ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Friday, July 6, 2007

Bila Hati Bercahaya

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Dialah yang telah menurunkan ketenangan kedalam hati orang orang mikmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka.( QS al Fath [48]:4)

Adakah diantara kita yang merasa mencapai sukses hidup karena telah berhasil meraih segalanya : harta ,gelar,pangkat ,jabatan,dan kedudukan tinggi dan terhormat,atau bahkan telah menggenggam seluruh isi dunia ini?Marilah kita kaji ulang,seberapa besar sebenarnya nilai dari apa apa yang telah kita raih selama ini.

Disebuah harian ibu kota pernah diberitakan tentang penemuan baru berupa teropong yang diberi nama telescope Hubble,dengan teropong ini ternyata berhasil ditemukan sebanyak lima milyar gugusan galaksi,padahal yang telah kita ketahui selama ini adalah suatu gugusan bernama galaksi Bimasakti,yang didalamnya terdapat planet planet yang membuat takjub siapapun yang mencoba bersungguh sungguh mempelajarinya.Matahari saja merupakan salah satu planet yang sangat kecil yang berada dalam gugusan galaksi didalam tatasurya kita,Nah apalagi planet bumi ini yang besarnya hanya satu noktah,sungguh tidak ada apa apanya dibandingkan dengan lima milyar gugusan galaksi tersebut,Alangkah dahsyatnya,,,,,!

Sayangnya ,sering kali orang yang merasa telah merasa berhasil meraih segala apapun yang dirindukannya dibumi ini-dan dengan demikian merasa telah sukses-suka tergelincir hanya mempergauli perkara duniawinya saja.Akibatnya,keberadaanya membuat ia bangga dan pongah,tetapi ketiadaaanya serta merta membuata lahir batinnya sengsara dan tersiksa.Manakala berhasil mencapai apa yang diinginkannya,ia merasa semua itu hasil usaha dan kerja kerasnya semata ,sedangkan ketika gagal mendapatkannya,iapun merasa serta merta merasa diri sial,bahkan tidak jarang kesialannya itu ditimakan atau dicarikan kambing hitamnya pada orang lain.

Orang semacan itu tentu telah lupa bahwa apapun yang diinginkan dan diusahakan oleh manusia sangat tergantung pada izin Allah Azza wa Jalla,mati matian ia mengejar apa apa yang diinginkannya,pasti tidak akan dapat dicapai tanpa ijin-Nya Laa haula walaa quwwata illa billah! begitulah kalau orang hanya bergaul dengan segala asesories duniawi,yang ternyata tidak ada apa apanya ini.

Padahal seharusnya kita bergaul hanya dengan Allah Azza wa Jalla Dzat Yang Maha menguasai jagat raya,sehingga hati kita tidak galau oleh dunia yang kecil mungil ini.La khaufun'alaihim walaa hum yahzanuun!sama sekali tidak ada kecemasan dalam menghadapi urusan apapun didunia ini.Semua itu tidak lain karena hatinya selalu sibuk dengan Dia,Dzat pemilik alam semesta yang begitu hebat dan dahsyat.

Sikap inilah sesungguhnya yang harus senantiasa kita latih dalam mempergauli kehidupan didunia.Tubuh lekat dengan dunia ,tetapi jangan biarkan hati turut lekat dengannya.Ada dan tiadanya sebuah perkara duniawi disisi kita jangan sekali kali membuat hati goyah karena toh sama pahalanya disisi Allah SWT.sekali hati ini lekat dengan perkara duniawi maka adanya akan membuat bangga sedangkan tiadanya akan membuat terluka,ini berarti akan membuat kita sengsara karenanya lantaran ada dan tiada itu akan terus menerus terjadi.

Betapa tidak,tabiat itu senantiasa,dipergilirkan.datang ,tertahan,diambil,mudah,susah,sehat,sakit,dipuji,dicaci,dihormati,direndahkan,semuanya terus terjadi silih berganti .Nah,kalau hati kita hanya akrfab dengan kejadian kejadian seperti itutanpa akrab dengan Dzat penilik kejadiannya,maka akan letih terasa hidup kita,ini karena perubahan perubahan tabiat dunia tersebut akan membuat batin resah dan gelisah.

Lain halnya kalu hati kita selalu bersama Allah.Perubahan apa saja dalam episode kehidupan duniatidak akan ada satupun yang merugikan kita.Artinya kita harus terus menerus meningkatkan mutu pengenalan kita kepada Allah Azza wa Jalla.

Diantara yang penting diperhatikan sekiranya ingin dicintai Allah adalah bahwa kita harus zuhud terfhadap dunia ini,Rasulallah SAW pernah bersabda"barang siapa yang zuhud terhada dunia,niscaya Allah mncintainya,dan barang siapa yang zuhud terhadap apa yang ada ditangan manusia,niscaya nmanusia mencintainya".

Zuhud terfhadap dunia bukan berarti tidak mempunyai hal hal yang bersifat duniawi,melainkan kita lebiih yakin dengan apa yang ada disisi Allah daripada apa yang ada ditangan kita,bagi orang orang yang zuhud terhadap dunia sebanyak apapun yang dimiliki sama sekali tidak akan membuat hati merasa tenteram karena ketentraman itu hanyalah apa-apa yang ada disisiAllah.

Rasulallah SAW bersabda"melakukan zuhud dalam kehidupan didunia bukanlah dengan mengharamkan yang halal dan bukann pula memboroskan kekayaan.Zuhud terhadap kehidupan dunia itu ialah tidak menganggap apa yang ada didirimu lebih past dari apa yang ada pada Allah.Dan hendaknya engkau bergembira memperoleh bahaya musibah yang sedang menimpamu walaupun musibah itu akan tetap menimpamu"( HR Ahmad,Mauqufan).

Andai kata merasa lebih tenteram dengan sejumlah tabungan dibank,maka ini berarti kita belum zuhud,seberapa besar pun uang tabungan itu seharusnya kita lebih merasa tenteram dengan jaminan Allah.Ini dikarenakan apapun yang kita miliki belum tentu menjadi rezeki kita kalau tidak ada izin dari Allah.

Sekiranya kita memiliki orang tua ataupun sahabat yang memiliki kedudukan tertentu,hendaknya tidak sampai merasa tenteram dengan jaminan mereka atau siapapun,semua itu tidak akan datang kepada kita kecuali dengan ijin Allah.

Orang yang zuhud terhadap dunia melihat apapu yang dimilikinya tidak menjadi jaminan. Ia lebih suka dengan jaminan Allah karena walaupun tidak tampak dan tidak tertulis tetapi Dia maha tahu akan segala kebutuhan kita.

Ada dan tiadanya segala asesories duniawi disisi kita hendaknya jangan sampai menggoyahkan qolbu,milailah melihat apapun perkara duniawi ini dengan sangat biasa biasa saja,adanya jangan membuat bangga tiadanya jangan meambuat sengsara.

Janga ukur kemuliaan seseorang dengan adanya aneka asesories duniawi didalam genggamannya.Sebaliknya ,jangan pula meremehkan seseorang karena ia tidak memiliki apa apa.Kalau kita menghormati seseorang karena kekayaan dan kedudukannya,lalu meremehkan seseorang karena ia papa dan jelata,maka ini kita sudah mulai cinta dunia,akibatnya akan susah hati ini bercahaya disisi Allah.

Mengapa demikian...? alasannya tiada lain bahwa hati kita akan dihinggapi sifat sombong dan takabur dengan selalu mudah membeda-bedakan teman atau seseorang yang datang kepada kita.padahal siapa tahu Allah mendatangkan seseoarang yang sederhana itu sebaga isyarata bahwa Dia akan menurunkan pertolongan-Nya kepada kita.

Hendaknya dari sekarang mulai diubah sistem kalkulasi kita atas keuntungan keuntunga.Kita hendak membeli suatu barang,misalnya kita tahu harga barang tersebut disupermarket lebih murah ketimbang meambelinya pada seorang ibu tua yang berjualan dengan bakul sederhananya.karenanya kita pun lalu merasa perlu untuk menawarnya dengan harga serendahn mungkin,seja saat itu hendaknya dijauhkan tindakan seperti itu daari diri kita.Mulailah merasa beruntung kalau kita menguntungkan ibu tua itu ketimbangmendapatkan keuntungan darinya,artinya pilihan membeli tentu akan lebih baik jatuh padanya dan dengan haarga yang ditawarkannya daripada membelinya disupermarket.walhasil keuntungan bagi kita justru ketika bisa memberi sesuatukepada orang lain.

Lain halnya dengan keuntungan duniawi.Keuntungan semacan itu baru terasa ketika mendapatkan sesuatu dari oranglain.sedangkan arti keuntungan bagi kita adalah ketika kita bisa memberi lebih daripada yang diberikan orang lain .jelas akan sangat lain nilai kepuasan batinnya juga.

Bagi orang orang yang cinta dunia,tampak sekali bahwa keuntungan bagi dirinya adalah ketika ia dihormati,disegani,dipuji,,dan dimuliakan.Lain halnya bagi orang orang yang sangat merindukan disisi Allah.justru kelezatan menikmati keuntungan itu ketika berhasil dengan ikhlas menhargainya,memuliaka dan menolong orang lain.cukupini saja ,perkara berterima kasih atau tidak,membalas kebaikan atau tidak itu sama sekali bukan urusan kita.dapatnya kita menghargai ,memuliakan dan menolong oarnga lainpun sudah merupakan keberuntungan yang sangat luar biasa.

Sungguh sangat lain bagi ahli dunia,yang segalanya serba kalkulasi,balas membalas serta ada imbalan atau tidak ada imbalan.tidak usah heran kalau para ahli dunia itu akan banyak letih karena hari harinya penuh dengan tumtutan penghargaan,penghormatan ,pujian dan lain sebagainya,dari orang lain,Terkadang untuk mendapatkan itu ia merekayasa perkataan,penampilan dan banyak hal demi untuk meraih penghargaan.

Bagi ahli zuhud tidaklah denikian,yang penting kita buat tatanan kehidupan ini seproporsional mungkin,dengan menghargai,memuliakan,dan membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun .inilah keuntungan-keuntungan bagi ahli ahli zuhud.lebih merasa aman dan menyukai apa apa yang terbaik disisi Allah dri pada apa yang didapatkan dari selain Dia.

Walhasil ,siapapun yang merindukan hatinya bercahaya karena senantiasa dicahayai oleh nuur dari sisi Allah.hendaknya dia berjuang sekuat kuatnya untuk mengubah diri,mengubah sikap hidup,menjadi orang yang tidak cinta dunia sehingga jadilah ia ahli zuhud.

Ada kalanya nuur Illahi itu uturuun kepadamu"tulis Syeikh Ibnu Atha'illah dalam kitabnya Al Hikam"tetapi ternyata hatimu penuh dengan keduniaan,sehingga kembalillah nuur itu ketempatnya semula.oleh sebab itu kosongkanlah hatimu dari segala sesuatu selain Allah,niscaya Allah akan memenuhinya dengan ma'rifat dan rahasia rahasia."

Subhanallah,sungguh akan merasakan hakikat kelezatan dunia ini yang sangat luar biasa,siapapun yang hatinya telah dipenuhi denga cahaya dari sisi Allah Azza wa Jalla."Cahaya diatas Cahaya,Allah membimbing (seorang hamba) kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki.........( QS an Nuur [24]:35 ) ***

No comments:

ilmu adalah investasi tiada henti