ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Thursday, June 21, 2007

Motivasi dari dalam diri

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Motivasi dari Dalam Diri
Oleh K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR

SEMOGA Allah Yang Maha Pembuka Hati, mengaruniakan kepada kita hati yang bersemangat untuk mengubah diri menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Dan jikalau kita mencari-cari picu sebuah motivasi, tiada motivasi yang timbul tanpa seizin Allah. Karena itu, motivasi adalah persoalan meledakkan hati (quantum qolbu). Namun, takkan pernah terpicu sebuah ledakan tanpa api makrifatullah yaitu dekatnya seorang manusia kepada Khaliknya.

Saudaraku, motivasi itu muncul karena masalah. Karena itu, alangkah naifnya orang yang merasa rugi diberi masalah. Kalau tidak ada masalah sempitnya peluang kerja, tidak akan mungkin ada motivasi untuk meningkatkan keahlian agar mudah diterima bekerja. Kalau tidak ada masalah kurang nikmatnya menjadi orang gajian, tidak akan mungkin ada motivasi untuk menjadi entrepreneur. Kalau tidak ada masalah yang bisa menghancurkan bangunan keluarga, tidak akan mungkin ada motivasi untuk menjadi keluarga yang sakinah. Jadi, masalah adalah rahmat dan karunia Allah agar hati seseorang dihidupkan dengan motivasi untuk menjemput kebaikan dan keberkahan.

Saudaraku, tidak usah dimungkiri kalau manusia hidup motivasinya untuk mendapatkan keberuntungan. Rasulullah saw. secara sederhana dan gamblang menyebutkan: "Orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin." Memang tidak perlu kening berkerut untuk memahami ucapan Rasul saw. ini. Rugi saja kalau kemarin kita tidak melakukan perbuatan buruk, tetapi hari ini justru diperbuat. Rugi sekali, kalau kemarin kita punya kesempatan mendapatkan ilmu, tetapi hari ini justru dihabiskan tanpa ilmu. Karena itu, kalau ada motivasi untuk menjadi pribadi yang unggul, tentu bukan keinginan yang keliru. Siapa yang tidak mau disebut unggul dan memang benar-benar unggul?

Sebenarnya, sesuai dengan firman Allah SWT bahwa manusia itu diciptakan dengan sebaik-baik bentuk. Jadi, piranti unggul itu sudah ada pada makhluk yang bernama manusia yaitu yang terutama adalah akal dan pikiran. Jika kemudian tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik, itu lain lagi masalahnya. Karena itu, Saudara layak termotivasi kalau Saudara sebenarnya manusia unggul. Mungkin kita kurang unggul karena belum memaksimalkan potensi akal dan pikiran kita sebagai karunia Allah yang luar biasa.

Ada 7 jalan motivasi menjadi pribadi unggul, yang saya sarikan berikut ini.

1. Percepatan diri. Cepat saja tidak cukup untuk zaman yang serbacanggih saat ini sehingga seseorang memerlukan lompatan alias percepatan. Pada detik, menit, atau jam yang sama, hendaknya kita bisa meraih lebih daripada yang dapat diraih orang lain. Jangan heran saat ini: ada anak kecil yang sudah mampu menulis buku; ada seorang direktur maskapai penerbangan yang masih berusia 21 tahun; ada dai yang masih muda sudah memiliki jemaah ribuan bahkan jutaan orang. Ini bukti sudah terjadi percepatan dan kalau kita hanya menjadi orang yang terperangah melihat sesuatu terjadi, bersiaplah untuk tersisih.

2. Efisiensi waktu. Orang yang paling efektif memanfaatkan waktunya adalah manusia unggul. Setiap orang diberi jatah 24 jam sehari oleh Allah SWT, tidak ada yang lebih atau kurang. Keunggulan seseorang akan terbukti bagaimana 24 jam baginya benar-benar menghasilkan manfaat bagi dirinya dan orang lain secara optimal.

3. Rapi dan tertib. Ketidakrapian dan ketidaktertiban adalah si pencuri waktu. Manusia unggul akan mampu menutup peluang habisnya waktu karena harus merapikan dan menertibkan. Jadi, tidak dapat dikesampingkan pola hidup disiplin sebagai bagian dari perencanaan hidup penuh motivasi.

4. Lingkungan kondusif. Ingin terus termotivasi, tetapi berada dalam lingkungan orang minus motivasi takkan membuat kita bisa berubah. Pribadi yang unggul selalu mencari jalan motivasi dengan mendatangi (berjalan) berbagai majelis ilmu, bersilaturahmi dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan ilmu, dan bertekad keluar dari lingkungan negatif yang memadamkan motivasi. Pada dasarnya dalam hidup ini kita akan dihadapkan pada pilihan. Pilihlah lingkungan yang kondusif, baik itu sekolah, rumah, maupun tempat kerja yang membawa kita kepada keadaan lebih baik.

5. Persaingan positif. Kompetisi adalah bagian dari rahmat Allah bahwa manusia harus berikhtiar berlomba-lomba menjadi dan mendapatkan yang terbaik. Kalau mental manusia lemah dan lembek, cenderung akan menghindari kompetisi atau persaingan. Kalau kita kalah dalam persaingan, itulah obat mujarab untuk motivasi. Bukan untuk membenci atau membalas pesaing, melainkan pesaing itu menjadi inspirasi bagi kita.

6. Tawadu. Boleh saja motivasi menggebu untuk menjadi yang terbaik, tetapi hati harus tetap tunduk dalam kerendahan sikap. Sombong itu adalah bumbu yang menjadi racun bagi motivasi. Fase setelah sombong adalah takabur dan akhirnya kita pun terbujur dalam kubur tanpa syukur. Naudzubillahi min dzalik. Tetaplah yang terbaik itu "ilmu padi" makin berisi makin merunduk. Padi yang berasal dari bibit unggul merunduknya lebih dalam karena lebih berisi.

7. Hati yang bersih. Barang siapa yang mengotori motivasinya dengan niat tidak terpuji, dapat berakibat fatal bagi perkembangan psikologis seseorang. Bayangkan karena motivasi yang menggebu untuk jadi yang terbaik, seseorang bisa dihinggapi penyakit hati: buruk sangka, benci, tega, iri, atau rakus. Lalu, lahirlah rencana busuk dari motivasi berhati busuk tadi sehingga alih-alih ia menjadi bermanfaat untuk orang lain malah menjadi laknat yang tidak diharapkan adanya. Naudzubillahi min dzalik!

Betul Sahabat, masalah dalam hidup ini harus kita taklukkan. Namun, sebelum menaklukkan masalah, tata hati lebih dulu untuk siap menghadapi masalah. Sebelum meledakkan motivasi, perhatikan akibat ledakan tersebut yang dapat diantisipasi dan dilokalisasi agar tidak malah merugikan orang lain. Banyak hal yang bisa kita jadikan sumbu untuk membakar dan kemudian meledakkan motivasi. Namun, kunci dari semua sumbu adalah hati atau qolbu. Motivasi bermuara pada hati. Meledakkan motivasi adalah fase selanjutnya dari meledaknya qolbu (quantum qolbu) dalam arti positif seseorang sudah siap: mengenal diri, membersihkan hati, mengendalikan diri, mengembangkan diri, dan makrifatullah.***PR.Bdg

No comments:

ilmu adalah investasi tiada henti