ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Saturday, April 14, 2007

Belajar Dari Buku Kematian


Jumat, 09 Maret 2007
Meidiana Hutomo
'Belajar dari Buku Kematian'

Ada pernyataan bijak yang sering diungkap pada pemakaman seseorang; kafaa bil mauti 'ibratan (cukuplah kematian itu mejadi pelajaran). Namun bukan dari peristiwa kematian hidayah datang pada presenter yang juga bintang sinetron Meidiana Hutomo. Ia menjadi sosok yang berubah setelah membaca sebuah buku mengenai perjalanan kematian.

''Ketika saya baca buku itu, sangat menyentuh sekali. Begitu saya menamatkan buku itu saya ngeri sekali kalau saya mati hari ini juga belum membawa apa-apa,'' ungkap ibu dari Talullah Adjani (13) dan Belinda Nur Fadilla (6) kepada Republika, Senin (5/3).

Usai membaca buku tersebut, istri dari Gunadi Soekemi ini hatinya gamang. Shalat saya belum sempurna, puasa juga. Itu baru ibadah wajibnya, belum terpikir soal jilbab,” ujarnya.

Ia pun berdoa sungguh-sungguh pada Allah agar dibimbing agar hidupnya selamat dunia akhirat. Dia mulai membenahi shalatnya. Dari yang tadinya bolong-bolong, menjadi lengkap. Dari semula sering ngaret kalau shalat, menjadi tepat waktu. “Dulu shalat saya sering ujar mantan reporter sebuah stasiun televisi ini mengibaratkan.

Wanita kelahiran 15 Mei 1966 ini juga mulai memperhatikan puasanya, terutama puasa Ramadhan. “Dulu kalau ada utang puasa, tak pernah saya bayar di hari lain,” akunya.

Kedekatannya pada Allah dengan mengawal penuh ibadah wajibnya, membuahkan ketenteraman di hatinya. Ia sering membincangkan agama dengan rekan-rekannya sesama artis. Juga ketika terlibat dalam sinetron Asmara Banyak Canda di akhir 1990-an, ia senang menghabiskan waktu di sela-sela syuting dengan diskusi agama bersama komedian Tenny.

Hingga suatu saat, Tenny datang dengan busana Muslimah. Lawan mainnya ini mantap dengan pilihannya menutup aurat. Walau sempat meneriaki rekannya itu ketika berubah penampilan, namun ia penasaran dengan pilihan hidup Tenny. ia pun makin rajin bertanya.Saya disuruh membaca Alquran tentang kewajiban seorang muslimah menutup auratnya. Ketika saya membaca Alquran ternyata benar, memakai jilbab hukumnya wajib.''

Akhirnya atas kesadarannya sendiri, ia pun berhijrah penampilan dengan berjilbab. “Ya, Allah, kalau memang menutup aurat ini salah satu bentuk dari ketaatan saya sebagai seorang muslimah, tolong ya Allah permudah urusan saya,'' ungkapnya. Prosesnya waktu itu hanya dua minggu setelah memahami ayat Alquran yang mewajibkan berjilbab.

Ia beruntung, sang suami mendukung penuh keputuannya itu. Ganjalannya hanya satu, ia masih terikat kontrak tiga sinetron. Dan, dalam sinetron itu dia memerankan peran antagonis. Lagi-lagi Allah bersama-Nya. “Dalam kebingungan itu ternyata saya boleh memakai jilbab, dan akhirnya jalan ceritanya diubah.

Sejak berjilbab, ia juga menghijab hatinya dan menyeleksi teman-teman dan lingkungan pergaulannya. Iseng-iseng ia mengirimkan pesan singkat kepada Inneke Koesherawati, padahal sebelumnya mereka tidak saling kenal. Akhirnya, setelah pertemuannya dengan bintang sinetron itu di sebuah televisi swasta, mereka menjadi teman dekat. Juga dengan beberapa rekan artis lainnya.

Namun bukan berarti dia tidak mau berteman dengan yang lain. Hubungannya dengan teman-teman lamanya masih terjalin. Juga dengan sahabtnya yang non-Muslim. Namun seperti lagu Tombo Ati saya juga harus sering berkumpul dengan orang-orang shaleh,ujarnya.

Kini empat tahun sudah metamorfosis Mediana. Dia merasakan banyak manfaatnya. Hatinya selalu tenang, tidak kemrungsung. “Apa sih yang orang cari, selain kedamaian batin?” ujarnya, yang tiap minggu tak pernah absen mengikuti majelis taklim.

Meidiana Hutomo
Tanggal lahir : Jakarta 15 Mei 1966
Suami : Gunadi Soekemi
Anak-anak : Tallullah Adjani (13)
Belinda Nur Fadilla (6)
Ibu : Irewati Madiani
Bapak : Hutomo (alm)
Pendidikan : S1 Fisip UI Jurusan Komunikasi
Organisasi : Bendahara PARSI
Pengalaman : Penyiaran Radio Prambors (1989-1990)
Penyiar Continuity RCTI (1989-1992)
Reporter Sindo News RCTI (1994-1996)
Penyiar Radio Tri Jaya FM (1990-1992)
Sinetron : Bunga Sutra, Anak Ajaib, Istri Pilihan,
Kehormatan, Asmara Banyak Canda, Bulan Bintang
Rahasia Ilahi, Sinema Hidayah dan Legenda

( dam ) Republika.co.id

No comments:

ilmu adalah investasi tiada henti