Ia harus membayar Rp 1,5 juta ditambah uang seragam, dsb. sebesar Rp 500.000,00, jadi semuanya Rp 2 juta. Walaupun sebagian bisa dicicil, tetap tak akan terjangkau oleh ayahnya. Anak yang selalu mencapai peringkat tinggi di sekolahnya ini kebingungan. Ia ingin sekali meneruskan sekolah. Ayahnya loper koran yang penghasilannya hanya Rp 5.000,00 sehari. Walaupun ia sering mencari kerja serabutan yang kadang ada kadang tidak, hidup mereka tetap miskin. Ia mohon pertolongan pembaca yang dermawan agar bisa meneruskan sekolah. Anak pandai ini ingin menjadi orang agar kelak bisa menopang kehidupan kedua orang tuanya.

BUNG Tedy (47), hidup cukup mapan. Ia sudah memiliki rumah dan tempat usaha yang cukup maju. Namun ia belum mempunyai pendamping hidup. Setelah dikhianati pacarnya, ia trauma untuk mencari kekasih baru. Namun, kini ia sadar bahwa hidup harus punya pendamping. Ia mencari seorang gadis yang berusia antara 20 s.d. 25 tahun, bersifat bageur, dan suka bekerja.

"Mengapa saya mencari yang muda, karena saya ingin punya anak untuk kelak mewarisi segala yang saya miliki. Selain itu, saya perlu pendamping yang kuat dan sehat untuk bersama-sama mengelola usaha saya," katanya.

Kepada pembaca yang ingin menanggapi salah satu dari mereka, silakan hubungi yang bersangkutan d.a. Pengasuh ke Kantor Redaksi Pikiran Rakyat, Jalan Soekarno-Hatta 147 Bandung. Terima kasih. ***

Asuhan : Aam Amalia

Jika Kata Mengambang


Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

apakah arti kata cinta untukmu?
apakah hanya sebuah kata-kata untuk mengungkapkan perasaan kecilmu pada seorang lelaki?
dan apakah arti kata rindu yang kau katakan padaku?
apakah hanya sebuah guratan lidah untuk membuat perasaanku senang?
cinta, rindu adalah sebuah kata-kata yang takkan pernah berarti bagiku, jikala kata kata itu hanya engkau katakan berulang kali, dan tak pernah berbuat apapun untuk membuktikan hal itu

adakah kekuatan yang lebih menakutkan dirimu selain cinta?
apakah ada orang yang mampu mengatur jiwa dan ragamu selain cinta?
sepasang kaki dan tanganmu tak terbelenggu apapun untuk mendatangi diriku yang kau cintai
dan mengapakah engkau takut kepada mereka ?
apakah cintamu hanya berakhir pada sebuah ketakutan kepada seseorang?

jika aku mengetahui keberadaanmu sekarang, aku akan menyusulmu saat ini, dimanapun itu
perasaan ku telah membuat jiwaku gila karenamu
sebuah ungkapan perasaan yang tak bisa diartikan siapapun termasuk diriku

aku teramat merinduimu
aku rindu..

myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

Jika Kata Mengambang

jika kata mengambang
biarkan saja
angin akan membawanya
ke sudut lembah
biarkan diam tak berkata
jika sempat memandang
lihat saja
biar sekilas tanpa senyum
seperti telah maklum
rindu ini punya awan
dan angin dalam ingin
jika kata mengambang
ragumu tetap menghadang?

ilmu adalah investasi tiada henti