ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Thursday, July 5, 2007

Ilmu Pembersih Hati

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Ada sebait doa yang pernah diajarkan Rasulullah SAW dan disunahkan untuk dipanjatkan kepada Allah Azza wa jalla sebelum seseorang hendak belajar,doa itu berbunyi Allahumanfa'nii bimaa'allamtanii wa'allimnii maa yanfa'unii wa zidni'ilman maa yanfaa'unii.dengan doa ini seseorang hamba berharap dikaruniai ilmu yang bermanfaat oleh Dia,Dzat maha pemberi ilmu..
Apakah hakikat ilmu yang bermanfaat itu...? secara syariat,suatu ilu itu dukatakan bermanfaat apabila mengandung maslahat-memiliki nilai nilai kebaikan bagi sesama manusia ataupun alam.akan tetapi,manfaat tersebut manjdi kecil artinya bila tidak membuat pemiliknya semakin merasa kedekatan kepada Allah.Dengan ilmuNya,ia mungkin meningkat derajat kemuliaannya dimata manusia tetapi belum tentu meningkat pula dihadapan-Nya.
Oleh karena itu,dalam kaca mata ma'rifat gambarfan ilu yang bermanfaat itu sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh seorfang ahli hikmah"ilmu yang berguna."ungkapnya'ialah yang meluas dalam dada sinar cahayanya dan membuka penutup hati" seakan memperjelas ungkapanahli hikmah tersebut,Imam Malik bin Anas radhiyallahu'anhu berkata"yang bernama ilmu itu bukanlah kepandaian atau banyak meriwayatkan(sesuatu)melainkan hanyalah nuur yang diturunkan Allah kedalam hati manusia,adapun bergunanya ilmu itu adalah untuk mendekatkan manusia kepada Allah dan menjauhannya dari kesombongan diri."
Ilmu itu hakikatnya adalah kalimat kalimat Allah Azza wa jalla.Terhadap ilmu_Nya sungguh tak akan pernah ada satupun mahluk dijagat raya ini yang bisa mengujur kemahaluasannya. "Katakanlah,kalu seandainya lautan menjadi tinta untuk "(menuliskan )kalimat kalimat Tuhanku,sungguh habislah lautan itu sebelum habis ( dituliskan) kalimat kalmat tuhanku,meskipun kami datangkan sebanyak itu(pula).'demikian firman-Nya ( QS Al-Kahfi [18] ;109).
Firman_Nya pula"da seandainya pohon pohon dibumi menjadi pena dan laut ( menjadi tinta),ditambahka kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah(kering)nya niscaya tidak akan habis habisnya ditukiskan "kalimat "Allah,sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" ( QS Lukman 31:27). Adapun ilmu yang dititikan kepada manusia mungkin tak lebih dari setitik air ditengah samudera luas.Kendatipun demikian barang siapa yang dikarunia ilmu oleh Allah,yang dengan ilmu tersebut semakin bertambah dekat dan kian takutlah ia Kepada-Nya niscaya Allah akan meninggika orang orang yang beriman diantaramu dan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS Al Mujaadilah [58]:51) Sungguh janji Allah itu tidak akan meleset sedikitpun. Akan tetapi,ternyata walaupun hanya "setets" ilmu Allah yang dititikan kepada manusia,namun alangkah banyak ragamnya.Segala macam ilmu baik kita kaji sepanjangbisa membuat kita semakin takut kepada Allah,inilah ilmu yang aling barokah yang harus kita cari,sepanjang kita menuntut ilmu itu jelas ( benar) nat walaupun caranya,niscaya kita akan m,endapatkan manfaat darinya.
Hal berikutnya yang hendak kita kaji dengan seksama adalah bagaimana agar kita dapat memperoleh ilmu yang sinar cahanyanya dapat meluas dalam dada serta dapat membuka penutup hati..? Imam Syafi'i ketika masih menuntut ilmu yang sedang kukaji ini susah sekali memahaminya dan bahkan cepat lupa..?"sang guru menjawab"ilmu itu ibarat cahaya dapat menerangi gelas yag bening dan bersih "artinya Ilmu itu tidak tidak akan menerangi hati yang keruh dan banyak maksiatnya.
Karenanya jangan heran kalau kita dapati adaorang yang rajin dimajelis majelis ta'lim dan pengajian,tetapi ahlak dan perilakunya tetap buruk.mengapa demikian..?itu dikarenakan hatinya tidak dapat terterangi oleh ilmu,laksana air kopi yang kental dalam gelas yang kotor,kendati diterangi oleh cahaya sekuat apapun ,sinarnya tidak akan menembus dan menerangi isi gelas.begitulah kalau kita sudah tamak dan rakus terfhadap segala hal yang berbau duniawi serta gemar berbuat maksiat,maka sang ilmu tidak akan pernah mampu menerangi isi hati. Padahal kalu hati kita bersih,ia ibarat gelas yang bersih diisi oleh air yang bening,setiti cahayapun akan mampu menerangi seisi gelas,walhasil,bila kita menginginkan ilmu yang bisa menjadi amal shaleh,maka usahakanlah ketika menimbanya hati kita selalu dalam keadaa bersih.Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari ketamakan terhadap urusan duniawi dan tidak pernah digunakan untuk menzalimi sesama.
Semakin bersih hati akan semakin dipekakan pula oleh Allah untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari manapun ilmu itu datangnya,disamping itu kitapun akan diberi kesanggupan untuk menolak segala sesuatu yang akan mendatangkan mudharat. Sebaik baik ilmu adalah yang isa membuat hati kita bercahaya,karenanya kita wajib mencari ilmu sekuat kuatnya yang membuat hati menjadi bersih,sehingga ilmu ilmu yang lain(yang telah ada dalam dada kita)menjadi bermanfaat.
Bila mendapati air yang kita tmban dari sumur tampak keruh,kita akan mencari tawas(kaporit)untuk menjernihkannya,demikianpun dalam mencari ilmu,kita harus bisa mencari ilmu yang bisa menjadi "tawas"-nya supaya kalau hati sudah bening ilmu ilmu yang lain yang kita kaji bisa diserap seraya membawa manfaat.
Mengapa demikian ...?alasannya adalah dalam mengkaji ilmu apapun,kalau kita sebagai penampungnya dalam keadaan kotor dan keruh,maka tidak bisa tidak,ilmu yang didapatkan hanya akan menjadi alat pemuas nafsubelaka,sibuk memngaji ilmu fikih,hanya akan membuat kita ingin menang sendiri,gemar menyalahkan pendapat orang lain sekaligus aniaya dan suka menyakiyi hati sesama demikian pula bila mendalami ilmu ma'rifat,misalnya.sekiranya dalam keadaan hati busuk,jangan heran kalau hanya membuat diri kita takabur,merasa diri paling shaleh,dan menganggaporang lain sesat. OLeh karena itu,tampaknya menjadi fardhu'ain hukumnya untuk mengkaji ilmu kesucian hati dalam rangka ma"rifat,mengenal Allah.datangilah majelis ilmu pengajian yang didalamnya kita dibimbing untuk beriyadhoh berlatih mengenal dan berdekat dekat dengan Allah Azza wa Jalla,kita selalu dibimbing untuk banya k berdzikir mengingat Allah,dan mengenal kebesaran-Nya,sehingga sadare akan betapa teramat kecilnya diri ii dihadapan-Nya.Kita lahir kedunia tidak membawa apa apa dan bila datang saat ajalpun pastilah tidak akan membawa apa apa.Mengapa lalu harus ujub,riya,sum'ah,dan takabur.merasa diri besar sedangkan yang lain kecil,merasa diri lebih pintar sedangkan ayang lain bodoh ,itu hanya sepersekian dari setets ilmu yang kita miliki pada hakekatnya adalah titipa Allah jua,yang sama sekali tidak sulit bagi-Nya untuk mengabil kembali dari diri kita..?
Subhanallah,mudah mudahan kita dimudahkan oleh-Nya untuk bisa mendapatkan ilmu yang menjadi penerang dalam kegelapan dan menjadi jalan untuk dapat lebih dapat ber-taqarrub kepada-Nya.
ilmu adalah investasi tiada henti