ikatlah ilmu dengan menuliskannya"sanitomichie"

Sunday, June 3, 2007

Rini,Teh Ninih & Aa Gym......

Melangkah dalam satu tujuan menuju ridho illahi.

Luqman al-Hakiim berkata, "Wahai anakku, barangsiapa suka berbohong, ia telah kehilangan air mukanya (malunya), dan siapa yang buruk akhlaknya akan banyak susahnya. Memindahkan batu yang besar lebih mudah daripada memberi pemahaman kepada orang yang bodoh."

440_garis_atas.gif (100 bytes)

Gereja Katolik Kini Dalam Masa Keterbukaan
Aktivis Kristen Bandung Kunjungi Daarut Tauhiid

BANDUNG, (PR).-
Rombongan tokoh dan aktivis Kristen Kota Bandung yang berasal dari Keusukupan Bandung, kemarin, mengunjungi kompleks Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), di Jln. Gegerkalong Girang no. 38, Bandung.

Mereka yang datang bersama seorang pimpinan Keuskupan Bandung, Pastur Y.C.Abukusman, OSc (Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan) itu, disambut para aktivis dan sukarela Gema Nusa (Gerakan Membangun Nurani Bangsa) Posko Pusat Bandung.

Sebelum berdialog dengan K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) di Taman Graha MQ, rombongan sempat menyaksikan berbagai kegiatan di kompleks DT dan berbincang-bincang dengan para aktivis DT.

Dalam dialog yang dipandu Ipong Witono (aktivis Keuskupan Bandung), Aa Gym mengemukakan, Pesantren DT selama ini dikunjungi bukan hanya oleh umat Islam dari berbagai daerah di dalam dan luar negeri, tetapi juga didatangi masyarakat non-Muslim dari dalam dan luar negeri.

Disebutkan Aa Gym, para pengurus dan aktivis Pesantren DT adalah orang-orang Muslim yang sedang belajar mengamalkan sedikit ajaran Islam. Karenanya, pengetahuan dan pengamalan ajaran Islam cenderung yang sifatnya praktis dan mudah, seperti kedisiplinan, kebersihan, kiat mengatur waktu, kepemimpinan diri dan keluarga, kebersamaan, ukhuwah Islamiyah, dan sejenisnya.

Terbuka

Sementara itu, Pastur Y.C. Abukasman mengatakan, para aktivis Gereja Katolik sebenarnya saat ini sudah berada dalam masa keterbukaan. "Kami sekarang berprinsip, di luar Gereja Katolik ada juga kebenaran dan ada spiritualitas lainnya. Dulu, sejarah Gereja Katolik tidaklah demikian."

Dikemukakannya, berdasarkan pengamatan selama ini dan hasil kunjungan ke Pesantren DT menunjukkan, nilai-nilai dan semangat yang dikembangkan Aa Gym bersama rekan-rekannya bersifat universal dan persaudaraan. Melalui pertemuan itu diharapkan ada keterbukaan dan pemahaman yang tepat di kalangan umat Katolik lainnya yang selama ini mungkin bersikap inklusif. (A-44)***





Rini Memeluk Teh Ninih di Depan Aa Gym

SENIN (4/12) pagi, Alfarini Eridani (37)--istri kedua K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)--berjumpa dengan "PR" di sebuah rumah di kompleks Pesantren Daarut Tauhiid (DT). Keponakan mantan Presiden RI, B.J. Habibie ini menyatakan terkejut mengetahui foto dirinya terpampang di halaman 1 "PR", Senin (4/12).

Untuk pertama kalinya, usai menjalani ”prosesi penerimaan" sebagai keluarga besar Pesantren Daarut Tauhiid (DT)-Manajemen Qalbu (MQ) di Masjid DT Bandung, Senin (4/12) sekira pukul 9.25 WIB, Alfarini Eridani bersama Teh Ninih diajak Aa Gym menuju ke rumahnya untuk beristirahat.*ACHMAD SETIYAJI/"PR"

Dia menanyakan asal usul foto tersebut, dan "PR" pun menjelaskan foto setengah badan berbusana hitam itu diterima "PR" dari pasangan Hj. Ninih Muthmainnah (Teh Ninih) dan Aa Gym tatkala makan bersama di sebuah kafe di Jln. Dago Bandung pada Minggu (3/12) malam. Mendengar hal itu, Rini--begitu panggilan Alfarini Eridani--tersenyum.

Senin (4/12), memang hari istimewa bagi Rini. Selain merupakan hari ulang tahun yang ke-37, Rini secara spontan juga menjalani prosesi "penerimaan" keluarga besar Pesantren DT dan Manajemen Qalbu (MQ). Pasalnya, dalam forum tausiyah rutin yang diisi ceramah oleh Aa Gym dan Teh Ninih, Rini didaulat untuk hadir dan berbicara di depan audiens.

Ceritanya, setelah sekira setengah jam Aa Gym menjelaskan secara runtut dan lengkap "lelakon"-nya hingga menikahi Rini, seorang santri DT, Yuliawati (penanggung jawab operasional yatim piatu anak-anak asuh Aa Gym) menanggapi materi ceramah Aa Gym, serta mengajak hadirin untuk memaklumi kenyataan yang dialami Aa Gym dan Teh Ninih. Yuliawati menyarankan untuk menghadirkan Rini.

Aa Gym pun menganjurkan Yuliawati untuk menjemput Rini dari rumahnya, yang tak jauh dari masjid DT. Suatu peristiwa menarik pun terjadi, Yuliawati bergegas naik motornya dan tancap gas. Seorang wartawan "mengejar" Yuliawati agar dapat mengabadikan momentum langka tersebut.

Sementara itu, para staf sekpim dan pengawal Aa Gym--yang biasanya peka dan tanggap terhadap keperluan Aa Gym dan Teh Ninih--tampak terperanjat dengan situasi tersebut. Barulah setelah ada yang mengingatkan tugasnya, seorang staf sekpim menyusul Yuliawati dengan kendaraan. Standar pengamanan kepada istri kedua Aa Gym itu, langsung diberlakukan.

**

DENGAN tersipu-sipu malu, Rini turun dari mobil, lalu masuk ke masjid DT. Ribuan orang tampak memerhatikannya. Roman muka hadirin beragam, terutama kaum perempuan. Di antara mereka ada yang terlihat tersenyum hangat, dan ada pula yang tersenyum agak terpaksa.

Saat itu, Aa Gym langsung meminta Rini berbicara. Kepada hadirin, Rini meminta maaf apabila yang dilakukannya--menikah dengan Aa Gym--menimbulkan suasana kurang nyaman di tengah keluarga besar DT-MQ. "Saya sadar, ini semua takdir dari Allah SWT, dan saya tidak menyangka prosesnya secepat ini," tutur Rini.

Teh Ninih yang duduk di samping Rini, diminta Aa Gym untuk berbicara. Seraya mengutip ayat suci Alquran, Teh Ninih--dengan penuh haru--menuturkan, "Allah menciptakan hamba-Nya untuk saling mengenal dan berkasih sayang. Firman Allah SWT adalah kebenaran, sehingga pengamalan ajaran Allah SWT seperti saling berkasih sayang tentunya mengandung banyak hikmah."

Usai Teh Ninih bicara, Aa Gym menegaskan bahwa dengan kehadiran Rini di tengah forum tausiyah itu, diharapkan keluarga besar DT-MQ dapat menerimanya dengan baik. "Mulai hari ini tentunya Mbak Rini adalah bagian dari keluarga besar DT dan MQ. Mudah-mudahan kita bisa sama-sama berdakwah," ujar Aa Gym.

Acara prosesi itu pun berakhir. Rini langsung mencium tangan Teh Ninih dan memeluknya. Para santri putri juga menyalami serta mencium Rini dan Teh Ninih. Banyaknya santri dan ibu-ibu yang menyalami serta mengucapkan selamat, menjadikan Rini dan Teh Ninih sulit bergerak dari tempatnya duduk.

Selanjutnya, Aa Gym turun keluar masjid. Teh Ninih bersama Rini menyusulnya. Di depan masjid DT, ratusan santri dan ibu-ibu menyalami Teh Ninih dan Rini.

Tak lama kemudian, dengan didampingi Teh Ninih dan Rini, Aa Gym menuju ke rumahnya yang jaraknya dari masjid sekira 200 meter. Jemaah dan warga setempat pun memanggil-manggil Aa Gym, Teh Ninih, dan Rini. Mereka tampak senang dengan "mencair"-nya suasana di lingkungan pesantren DT.

Untuk pertama kalinya setelah "bersembunyi", Rini memasuki rumah Aa Gym dengan didampingi Teh Ninih. Di dalam rumah itulah, Rini merasakan kembali kehangatan suasana rumah tangga yang diikhtiarkan oleh Aa Gym dan Teh Ninih sebagai "rumahku-surgaku".

**

SEBELUM Rini ”didaulat" hadir, Aa Gym menjelaskan, tujuan utama poligami ialah menghilangkan citra bahwa poligami suatu kekeliruan atau kejahatan, menyadarkan masyarakat untuk berhati-hati dan tidak menggampangkan berpoligami.

"Selain itu, bagi yang sudah telanjur berpoligami diharuskan menata keluarganya menjadi sakinah mawaddah wa rahmah. Sepanjang satu tahun saya sering salat istikarah, memohon petunjuk-Nya. Saya yakin ini perjuangan, sehingga risiko caci maki, dan hinaan saya terima. Tapi saya yakin, satu atau dua tahun mendatang akan terlihat hikmahnya," tuturnya.

Menurut Teh Ninih, pada awalnya merasa berat menerima Aa Gym berpoligami. Kenapa? Karena, sebagai perempuan, yang dipakai perasaan. Antara perasaan dan hawa nafsu sulit dibedakan. "Selama lima tahun saya dipersiapkan oleh Aa Gym untuk menerima konsep poligami. Kini saya sadar, poligami itu indah dan komplet sebagai bagian dari pembelajaran manajemen qalbu menuju bersih hati. Saya tidak mau menuhankan hawa nafsu dengan menolak ajaran Allah dalam hal berpoligami," tutur Teh Ninih.

Pernyataan senada diungkapkan pengamat keagamaan, H. Nanang Iskandar Ma'soem, S.E.,M.S., K.H. Shidiq Amien, dan Dr. K.H. Miftah Faridl. Menurut Nanang Iskandar, status kemusliman seseorang perlu ditinjau kembali bila menentang ajaran Allah ihwal poligami. (Achmad Setiyaji/"PR")***

No comments:

ilmu adalah investasi tiada henti