ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Tuesday, February 20, 2007

Kiat Aa

Zuhud Terhadap Dunia
Tidak sedikit orang yang tersiksa karena sikap mewahnya.dan tidak sedikit orang yang bahagia karena sikap sahajanya.Orang-orang yang zuhud terhadap dunialah yang bahagia dengan pemberian-Nya. Berkaitan dengan zuhud,diceritakan ada dua pedagang,yang satu pedagang yang menjajakan barangnya dietalase disertai aneka barang kebuuhan dan satu lagi pedagang emperan yang hanya menjual satu jenis barang.dikala adzan berkumambang,pedagang yang menjajakan dagangannya dietalase segera menyambut adzan itu seraya bergegas ke masjid.Pedagang emperan asyik dengan dagangannya,tidak dihiraukannya seruan adzan.Dari sei banyaknya barang dagangan,pedagang emperan lebih sedikit,namun dari segi kejuhudan,pedagang yang bertengger dietalase lah yang paling zuhud,dengan demikian zuhud tidak berhubungan dengan keyakinan seseorang dengan Rabb-nya walaupun sedang ramai dipadati pengunjung,namun keyakinan kepada Alloh begitu besar,bahwa dialah yangmaha pemberi rezeki dandia tanggalkan semua aktiitasnya. Orang semacam inilah yang bersikap zuhud terhadap dunia,yang hanya yakin akan jaminan Alloh,Dunia tak lebih berharga dari keyakinan pada Alloh.Ia melihat dunia biasa-biasa saja,hanya sebuah persinggahan,apa yang dimilikinya tak lebih dari titipan,seperti halnya tukang parkir,ia tidak pernah sombong dengan begitu banyaknya mobil yang berganti-ganti.bahkan saat mobil-mobil itu meninggalkan lahan parkirnya,ia tidak peduli,biasa-biasa saja dan tidak pernah sampai stress atau mempengaruhi kepribadiannya,mengapa demikian ..?...tak lain karena ia tidak merasa memilikinya,hanya erasa dititipinya saja,sehingga wajar bila sang pemilik mengambil barang yang telah dititipkannya sesaat.Dan orang yang dititipinya tentu tidak pantas marah atau kecewa keika hal itu terjadi karena barang tersebut memang bukanlah miliknya. Seharusnya seperti inilah siat qita terhadap dunia,harta yang ada bukan milik kita,hanya titipan dari Alloh yang suatu saat nanti pastikan diambil kembali oleh sang pemilik sesungghnya.Dan suatu saat jika hal itu terjadi,kita tidak kecewa karena kita tetap yakin dengan jaminan Alloh. Semoga kita diberikan kekuatan unuk bersikap Zuhud terhadap dunia,proporsional sesuai kebutuhan saja tanpa berkeinginan memiliki sepenuhnya.Wallahu'a'lam bishshawab (dikutip dari : buletin keluarga,SAKINAH des'05 )

No comments:

ilmu adalah investasi tiada henti