Enam - Tujuh Bulan Yang Lalu
sumpah mati padamu kujatuh hati
sumpah mati padamu ku jatuh cinta
namun sayang ku tak sempat berkenalan denganmu
dari hati kehati, lalu bicara cinta berdua
-Oh Ya oleh K3S-
Dulu suasanya berbeda, meski ditulis di waktu yang sama. Tepat di minggu pagi, setelah sebelumnya tidak tidur semalaman. Merangkum semua hal dari tujuh hari berlari dari kenyataan. Menatap bayangan coklat yang memudar di anak tangga. Berlindungkan kejauhan yang tertutup suasana senja sore itu.
Pernah satu kali, berjalan seaman jarak yang bunyi langkahnya tak terdengar. Tapi memaksa mendengar pembicaraan orang yang dibuat jaraknya itu. Di sebuah belokan di ujung jalan, saat dirinya makin menjauh, kemudian berhenti dibawah lampu jalan, kamu berdiri terpaku, bertingkah yang tak perlu. Tak lama berselang, Ia pergi bersama asap knalpot yang berbaur dengan bau rumput yang baru saja disiram air hujan. Dan dirimu tetap bertingkah yang tak perlu.
Pelajaran pertama tentang mencintai seharusnya adalah sikap besar hati untuk menerima kehilangan. Kemudian yang kedua, adalah sikap teguh hati untuk senantiasa memperjuangkan isi hatinya.
Cukuplah kiranya enam-tujuh bulan kemudian, kamu duduk, lalu menulis makna dari dua hal yang kamu pelajari tersebut. Tulis baik-baik, simpan dalam hati. Dia yang pernah pergi, pasti akan pergi lagi. Selama waktu itu belum datang, dekap Ia jauh di dasar hati, di bagian hati yang bertugas untuk menyayangi. Ingatkan bahwa, kita tidak pernah merasa kehilangan, sampai Ia benar-benar hilang.(inversi.wordpress.com)
No comments:
Post a Comment