ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Wednesday, March 28, 2007

ACEH .....DALAM SEBUAH RENUNGAN

ACEH DALAM RENUNGAN

Allah SWT berfirman :

� Sungguh jikalaulah semua penduduk negri beriman dan betaqwa mereka itu, niscaya akan kami bukakan pintu keberkahan (kebaikan/rahmat) dari langit dan bumi, akan tetapi mereka mendustakan (iman mereka/ayat-ayat kami), maka akan kami timpakan azab pada mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri. Maka apakah penduduk negri akan merasa aman ketika kami datangkan azab kepada mereka secara tiba-tiba diwaktu malam hari, sementara mereka sedang tidur. Atau apakah penduduk negeri akan merasa nyaman ketika kami turunkan azab secara tiba-tiba di waktu pagi hari, sementara mereka sedang memulai aktivitas. Maka apakah penduduk suatu negeri akan merasa aman atas kemurkaan Allah, tidak ada yang merasa nyaman dan aman atas kemurkaan Allah kecuali orang-orang yang merugi (fasiq/munafiq).� (QS: Al A�raf,96-99)

Saudaraku...!!

Di pagi hari Ahad 26 Desember 2004 M � tepatnya 15 Dzulqa�idah 1425 H. Allah SWT kembali memperlihatkan kepada kita, betapa Allah sangat Maha Berkuasa, Maha Berkehendak dan Maha Perkasa, ketika Allah mengguncang Bumi Nanggroe Aceh di pagi hari , waktu Dhuha, dan di saat kita akan memulai aktivitas kita, secara tiba-tiba kita semua tersentak, kaget dan terkejut. Di saat itu kita semua berdzikir, bertakbir dan bertahlil, walau selama ini mungkin ada di antara kita yang sangat jarang melakukannya, ternyata kita makhluk yang diciptakan sangat butuh dengan Allah yang Maha Khaliq, seketika semua orang ingat kepada Allah, padahal selama ini ia tak pernah ingat kepada-Nya, itulah fitrah manusia akan kebutuhannya kepada Allah yang Maha diatas segala Maha.

Saudaraku...!!

Tak lama setelah gempa, belum lagi kita menghirup nafas lega, kita semua kembali tersentak, ketika gelombang besar datang, air laut tumpah ke darat seperti seekor naga yang dengan kecepatan luar biasa menerkam apa saja dan siapa saja tanpa pandang bulu. Semua kita berlarian tak menentu arah menyelamatkan diri masing-masing, tanpa menghiraukan harta benda, rumah dan segala yang kita miliki. Sungguh tidak ada beda antara walikota dengan rakyat jelata, antara majikan dengan sahaya, antara orang kaya dan orang miskin, semuanya ditelan gelombang maut itu, dan menyisakan kepedihan yang amat mendalam. Korban bukan hanya mereka yang meninggal, yang ditinggal masih hidup-pun sakitnya sama. Luka batin yang tak akan sembuh bertahun-tahun itu tak bisa ditakar kadarnya dengan uang dan waktu. Penderitaan itu akan berkepanjangan dengan sakit yang tiada berkurang. Allahu Akbar...

Saudaraku...!!

Tidak ada yang bisa selamat hari itu keculi dengan izin Allah. Ilmu pengetahuan seakan tidak ada artinya, karena tidak mampu mendeteksi serbuan air yang tak mengenal ampun itu, datang dalam sekejab dan pergi setelah semuanya porak-poranda. Para pejabat tidak dapat menyelamatkan diri dengan jabatannya, penguasa tidak berkutik dengan kekuasaannya, konglomerat juga tak sanggup membebaskan diri dari maut dengan kekayaannya, begitupun para cendikiawan..tak bisa menghindari kematian dengan ilmunya. Di hadapan dan kekuasaan Allah semuanya kecil, lemah tak berdaya. Allahu Akbar.. Tsunami adalah sebuah fenomena spektakuler. Allah hanya menujukkan bagian kecil dari kekuasaannya selama 15 menit. Namun semuanya menjadi sirna hampir tak tersisa. Tinggallah sebuah mesjid yang masih tegak kokoh berdiri di tengah padang maut dengan bau kematian yang tidak akan hilang dari ingatan sejarah. Puluhan tahun, barangkali berabad-abad �cerita kekalahan manusia� masih akan terus menyisakan trauma, khususnya bagi saudara-saudara kami yang menjadi korban langsung. Allahu Akbar..

Saudaraku...!!

Ada begitu banyak hikmah dalam tragedi akbar kali ini yang menimpa kita Rakyat Aceh, kita juga sadar sesadar-sadarnya..bahwa apa yang kita perbuat dalam status kita sebagai seorang muslim masih terlalu minim, dan seberapa teguh/kuat kita telah menyesuaikan diri dan kehidupan kita yang sejalan dengan syariat-syariat-Nya Allah juga belum maksimal. Tragedi akbar ini adalah teguran sekaligus pesan dari Allah kepada kita semua (rakyat Aceh) untuk kembali bermuhasabah diri, bahwa Syariat Islam bukanlah hanya sebagai �Qanun-qanun pelengkap UU� tapi juga untuk dijalankan dan diterapkan secara kaffah. khususnya di Bumi Nanggroe Aceh Darussalam.Semoga...

Allahumma Ya Allah..Engkau yang Maha Terpuji, segala puji hanya untuk-Mu.

Allahumma Ya Allah...Engkau yang Maha Memberi, segenap syukur kami hanya pada-Mu

Allahumma Ya Rabbana..Ampuni dosa kami, dan juga dosa kedua orang tua kami

Allamumma Ya Rabbana ..bila tragedi gempa dan Tsunami yang Engkau timpakan pada kami ini dari kesalahan kami, maka dengan Kemaha ampunan dan kasih sayang-Mu Ya Allah..maafkan kami

Allahumma Ya Ilahi..sungguh berat ujian yang kami alami ini, berilah ketabahan, kekuatan, dan kesabaran, kepada kami agar kami mampu menerimanya.

Allahmumma Ya Ilahi..sesungguhnya segala sesuatu itu datangnya dari-Mu dan akan kembali kepada-Mu pula, berilah kami hidayah, inayah, dan taufiq-Mu Ya Allah.

Akhir Muharram 1426 H,

Darussalam, Aceh pasca tsunami.
Sri Muliana (melaz_nad@yahoo.com)



________________________________

Teman..,ikhlaskan pengorbanan ini
unTuk sebuah perjuangan sejaTi

No comments:

ilmu adalah investasi tiada henti